Beberapa tahun belakangan ini, istilah ESG atau Environmental Sosial Governance mulai familiar dibicarakan di banyak perusahaan. Karena penerapan ESG di perusahaan dapat membantu menyeimbangkan antara profit bisnis perusahaan dengan keberlanjutan lingkungan sosial.
Beleid Bursa Efek di Indonesia dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 51 Tahun 2017 mewajibkan penerapan ESG di Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Sehingga tak heran beberapa tahun belakangan ini mulai banyak perusahaan termasuk perusahaan perbankan yang mulai menjalankan prinsip ESG dalam proses bisnisnya.
Apa Itu ESG?
ESG adalah standar perusahaan dalam melakukan praktik investasinya dengan menerapkan prinsip Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan). ESG mempunyai fungsi sebagai alat mengukur dampak atau menjadi parameter dalam pembangunan yang dilaksanakan perusahaan.
Prinsip Environmental (Lingkungan) menilai bagaimana sebuah perusahaan menjaga lingkungan selama menjalankan proses bisnisnya. Patuh terhadap kebijakan pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim. Prinsip Social (Sosial) menilai bagaimana perusahaan membangun hubungan sosial dengan internal dan eksternal perusahaan seperti karyawan, pelanggan, pemasok, serta masyarakat sekita perusahaan.
Prinsip Governance (Tata Kelola Perusahaan) mengatur bagaimana perusahaan dalam menerapkan tata kelola, audit, hak pemegang saham, menilai kepemimpinan perusahaan, gaji level eksekutif, dan juga kontrol internal.
ESG sendiri muncul pertama kalinya pada tahun 1960 sebagai bentuk mitigasi perubahan iklim yaitu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Pada tahun 1972, dilakukan konferensi lingkungan pertama di Stockholm, Swedia sebagai salah satu bentuk mitigasi perubahan iklim.
Pada tahun 1992, KTT digelar dengan nama Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil yang merupakan peringatan ke-20 pasca konferensi lingkungan. Sejak tahun 1995 Conferensce of The Parties (COP) juga rutin digelar setiap tahunnya yang kemudian memperkuat mengenai penerapan ESG di setiap perusahaan.
Pada 1997 digelar Protokol Kyoto dan sebanyak 192 negara melakukan kesepakatan untuk membatasi emisi gas rumah kaca yang mulai berlaku pada tahun 2005. Insiden tumpahan minyak tahun 2010 di Teluk Meksiko membuat seluruh negara semakin serius dalam menerapkan ESG dalam proses bisnisnya. Diperkuat dengan lahirnya SDGs tahun 2015, maka penerapan ESG semakin kuat untuk diterapkan di berbagai perusahaan.
ESG menjadi hal yang sangat penting bagi para investor dalam menyaring perusahaan-perusahaan yang paraktik bisnisnya berkesinambungan. Terintegrasi dengan lingkungan dan masyarakat, serta memiliki tata kelola perusahaan yang dapat mendorong perusahaan untuk bertanggungjawab terhadap semua aspek perusahaan.
Para investor dan masyarakat luas akan memiliki kepercayaan tinggi terhadap perusahaan yang sudah menerapkan ESG. Sehingga sangat penting bagi perusahaan termasuk perusahaan perbankan seperti bank untuk segera menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam menjalankan proses bisnis perusahaannya. Hal ini akan membuat para investor tidak segan untuk menginvestasikan uangnya di perusahaan tersebut.
Salah satu perusahaan perbankan dan merupakan perusahaan publik yang sudah menerapkan prinspip ESG dalam menjalankan proses bisnisnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI.
Selayang Pandang Tentang BRI
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mulai berdiri pada 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah. Tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai hari lahirnya BRI. Sehingga saat ini usianya sudah mencapai 128 tahun.
Ketika pertama kali hadir, BRI dikenal dengan nama De Purwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau jika diterjemahkan menjadi Bank Bantuan dan Simpanan Milik Pegawai Pangreh Praja Berkebangsaan Pribumi. Saat itu BRI terkenal sebagai Bank Priayi.
