Lokasi Gereja Ayam dan Bukit Rhema
Dari Puthuk Setumbu, kami lanjutkan ke Gereja Ayam dan Bukit Rhema yang jaraknya tidak jauh masih dalam kawasan Bukit Menoreh, trekking sekitar 15-20 menit. Kondisi jalan saat itu sedikit basah, sepanjang jalan dikelilingi oleh hutan terbuka. Lokasi tepatnya berada di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Magelang, Jawa Tengah.
salah satu spot untuk photo picture taken by Afia |
Tentang Gereja Ayam dan Bukit Rhema
Destinasi ini juga menjadi salah satu tempat syuting film AADC, sehingga kemudian menjadi destinasi populer. Gereja Ayam ini terletak di Bukit Rema Borobudur, Gereja ini merupakan sebuah rumah doa.
Destinasi wisata Gereja Ayam, didirikan oleh Daniel Alamsyah pada tahun 1992. Karena mendapatkan petunjuk untuk membangun sebuah rumah ibadan untuk berdoa di tempat yang masih asing.
Tempat ini memang terbukti menjadi tempat berdoa. Di dalam gereja ini banyak ruangan kecil di bawah tanah tempat berdoa. Tempatnya bersih dan sejuk. Pastinya akan khusyu jika digunakan untuk berdoa.
Sayangnya pembangunan gereja ini terhenti karena masalah dana. Sehingga tidak dilanjutkan, sampai saya berkunjung ke tempat ini, gereja ini masih belum rapi. Namun ada juga yang mengatakan dihentikan karena ditolak oleh warga setempat namun ada juga yang mengatakan jika biaya pembangunannya terlalu mahal. Namun kemudian pada tahun 2014 dibuka kembali namun beralih fungsi menjadi tempat wisata dan dibuka untuk umum.
Gereja Ayam di Bukit Rhema kian booming ketika film AADC mengambil salah satu adegannya di tempat wisata ini. Berawal dari itulah, tempat ini makin banyak dikenal oleh para traveler Jogja dan juga daerah lainnya.
Gereja Ayam nampak depan |
Tiket Masuk Gereja Ayam dan Bukit Rhema
Dengan membayar Rp 10.000 per orang, wisatawan bisa masuk dan berkeliling gereja ini. Gereja Ayam ini sebenarnya bangunan yang diatasnya dibangun dengan desain awalnya adalah seekor merpati namun banyak orang menganggapnya sebagai seekor ayam. Sehingga terkenallah menjadi Gereja Ayam. Penjaganya menjelaskan tempat ini terbuka untuk siapa saja yang ingin berkunjung dan berdoa.
pintu masuk picture taken by Cicit |
Bangunan ini mempunyai ruang bawah tanah dan ruang bawah tanah inilah Bukit Rhema berada. Bentuknya kamar-kamar seperti untuk berdoa.
salah satu ruang bawah tanah picture taken by Afia |
Beralih ke lantai atas pengunjung dapat menikmati beberapa desain gambar pakaian dari setiap provinsi yang dituangkan dalam bentuk lukisan di dinding.
desain dinding di lantai atas berupa baju adat dari tiap provinsi picture taken by Afia |
Ke atas lagi menuju ekor ayamnya, inilah spot pavorit bagi pengunjung.
gunung apa ya itu, coba tebak :) |
Karena hanya muat beberapa orang, akhirnya dibatasin maksimal enam orang, jadi pengunjung harus antri. Dari atas ini kita dapat melihat pemandangan yang sangat indah dari ketinggian.
nice view taken by Afia |
banyak yang membawa sepeda untuk sekedar olahraga |
Setelah puas berphoto, kita turun dan pulang melalui jalur yang sama. Namun kata penjaga tiket bisa juga melalui jalur lain dengan menyewa ojek.
Nah penasaran kan pengen coba mengunjungi tempat ini? Saya sarankan jangan berkunjung di akhir pekan, karena akan sangat ramai sekali. Sehingga anda tidak akan menikmati suasanya indahnya. Berkunjung di hari biasa, akan lebih menyenangkan. Tidka perlu antri untuk berfoto di puncak gerejanya.
Happy Holiday.....