![]() |
welcome to Gunung Prau |
![]() |
Gunung Prau via Patak Banteng |
![]() |
salah satu jalur nanjaknya ke Prau |
![]() |
jalur turun via Kali Lembu |
Blog yang membahas tentang traveling ke mountain, beach, nature, city tour di Indonesia dan luar negeri, tips traveling, dan reviews
![]() |
welcome to Gunung Prau |
![]() |
Gunung Prau via Patak Banteng |
![]() |
salah satu jalur nanjaknya ke Prau |
![]() |
jalur turun via Kali Lembu |
![]() |
Namaste to Kathmandu |
![]() |
Welcome to Nepal |
![]() |
pintu kedatangan intenasional di Nepal |
![]() |
Form isian Visa on Arrival (VoA) Nepal manual Sumber: Google |
Lama
Tinggal
|
Biaya
|
Transit 1 hari
|
USD 5
|
15 hari
|
USD 25
|
30 hari
|
USD 40
|
90 hari
|
USD 100
|
![]() |
Tadaaaaapp, visa issued, let's go to explore |
Poon Hill adalah satu dari
belasan puncak gunung yang berderet di Himalaya.
Menjadi salah satu puncak gunung yang menjadi incaran banyak pendaki yang hanya
punya waktu sedikit, karena hanya membutuhkan waktu pendakian 3-4 hari saja.
Perjalanan kami dimulai dari Kathmandu. Kami menyewa sebuah mobil menuju Pokhara
yang merupakan kota terakhir sebelum melakukan pendakian dan berangkat pada
sore hari. Kemudian kami lanjutkan ke Nayapul. Butuh sekitar 8-10 jam untuk
bisa sampai ke tempat ini. Kami sempat singgah di beberapa tempat makan dan
menikmati kopi khas Nepal karena udara Himalaya mulai
terasa menyelimuti setiap sudut kota.
![]() |
view sepanjang perjalanan menuju Poon Hill Pokhara |
Kami tiba di Pokhara sekitar
pukul 2 pagi dan menginap di salah satu hotel yang direkomendasikan oleh Ajun
driver kami. Ternyata hotelnya masuk dalam rekomendasinya TripAdvisor.
Pagi-pagi sekitar pukul 8 kami sudah checkout lagi dan
siap-siap menuju Nayapul.
Nayapul adalah basecamp sebelum
melakukan pendakian ke puncak Poon Hill yang
terletak di Ghorepani Himalaya. Semua pendaki yang hendak ke
Poon Hill atau ke ABC (Annapurna Base Camp) dengan lintas jalur akan
melewati basecamp ini. Di basecamp Nayapul kamu juga bisa menitip beberapa
barang jika merasa barang kamu kelebihan, seperti yang aku lakukan. Waktu itu
aku membayar 20 ribu rupiah untuk sekitar 3 hari.
Sekitar pukul 8.30 kami sudah
sampai di Nayapul, melakukan packing ulang beberapa barang dan
menitipkannya di basecamp Nayapul. Beberapa ratus meter dari basecamp ini
terdapat pos masuk pengecekan izin masuk untuk menuju Poon Hill. Pukul 9.30
kami mulai melakukan trekking.
Sama seperti di Indonesia, nah
sebelum melakukan pendakian ke puncak Poon
Hill jangan lupa kamu sebelumnya harus mengurus izin masuknya
dulu, kalau di Indonesia SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi), kalau
di Nepal ini nama surat izin masuknya adalah ACA (Annapurna
Conservation Area). Mudah ko mengurusnya.
![]() | |
|
Setelah mendapatkan cap masuk dan
berfoto, kami memulai trekking. Dari awal perjalanan sudah mulai naik, jalannya
berupa bebatuan besar. Perjuangan dimulai. Namun perjalanan tidak begitu terasa
karena udara sekitar di sini sangat sejuk dan melewati beberapa lodge, sehingga
kalau lelah kita bisa berhenti untuk menginap atau makan. Perjalanan kami sangat santai, setiap kali ada lodge hampir selalu berhenti dan makan hehehe.
![]() |
travel mate selama di Poon Hill yang ketemu di bandara dan hotel |
Untuk sampai menuju puncak Poon Hill, kita akan melewati
beberapa pos yang biasa digunakan trekker untuk beristirahat atau makan yaitu
Nayapul – Birethanti – Hille – Ulleri – Ghorepani – Poon Hill.
![]() |
salah satu jalur menuju puncak Poon Hill |
![]() |
banyak sekali model jembatan kayak gini menuju Poon Hill |
Berbeda dengan gunung-gunung di
Indonesia, sepanjang jalan menuju puncak Poon
Hill di Ghorepani Himalaya ini
ditemukan beberapa penginapan dan tempat makan jadi bagi teman-teman yang lelah
bisa istirahat dan berhenti untuk menginap dan makan. Rutenya pun sangat aman
dan jelas karena memang jalur sampai Poon Hill merupakan jalur yang biasa
digunakan warga untuk beraktifitas.