Pendiri Bank BRI adalah Raden Bei Aria Wirjaatmadja. Seorang Patih Purwokerto pada saat itu. Awalnya beliau adalah seorang juru tulis Belanda dan kemudian beralih menjadi Mantri Polisi di Bawang.
Sejak Februari 1946, pemerintah Indonesia menetapkan BRI sebagai bank pemerintah dan diberi nama Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI sempat terhenti kegiatan operasionalnya pada tahun 1948. Namun akhirnya kembali beroperasi dengan nama baru yaitu Bank Rakyat Indonesia Serikat setelah ditandantanginya Perjanjian Renville.
Milestone BRI kembali terukir. Pada tahun 1960 BRI dilebur dengan Bank Koperasi, Tani, Nelayan (BKTN). Tahun 1965, BKTN digabung dengan Bank Indonesia dan terintegrasi dengan Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani, dan Nelayan. Kemudian nama Bank Indonesia diubah menjadi Bank Negara Indonesia.
Sejarah BRI kembali ditulis, pada 1 Agustus 1992, BRI diubah menjadi perseroan terbatas, dimana 100% saham BRI adalah milik pemerintah. Hal ini tertulis dalam Undang-undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992.
Kemudian pada tahun 2003, pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham BRI hingga bank ini menjadi perusahaan publik dan resmi diberi nama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Nama ini kemudian dikenal baik oleh masyarakat Indonesia dengan nama BRI dan digunakan sampai hari ini.
Untuk meningkatkan layanannya dengan prinsip BRI untuk Indonesia, BRI selalu melakukan inovasi di berbagai lini. Diantaranya adalah inovasi digitalisasi BRI yang sangat mempermudah para nasabahnya dalam melakukan transaksi. BRI juga banyak melakukan program-program yang dapat mendukung berkembangnya para pelaku bisnis UMKM Indonesia. Sehingga sebutan BRI sebagai pahlawan UMKM sangat layak disematkan pada bank pemerintah ini.
|
Sumber: Instagram BRI |
Disamping itu, BRI juga memastikan proses bisnisnya sudah sesuai dengan aturan pemerintah. Salah satu bentuk kepatuhan BRI sebagai perusahaan perbankan terhadap peraturan pemerintah adalah dengan menerapkan prinsip ESG dalam proses bisnisnya. Dimana saat itu perusahaan perbankan lainnya belum ada yang menjalankan prinsip ESG. Maka sangat layak jika BRI sebagai ESG Initiative di Indonesia.
BRI sebagai ESG Initiative di Indonesia
Sejak tahun 2013, BRI mulai menerapkan prinsip ESG dalam menjalankan proses bisnisnya. Dimana saat itu perusahaan perbankan lain belum ada yang menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan ini. Sehingga tak heran jika bank BRI dijuluki sebagai ESG Initiative di Indonesia.
Setiap tahunnya BRI terus berkomitmen menjalankan aspek-aspek yang terdapat dalam ESG untuk keberlangsungan bisnisnya. Untuk menunjukan keseriusan dan komitmennya, BRI juga melaksanakan kepatuhan terhadap regulasi dengan berpedoman pada regulasi dan standar yang berlaku di area domestik, regional, dan juga regulasi global.
Pada skala domestik, BRI turut menjalankan Peraturan OJK Nomor 51 tahun 2017 yang mengatur tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik.
Pada skala regional, BRI turut menerapkan standar Good Corporate Governance dari ACGS (ASEAN Corporate Governance Scorecard) dan standar penerbitan Sustainability Bond, termasuk juga ASEAN Sustainability Bond Standards. Berkaitan dengan hal ini, BRI berkomitmen menyalurkan pembiayaan dengan menerbitkan bond yang mengusung tema ESG, seperti green bond dan sustainability bond.
