Blog aku dengan nama domain Meimoodaema, fokus pada niche traveling. Baru lahir empat tahun lalu. Sebenarnya aku sudah mengenal dunia blog dari tahun 2007. Tapi hanya sebatas membaca tulisan orang-orang. Padahal waktu itu sudah rajin pergi traveling. Namun belum tergugah untuk membuat dan mengisinya dengan cerita-cerita perjalananku yang penuh dengan kegalauan hehe. Apalagi keahlianku menuangkan cerita dalam bentuk storytelling masih jauh dengan kata sempurna.
![]() |
Menulis pengalaman traveling ke gunung adalah favorit aku |
Terperangkap dalam dunia blog
Tahun 2012 mulai ada keinginan untuk
menuangkan semua perjalananku dalam platform digital. Akhirnya
setelah membaca beberapa referensi, aku menjatuhkan pilihan pada Blogspot.
Sayangnya karena kesibukan kerja, blog itu kosong sampai aku lupa nama
domainnya, parah banget ya. Alamat email untuk mendaftar pun sudah aku hapus.
Sempat sedih sih, kalau aku ingat
sekarang, soalnya kan jadi history juga buat blog aku.
Kalau aku udah punya blog dari 2013 loh. Butuh pengakuan
banget deh, hahaha. Manusiawi.
Oktober 2016 aku melakukan perjalanan
berkeliling dari Nusa Tenggara Barat (NTB) sampai ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Banyak tempat yang disinggahi. Desember 2016 aku juga melakukan perjalanan ke
Himalaya, aku hampir sebulan tinggal di sana. Banyak teman yang japri.
Mereka bertanya soal itenary, biaya, akses, dan lainnya.
Akhirnya daripada jawab satu-satu kenapa enggak aku tulis aja di blog, pikirku.
Tanpa pikir panjang, November 2016 aku
langsung membuat blog gratisan. Sempat galau tuh mau ngasih
nama domainnya. Akhirnya domain Meimoodaema jadi pilihan. Aku usahakan unggah
tulisan setiap minggunya. Lumayan 2 bulan di tahun 2016 terisi sesuai
jadwal.
Tahun 2017 aku melanjutkan studi.
Kesibukan kuliah yang super padat, bahkan bisa ngga tidur sampai 2 hari itu
sudah biasa, membuat lupa pada rumah online baru yang baru aku
buat. Semua tugas kuliah dalam bentuk paper, dan hampir setiap
hari. Jadi hampir setiap malam aku akan menulis artikel ilmiah.
Jadwal kuliah juga full, Senin - Jumat dari pagi sampai
sore. Weekend pergi ke lapangan untuk mengumpulkan data.
Akhirnya sampai tahun 2019, blognya hanya terisi beberapa artikel saja.
Awal tahun 2019 aku mencari info komunitas
menulis di Jogjakarta melalui Facebook. Akhirnya aku menemukan komunitas blogger di Jogja dan bergabung dengan group WA milik mereka. Aku
mendapatkan banyak sharing dari blogger-blogger kece
di komunitas ini. Perlahan, keinginan untuk menulis semua perjalananku di blog,
mulai kembali bangkit.
Terbiasa menulis tugas kuliah dalam
bentuk paper, membaca perjalanan para travel
blogger dan bergabung dengan komunitas blogger, inilah titik awal aku
terperangkap dalam dunia blog. Ya, meskipun
keahlianku dalam storytelling masih zero. But life is
about learning. The more you learn, the more you earn. Kalau kata Om Warren Buffett.
Jatuh cinta dengan blog
Bergabung dengan komunitas blogger,
membuat kesempatan aku mengenal dunia blog makin terbuka
lebar. Aku mulai sering mengikuti event-event yang diadakan
oleh beberapa blogger Jogja yang bekerjasama dengan beberapa brand, komunitas,
perusahaan lainnya. Jadi tidak hanya menulis artikel di blog, aku juga sering
ikut event beberapa produk, yang review-nya hanya
di akun media sosial seperti Facebook, Twitter, atau Instagram.
Review produk
membuat aku makin banyak belajar menulis dalam bentuk microblogging.
Ternyata storytelling produk itu bukan hal yang
mudah. Termasuk juga menulis untuk blog. Membuat aku harus terus
belajar dan improve my skill dalam dunia menulis. Salah
satunya dengan sering berkunjung ke blog orang lain. Membaca blog teman-teman
membuat aku menemukan jati diri dalam menulis. Mengambil ilmu dari mereka
bagaimana membuat tulisan yang menarik.
Pada prinsipnya menulis sama dengan
membaca. karena sebelum menulis kita harus banyak membaca agar tulisan kita
berkualitas. Jadi paling penting buat aku, dengan menulis kita tidak berhenti
belajar dan ilmu kita makin bertambah. Karena prinsip aku, hidup adalah
belajar, jadi salah satu cara aku untuk terus belajar adalah dengan menulis.