![]() |
bertemu dengan trekker lainnya |
Bahkan wifi sampai ke penginapan
terakhir sebelum menuju puncak masih menyala kenceng. Jadi yang hobby
upload-upload aman deh. Tapi membawa perlengkapan pribadi saja dan
buat saya rasanya jaket dan sleeping bag wajib bawa karena
udaranya dingin banget kalau mengandalkan selimut dari penginapan rasanya tidak
cukup.
![]() |
jalurnya kadang naik, turun, lurus, landai dan kadang lewatin sungai |
Pukul 5 sore kami tiba di Uleri
salah satu pos yang menawarkan keindahan view Himalaya disekelilingnya, hari sudah mulai
gelap dan kami memutuskan menginap di pos Uleri. Penginapan di sini berkisar
antara 50-100 ribu permalam dan bisa share cost dengan teman sekamar kita.
Makanan pun harganya cukup terjangkau antara 10-50 ribu tergantung apa yang
ingin kamu makan. Bagi yang muslim jangan khawatir, karena mayoritas agama di
Nepal adalah Hindu, jadi mereka tidak memakan bahkan membunuh yang bernyawa,
jadi makannya bisa dipastikan halal, tapi tetap hati-hati ya.
![]() |
salah satu penginapan di Poon Hill |
Udara sudah mulai menusuk tulang
belulang dan perut kami sudah kenyang, kami mulai tidur setelah mencoba
menghangatkan badan dengan tungku api di ruang makan bersama para trekker
lainnya, siapin fisik untuk perjalanan hari kedua menuju puncak Poon Hill yang berada
di Ghorepani Himalaya.
Pukul 9an setelah sarapan pagi
kami mulai melanjutkan perjalanan menuju Ghorepani. Rute inilah yang paling
panjang sepanjang menuju puncak Poon
Hill. Jalanannya menanjak dengan bebatuan yang sudah tersusun
rapi seperti tangga. Sama seperti sebelumnya kami melakukan perjalanan dengan
sangat santai.
pemandangan menuju Ghorepani gunung saljunya sudah mulai terlihat |
Sepanjang perjalanan menuju
Ghorepani, pegunungan bersalju mulai terlihat, kami melewati beberapa hutan terbuka
dengan pemandangan indah. Cuaca sangat panas waktu itu tetapi udara tetap
sejuk. Sampai di Ghorepani sekitar pukul 5 sore, kami mencari
penginapan yang mendekati pintu puncak dan kami menginap di lodge yang
pemandangan belakangnya gunung bersalju.
![]() |
setiap
jalur tersedia air yang dapat diminum yang dikelola masyarakat jangan lupa bawa tumbler ya, karena tidak ada yang menjual AMDK |
Kami mengunjungi tempat ini pada
saat mendekati winter, musim perpindahan dari musim panas ke musim dingin,
sehingga tidak begitu banyak pendaki yang datang ke puncak Poon Hill yang ada
di Ghorepani Himalaya ini,
sehingga cukup banyak pilihan penginapan. Informasi dari pemilik hotel biasanya winter sepi pendakian. Seperti biasa saat makan malam kita akan berkumpul
dengan beberapa trekker dari negara lain dan tentunya mengobrol dengan mereka.
Malam itu cuaca sangat dingin sampai -5 derajat, jadi aku dan teman-teman
memutuskan tidur di ruang tamu karena ada tempat penghangat alami yaitu berupa
pembakaran batu alam.
![]() | |
|
Pukul 4 subuh kami sudah bangun
dan siap-siap melihat sunrise di puncak Poon Hill. Jaraknya
sekitar 30 menit dari penginapan untuk menuju puncak. Teman-teman cowok sudah
pada duluan menuju puncak, sementara aku dnan teman-teman perempuan lebih
banyak berhenti untuk foto-foto. Sampai pada akhirnya kedua teman perempuan
memutuskan untuk menunggu di bawah karena kelelahan.
ratusan tangga menuju puncak Poon Hill |
Di puncak Poon Hill di Ghorepani Himalaya terdapat sebuah menara
pandang untuk mengambil foto dan melihat pemandangan indah sekitar gunung yang
dihiasi salju. Ada tempat duduk untuk santai dan yang paling penting ada warung
kopi dan teh yang dapat membantu menghangatkan badan karena suhunya lumayan
dingin meski matahari bersinar.
Setelah puas berfoto, kami turun
dan kembali ke hotel dan berkemas untuk perjalanan berikutnya. Di sini kami
mulai berpecah, ada yang pulang ke Indonesia, ada yang lanjut ke India, ada
juga yang ke Singapore. Aku? pastinya melanjutkan petualangan seru ke
puncak Annapurna Basecamp (ABC) dengan lintas jalur.
Penasaran kan pengen tahu aku bisa bertahan dan berlari-lari di hutan Himalaya sendirian selama berhari-hari karena ga ketemu orang? ditunggu ya…..
Miss you Annapurna Basecamp (ABC).....
Poon Hill adalah satu dari belasan puncak gunung yang berderet di Himalaya . Menjadi salah satu puncak gunung yang menjadi incaran banyak ...