Sementara terkait dengan peraturan global atau internasional, BRI mengadopsi standar pelaporan global seperti Global Reporting Initiatives (GRI), Sustainability Accounting Standard Board (SASB), Stakeholders Capitalism Metrics, dan dan juga regulasi tentang Task force on Climate-related Financial Disclosure (TCFD), serta standar identifikasi dampak berkelanjutan yang diterapkan oleh Sustainable Development Goals (SGDGs).
Awal mula konsep ini lahir atas kesadaran investor mengenai pentingnya pengelolaan bisnis yang berkelanjutan sehingga memberikan dampak positif secara ekonomi, sosial, dan juga lingkungan untuk jangka panjang.
Oleh sebab itu BRI membuat ESG Initiative menjadi bagian dari corporate strategy perusahaan yang harus terus dimonitoring dan dievaluasi secara berkesinambungan. Agar implementasi ESG tetap berjalan dan sesuai dengan regulasi dan standar yang sudah ditentukan.
Strategi BRI dalam Implementasi ESG
Untuk mengimplementasikan ESG dalam proses bisnisnya, BRI menyusun berbagai strategi dan inisiatif yang kemudian dituangkan dalam berbagai program dan disebarkan ke seluruh cabang BRI di Indonesia. Berikut adalah beberapa program ESG BRI yang sudah berjalan sampai tahun 2023.
Lingkungan (Environmental)
1. BRI Menanam (BRI Planting Program)
BRI Menanam atau BRI Planting Program adalah salah satu program BRI terkait dengan penerapan prinsip ESG dalam aspek Lingkungan. Dengan tujuan melibatkan semua karyawan BRI beserta jajarannya, serta mendorong kepedulian nasabah untuk turut berpartisipasi dalam menjaga bumi.
Pada dasarnya, program BRI Menanam berfokus pada konservasi lingkungan. Juga mendorong aspek sosial dan ekonomi melalui community empowerment. Selain itu BRI Menanam juga fokus mendukung pencapaian SDGs nomor 2 (Zero Hunger) dan nomor 13 (Climate Action).
Sampai dengan tahun 2023, BRI Menanam sudah menanam pohon sebanyak 1,75 juta pohon. Seperti pohon Mangga, Jambu, Jeruk, Durian, Alpukat, dan lainnya. Tanaman ini tersebar di 17 kantor region, 236 kantor cabang, dan 799 BRI unit.
BRI Menanam juga sudah menanam 680k plant seed per Desember 2022. Dengan banyaknya pohon yang sudah ditanam oleh BRI dan juga pihak terkait, diharapkan dapat berkontribusi terhadap planet bumi agar tetap asri.
2. Green House Gas (GHG) Emission Calculation
Program kedua BRI adalah menurunkan emisi gas rumah kaca. Dalam hal ini BRI mengikuti standar perhitungan emisi karbon dan penetapan target NZE (Net Zero Emission) menggunakan GHG Protocol, Partnership for Carbon Accounting Financials (PCAF) dan Science Based Target Initiative (SBTi). Selain itu BRI juga mengikuti standar pengukuran parameter ESG Rating, yaitu S&P Global Corporate Sustainability Assessment, Morgan Stanley Capital International (MSCI), dan Sustainalytics.
Dengan menerapkan prinsip penurunan emisi gas rumah kaca, BRI berharap dapat berkontribusi untuk menurunkan perubahan iklim yang belakangan ini semakin memburuk.
Berkaitan dengan penurunan emisi karbon, BRI juga turut berkontribusi aktif dalam mendukung dan mensukseskan bursa karbon yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia pertama kalinya pada tanggal 26 September 2023.
3. BRI Green Operations
Dalam rangka meminimalisir dampak dari operasional perusahaan yang dapat menyumbang emisi rumah kaca yang dapat mencemari lingkungan, BRI melakukan berbagai inisiatif dan strategi. Diantaranya adalah BRI Green Building & Green Office, BRI Green Transportation, BRI Paperless Operations, dan Zero Waste to Landfill Program.