Hal ini yang mendasari kenapa
aku makin jatuh cinta dengan dunia menulis, khususnya menulis blog. Selain
itu kita juga membangun relasi dengan berbagai pihak, yang akan membuat hidup
kita lebih produktif.
Welcome to Meimoodaema, as My Identity
Waktu itu aku putuskan memilih platform blogspot, karena
menurut aku lebih mudah untuk blogger newbe seperti aku. Terus
kan enaknya bisa connect ke gmail juga. Setelah
menentukan platform, terus aku galau dengan alamat
domain. Sempat nyari-nyari nama dan diskusi sama teman buat nentuin nama.
Ga mau salah pilih karena bakal jadi identitas aku kedepannya. Sampai
akhirnya memilih Meimoodaema as my identity.
"Kenapa namanya Meimoodaema?"
Pernah seorang teman bertanya. Alasannya
ya karena Mei dan Moo adalah nama panggilanku dan Daema adalah nama keluargaku.
Selain menunjukan identitas pemiliknya, nama domain juga unik karena belum ada
di google. Sesimple itu sih jawabannya. Tapi
sebelum memilih nama ini memang sempat galau lama. Lebih galau saat pisah
sama dia, eh ups. Kan katanya nama itu jadi doa ya. Karena aku
berharap, nama domainku ini membawa manfaat untuk aku dan banyak orang. Aamiin.
Mendulang Kepercayaan Dengan Top Level Domain (TLD)
Kegalauan memilih nama domain masih
berlanjut ketika mau bermigrasi dari blog gratisan ke Top Level Domain (TLD). Yap, masih
berkutat dengan nama domain. Saking galaunya aku membeli 2 alamat domain dengan
nama Meimoodaema dan Meijourney. Tapi dipikir-pikir sepertinya Meijourney sudah
umum dan aku lihat ada beberapa media sosial dengan nama akun itu. Akhirnya
kurelakan hangus setelah 1 tahun.
"Terus alasan kamu apa Mei, pindah dari gratisan ke TLD?".
Banyak jawabannya. Mulai dari ikut-ikutan
seperti orang lain hahaha, dinasehatin sama teman yang orang IT,
masalah keamanan tulisan-tulisan, biar ga malu-maluin juga karena pakai
gratisan padahal kan udah ada brand yang minta di-review,
sampai pada alasan biar terlihat profesional.
Alasan terakhir menguatkan aku untuk
pindah ke TLD. Dengan pindah ke TLD, jadi investasi juga kedepannya kan?.
Orang-orang akan lebih trust saat berkunjung ke blog kita.
Termasuk perusahaan atau brand yang ingin bekerjasama. Alhamdulillah semenjak
bergabung dengan beberapa komunitas blogger dan pindah ke TLD, ada
beberapa brand atau perusahaan yang mengajak kerjasama. Fee yang
saya terima cukup untuk membayar biaya tahunan domain. Meskipun belum banyak,
tak apalah.
Traveling is a half my life
Bahas soal niche, blog
aku berkaitan dengan dunia traveling. Isinya tentang
perjalananku mengunjungi tempat wisata di Indonesia dan juga luar, terutama
gunung. Selain gunung, aku juga suka mengunjungi pantai, membahas adat istiadat
atau budaya, city tour, tempat wisata buatan, event,
culinary, akomodasi, transportasi atau tips-tips yang berkaitan dengan
traveling.
"Kenapa pilih niche traveling?"
Sejak SD aku suka dengan membaca. Masih kuingat jelas, setiap jam istirahat aku akan berlari menuju perpustakaan sekolah. Mencari-cari buku tentang tempat-tempat indah di dunia, di rak sekolah yang tingginya dua kali lipat dari tinggi tubuhku. Dengan menggunakan bangku yang disediakan perpustakaan, aku memilih buku-buku yang sudah hampir usang. Lalu aku akan duduk asyik membaca buku-buku itu di pojok perpustakaan sekolah yang catnya sudah hampir mengelupas.
Sejak Sekolah Dasar (SD), aku juga aktif dalam kegiatan sekolah yang berkaitan dengan alam, seperti kemping, menyusuri sungai, dan trekking. Hal ini membuat aku makin suka dengan kegiatan traveling yang berbau alam. Semenjak lulus kuliah, satu persatu mimpiku sewaktu SD untuk mengunjungi tempat-tempat indah mulai tercapai.
![]() |
Traveling, part of my life |
Berawal dari membaca dan kecintaanku
terhadap traveling inilah, aku memutuskan menulis blog
dengan niche traveling. Aku benar-benar menikmatinya saat
menuangkan perjalananku dalam bentuk tulisan di blog. Namun sayangnya tulisanku
masih kaku, keahlian aku menceritakan perjalanan dalam bentuk storytelling masih
harus terus diasah. Aku menilai saat aku menulis, rasa (let's say panca
indra) tulisannya belum ada. Meskipun begitu, aku menikmati proses dalam
menulis.