Untuk mencapai BRI Green Building & Green Office yaitu dengan membangun BRILIAN Tower dengan konsep Green Bulding. Bangunan dengan konsep hijau ini juga menyediakan luas lahan hijau sebesar 1.356 m2 atau setara dengan 11,05% dari total luas bangunan. Bangunan dengan konsep hijau ini sudah mendapatkan sertifikat greenship dengan kategori emas dari Green Building Council Indonesia (GBCI).
Untuk mendukung konservasi lingkungan, BRILIAN Tower juga menerapkan efisiensi sumber daya dengan teknologi energi terbarukan. BRI juga melakukan penerapan konsep zero run off pada aspek konservasi dan pengelolaan air hujan, menggunakan bahan atau material reuse & recycle sehingga menghemat konsumsi listrik sampai dengan 19,29%.
Tidak hanya di Jakarta, 8 gedung perkantoran BRI yang tersebar di Kota Bandung, Semarang, Jakarta, Malang, dan Yogyakarta saat ini telah menggunakan panel surya sebagai sumber energinya, sehingga berkontribusi besar dalam melakukan penghematan energi melalui pemanfaatan sumber daya yang tersedia di alam melalui energi terbarukan.
|
Sumber: https://www.ir-bri.com/esg/home.html |
Sementara BRI Green Transportation, BRI melakukan Pemasangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor Pusat BRI. Selain itu BRI juga menggunakan kendaraan Listrik sebagai kendaraan operasional di seluruh kantor wilayah dan digunakan juga untuk mobilitas Loan Officer. Sampai tanggal 22 November 2023, sudah tersedia 30 mobil listrik dan 50 sepeda motor listrik yang disediakan untuk kegiatan operasional kantor.
Tidak sampai disitu, BRI juga berinisiatif menjaga planet dengan mengurangi sampah kertas untuk semua kegiatan operasional dan menggantinya dengan berbagai alternatif aplikasi digital. Seperti Digital Office App, Digital Operational Risk Management Information System, Digital Management Information System, Digital Learning App, BRI Document Management System, dan Digital Loan Underwriting App. BRI juga melakukan partnership dengan berbagai perusahaan untuk melakukan pengelolaan sampah.
Berkaitan dengan penurunan emisi gas rumah kaca, BRI juga meluncurkan program Zero Waste to Landfill yang merupakan bagian dari BRI’s Sustainability Strategy, dimana semua sampah yang dihasilkan dikirim ke TPA dan dilakukan pengomposan, daur ulang, dan teknologi RDF.
Tidak hanya fokus pad akegiatan eksternal, BRI juga fokus mendorong lingkungan kerja dan karyawannya untuk turut serta dalam mendukung ESG aspek Lingkungan dengan menciptakan program Sustainability Culture. Dengan tujuan untuk menguatkan dan terus mendorong kepedulian seluruh karyawannya terhadap isu-isu lingkungan berkelanjutan.
Salah satunya dengan membentuk BRI Green Team yang diwakili oleh karyawan pilihan dari berbagai unit kerja untuk melaksanakan kampanye hijau seperti Zero Waste to Landfill (Reduce, Reuse, Recycle), program Efisiensi Energi, dan program Paperless.
Social (Social)
Beberapa prgram terkait dengan aspek Sosial adalah Human Rights, Financial Literacy & Inclusion, Customer Service & Satisfaction, Human Capital Performance, dan Corporate Social & Environment Responsibility.
1. Human Rights
Terkait dengan Human Right, BRI mengatur beberapa poin terkait dengan implementasi ESG dalam aspek sosial. Diantaranya adalah Human Rights Policy, Human Rights Commitment, Human Rights Due Diligence, Human Rights Assessment, Human Rights Mitigation & Remediation, dan Communicate Impact to Stakeholders.
Dalam aturan human right ini, BRI mengatur berbagai hak setiap orang termasuk mengatur tentang pekerja perempuan, karyawan kontrak, smapai dengan pengaturan tentang hak bekerja untuk orang-orang penyandang disabilitas.
Larangan memperkerjakan anak di abwah umur, menyalahgunakan hak manusia dengan melakukan human trafficiking juga sudah diatur dalam Human Right Commitment.
Dengan berbagai strategi dan inisiative di atas, masyarakat dapat melihat komitmen dan bukti keseriusan BRI dalam menjalankan ESG di berbagai aspek termasuk aspek sosial.
2. Financial Literacy & Inclusion,
Dalam hal ini, BRI berkomitmen untuk meningkatkan inklusi & literasi keuangan yang fokus melayani nasabah UMKM di Indonesia. Strategi ini juga merupakan sebagai bagian dari strategi korporasi BRI yang bertujuan untuk menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia dan Champion of Financial Inclusion pada tahun 2025.
Untuk meraih hal tersebut, BRI berkomitmen untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia dengan melakukan Partnership dengan beberapa perusahaan lain, menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG), dan juga memberikan akses yang sama terhadap Produk dan Layanan Keuangan di bank BRI.
Beberapa inovasi berupa digitalisasi BRI pun dihadirkan oleh BRI seperti BRILink Agent, BRI Digital Advisor, Co-location (SenyuM Outlet), Senyum Mobile, BRISPOT, dan juga Teras BRI. Hadir juga Desa BRIlian, Klaster Hidupku, Link UMKM, dan UMKM Expo. Semua inovasi dan digitalisasi BRI ini dihadirkan untuk mendukung inklusi dan literasi keuangan masyarakat Indonesia agar semakin meningkat.
|
Sumber: https://www.ir-bri.com/esg/home.html |
3. Customer Service & Satisfaction
Komitmen lain BRI dalam menerapakn ESG pada aspek Sosial adalah dengan menyusun strategi dan inisiatif dalam hal pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Tahun 2022, layanan dan kepuasan pelanggan dari masyarakat mendapatkan skor 83,58%. Dengan index 4.30, ini menandakan bahwa BRI sudah dianggap memuaskan dalam hal layanannya. Selain itu, BRI menyediakan layanan 24 jam bagi seluruh nasabahnya di mana saja. BRI juga menyusun regulasi terkait dengan prosedur komplain yang dikirimkan oleh nasabah. Kerennya lagi BRI menyediakan Whistleblowing System yaitu sistem untuk pelaporan jika ada terjadinya penyalahgunaan kode etik perusahaan. Laporan ini dibuat secara transparan.
4. Human Capital Performance
Initiatif lain BRI dalam menjalankan ESG pada aspek Sosial adalah dengan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan juga menerapkan kebijakan anti diskriminasi di setiap fungsi, termasuk dalam pengembangan karir, remunerasi dan lainnya.
BRI juga mendukung pemberdayaan perempuan dengan memberikan kesempatan perempuan berkarya, karena BRI meyakini partisipasi aktif pekerja perempuan akan memberikan dampak positif bagi perusahaan dan juga perempuan lainnya.
Melihat turn over perempuan di bank BRI yang hanya 2,65% lebih kecil dibandingkan turn over laki-laki, hal ini bisa jadi menunjukan bahwa perempuan yang bekerja di perusahaan perbankan ini lebih betah dan bertahan lama.
5. Corporate Social & Environment Responsibility
Dalam program ini BRI menjalankan programnya berdasarkan 3 pilar yaitu Pilar Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan. Dalam Pilar Sosial, BRI fokus dalam melakukan tanggungjawabnya dengan mengambil poin SDGs yaitu Menghapus kemiskinan (no poverty), Mengakhiri kelaparan (zero hunger), Kesehatan yang baik dan kesejahteraan (good health and well-being), Pendidikan bermutu (quality education), dan Kesetaraan gender (gender equality)
Pilar Ekonomi fokus pada Energi bersih dan terjangkau (affordable and clean energy), Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (decent work and economy growth), Industri, inovasi dan infrastruktur (industry, innovations, and infrastructure), Mengurangi ketimpangan (reduce inequality), dan Kemitraan untuk mencapai tujuan (Partnership for The Goals).