Alasan lain kenapa memilih niche traveling? Yang pasti bukan karena ikut-ikutan. Karena aku traveling sejak tahun 2000. Aku banyak mengunjungi tempat-tempat indah di Indonesia dan baru beberapa negara. Namun aku tidak pernah menuliskannya dalam platform online. Padahal mungkin banyak orang yang membutuhkan informasi itu. Kenapa ga menulis aja kan?
Alasan kedua karena aku lanjut sekolah di bidang tourism. Yap, master degree aku Tourism Studies. Aku banyak membaca artikel-artikel ilmiah tentang dunia pariwisata, membaca kondisi pariwisata di berbagai belahan dunia. Sharing dengan pemerhati pariwisata. Pokoknya aku belajar banyak tentang tourism.
Makin cinta deh sama traveling. Hope someday I will around the world, visit all beautiful places in the world. Aamiin. Jadi secara knowledge sedikit banyak aku paham tentang dunia pariwisata. Alasan ini lah yang memperkuat aku untuk tetap bertahan di niche traveling.
Alasan lain, aku mau tulisanku tidak hanya sekedar menulis pengalaman perjalananku tapi juga mengenalkan ke orang-orang destinasi wisata yang ada di dunia. Paling penting, memberikan edukasi bahwa melakukan wisata itu harus dilakukan dengan bijak, cerdas, dan bertanggungjawab. Serta memberikan manfaat untuk tempat wisata yang kita kunjungi. Semisal melakukan voluntourism, seperti yang biasa aku lakukan. Jadi, selain kita bersenang-senang, kita juga memberikan manfaat untuk destinasi wisata yang kita kunjungi.
My Meimoodaema, My Hope
Setiap kali memutuskan sesuatu, kita
pastinya mempunyai harapan besar terhadap keputusan itu kan? Sama dengan aku,
saat memutuskan memilih domain Meimoodaema dengan niche traveling,
mempunyai banyak harapan dan doa.
![]() |
Traveling sambil mengedukasi dan berbagi |
Apa doanya dengan blog yang kamu buat Mei. Banyak hehehe.
1. Menulis konten blog yang berkualitas.
Suka kalau bacain blog temen-temen traveling yang enak banget kalau dibaca, nagih untuk balik lagi ke blognya. Karena penggunaan bahasa yang simple, mudah dipahami, santai, detail. Aku kayak masuk dalam cerita mereka.
Nah, salah satu keinginanku dengan nama domain ini, aku bisa menulis konten yang berkualitas, belajar menulis dengan gaya storytelling yang bakal membuat pembaca terhipnotis dengan tulisanku dan bakal balik lagi bahkan menunggu tulisanku. Sehingga bermanfaat untuk semua pembacanya.
2. Menjadi platform edukasi tentang traveling
Melalui domain traveling yang aku miliki, aku bisa membantu mengedukasi masyarakat tentang berwisata yang bertanggung jawab, aman, bijak, dan cerdas. Contoh, saat berkunjung ke destinasi wisata kita tetap menjaga lingkungan destinasi wisata agar tetap bersih dan tidak merusaknya. Selalu mempersiapkan diri sebelum melakukan pendakian, atau berkaitan dengan safety lainnya. Berbagi untuk semua does dan don'ts di beberapa destinasi wisata.
3. Berbagi pengalaman perjalanan
Aku juga berharap domain aku dapat menjadi
referensi saat orang lain akan melakukan perjalanan. Mulai dari persiapan, saat
berada di destinasi wisata, dan sampai saat pulang lagi. Sehingga jika ada pengalaman
yang kurang menyenangkan yang aku alami dapat menjadi pelajaran buat orang lain
dan juga bisa melakukan antisipasi.
4. Bisa melakukan kerjasama dengan banyak pihak
Kisah traveling semakin menarik dengan storytelling
Kamis produktif nan manis, semalam aku mengikuti kelas menulis yang diadakan oleh Kelas Growthing Blogger (KGB). Dengan mengambil tema "Menetapkan Storytelling Pada Postingan Blog" yang dibawakan oleh Mas Bambang Irwanto Ripto. Materinya sangat bagus dan membuat aku makin lebih detail dalam menyampaikan informasi.
![]() |
Tips storytelling |
Karena setelah mendapatkan materinya, aku merenung, sepertinya tulisanku selama ini memang belum mengandung konsep storytelling. Feel-nya belum dapat. Aku jarang mengekspresikan perjalananku dengan panca indra. Sehingga orang tidak dengan mudah meresapi dan masuk ke dalam cerita perjalanan yang aku tulis.
karena pada dasarnya, perjalanan itu tentang rasa. Agar pembaca bisa membayangkan dan merasakan keadaan destinasi wisata yang kita kunjungi. Jadi dengan menggunakan teknik storytelling, pembaca benar-benar dapat menikmati perjalanan kita seperti yang kita alami. Nice share Mas Bambang, terima kasih untuk ilmunya.