Pilar Lingkungan fokus pada Akses air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), Kota dan komunitas yang berkelanjutan (sustainable cities and communities), Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (responsible consumption and production), Penanganan perubahan iklim (climate action), Menjaga ekosistem laut (life below water), dan Menjaga ekosistem darat (life on land).
Governance (Tata Kelola Perusahaan)
Lalu apa saja komitmen BRI sebagai ESG Initiative di Indonesia pada aspek Tata Kelola? Terkait aspek Tata Kelola, BRI menyusun strategi yang terdiri dari GCG Structure & Policies, Customer Protection, Code of Conduct, Board Affiliate Relations, dan Governance Assessment.
|
Sumber: https://www.ir-bri.com/esg/home.html |
Sejak tahun 2021 BRI mulai melakukan transformasi digital dan memperkuat ESG Tata Kelola sebagai landasan pengembangan dan pelaksanaan bisnis perusahaan dengan terus meningkatkan awareness pekerjanya, menyempurnakan berbagai sistem kerja, dan melakukan refresh kebijakan.
Pada akhirnya penerapan Good Corporate Governance BRI yang terus menerus diperbaharui pada akhirnya BRI mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak sebagai Perusahaan Paling Terpercaya dalam Corporate Governance Perception Index dari The Indonesian Institute for Corporate Governance.
Itu dia beberapa strategi dan inisiatif yang dilakukan bank BRI dalam mengimplementasikan ESG di berbagai aspek dalam proses bisnisnya. Strategi dan inistiatif yang dilakukan semuanya mengarah pada keberlangsungan bisnis.
Berkat komitmen dan konsistensinya mengimplementasikan ESG dalam proses bisnisnya, BRI meraih banyak penghargaan di berbagai aspek, diantaranya adalah:
- Indonesia's Best Bank for ESG 2022 pada Asiamoney Indonesia's Best Bank Award 2022.
- Indonesia's Best Bank for Diversity and Inclusion 2022 Asiamoney Indonesia's Best Bank Award 2022.
- Best Capital Market subkategori Emiten pada KEHATI Award 2023.
Implementasi prinsip sustainable banking yang dilakukan oleh BRI dengan dasar ESG, diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan bisnis bank BRI secara berkelanjutan. Selain itu juga memberikan dampak positif bagi lingkungan, sosial, dan tata kelola secara berkelanjutan. Sehingga visi perusahaan untuk menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion di tahun 2025 dapat tercapai.
Referensi:
https://www.ir-bri.com/esg/
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220627205142-297-814212/terdepan-di-penerapan-esg-bri-dinilai-unggul-dalam-investasi-hijau#:~:text=Terkait%20prinsip%20ESG%2C%20BRI%20telah%20menerapkannya%20setiap%20tahun%20sejak%202013%20silam.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20221013230122-17-379619/jos-bri-kembali-raih-pengakuan-global-terkait-esg
https://www.esgi.ai/apa-itu-esg/
https://www.forbes.com/sites/georgkell/2018/07/11/the-remarkable-rise-of-esg/?sh=5b2d475a1695
https://finansial.bisnis.com/read/20230901/90/1690540/dukung-isu-strategis-aipf-2023-kredit-esg-bri-capai-rp7323t
https://www.hukumonline.com/berita/a/urgensi-perusahaan-terapkan-esg-dalam-pengembangan-bisnis-lt64f46386b9335/
https://lestari.kompas.com/read/2023/06/23/160000286/kenali-sejarah-munculnya-esg-bermula-sejak-1990-an?page=all
https://www.msci.com/esg/30-years-of-esg
https://www.pajak.com/ekonomi/tiga-strategi-bri-terapkan-esg/