Siapa yang hobi dengan olahraga ekstrim bawah laut seperti scuba diving? Tos kita samaan, bermain dengan air sangat menyenangkan, termasuk scuba diving. Dan belakangan olahraga ekstrim ini sedang booming dan banyak diminati. Scuba diving atau menyelam dengan menggunakan peralatan scuba merupakan salah satu aktivitas wisata bahari yang menawarkan pengalaman sangat luar biasa.
Menyelam dapat melihat dunia bawah laut dengan bebas. Menyelam ini memberi kesempatan kita untuk menyaksikan langsung keindahan berbagai ragam hayati seperti terumbu karang, berbagai spesies ikan, hingga biota laut yang mungkin tidak bisa temukan di permukaan. Namun sebelum kamu terlibat dalam hobi yang tinggi risiko ini, alangkah lebih baik untuk mempelajari teknik, aturan tentang keselamatan, dan etika yang perlu diperhatikan agar aktivitas olahraga air ini, tetap aman, nyaman dan minim risiko.
Tips Scuba Diving Untuk Pemula Agar Tetap Aman dan Nyaman
Berikut ada beberapa tips scuba diving bagi pemula agar tetap aman dan nyaman dan pastinya minim risiko.
1. Ambil Kursus dan Sertifikasi Diving
Sebelum melakukan scuba diving, untuk alasan keselamatan dan keamanan, akan lebih baik kalau kamu mengikuti pelatihan dari lembaga resmi untuk para diver seperti PADI (Professional Association of Diving Instructors) atau SSI (Scuba Schools International). Di pelatihan ini, kamu akan mempelajari teori dasar diving, cara menggunakan alat, prosedur keselamatan, hingga praktek di kolam dan laut.
Dan setelah kamu mendapatkan pelatihan dan dirasa layak untuk bisa turun ke lapangan, kamu dapat mengambil sertifikasi atau lisensi diving sesuai dengan tingkatan yang harus dilewati. Dan setelah mendapatkan lisensi ini kamu dapat melakukan diving di laut lepas sesuai dengan ketentuan lisensi yang kamu dapatkan.
Misalnya, level pertama bagi seorang diver (sebutan untuk para penyelam), biasanya adalah Level Open Water. Pada lisensi ini kamu dapat menyelam di laut dengan kedalaman maksimal 2 meter, namun pastinya tetap dengan pengawasan instruktur.
2. Cek kondisi kesehatan
Setelah kamu mendapatkan lisensi, barulah kamu dapat melakukan penyelaman di laut. Pastikan kamu dalam kondisi fisik yang fit sebelum melakukan diving. Beberapa kondisi medis seperti flu berat, infeksi telinga, gangguan jantung, dan asma sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum melakukan scuba diving.
3. Pilih lokasi diving sesuai level
Memilih lokasi diving yang sesuai dengan level sangat penting. Hal ini tentu saja berkaitan dengan keselamatan dan keamanan diri. Untuk pemula, sebaiknya memilih lokasi diving dengan arus yang tenang, visibilitas yang baik, dan kedalaman dangkal (5–12 meter). Hindari lokasi dengan arus kuat atau penyelaman malam hari saat baru belajar.
4. Cek peralatan scuba diving
Sebelum melakukan scuba diving, lakukan double bahkan triple check terhadap alat yang akan digunakan. Pastikan semua peralatan scuba diving dalam kondisi baik. Misalnya menggunakan masker yang cocok dan pas di wajah, tidak bocor. Kondisi snorkel dalam kondisi baik. Peralatan BCD (Buoyancy Control Device) untuk mengatur daya apung dalam kondisi aman dan baik.
Atau regulator dan tabung oksigen dalam kondisi terisi penuh sehingga cukup untuk waktu yang sudah ditentukan. Fins (kaki katak) yang akan digunakan nyaman digunakan dan juga Wetsuit sudah sesuai dengan suhu air.
5. Lakukan buddy system
Salah satu cara untuk menjaga keselamatan ketika menyelam adalah selalu menyelam berpasangan atau memiliki buddy system. Ini aturan penting dalam diving, termasuk scuba diving, karena saat terjadi hal tak terduga seperti kehabisan oksigen atau kram kaki, kamu bisa saling membantu dengan teman pasangan menyelam kamu.
6. Jangan menahan napas
Pelajari pernafasan dengan baik sebelum melakukan scuba diving. Saat menyelam menggunakan scuba tank, sangat penting untuk terus bernapas normal melalui regulator dan jangan pernah menahan napas. Menahan napas dapat menyebabkan overexpansion paru-paru akibat perubahan tekanan, yang sangat berbahaya. Pelajari hal ini dengan sangat baik.
7. Pahami dan gunakan isyarat tangan
Karena tidak bisa berbicara di bawah air, pelajari bahasa isyarat tangan atau kode dasar penyelaman. Seperti 👍 (menggerakan jempol ke atas) artinya naik ke permukaan. 👎 (menggerakan jempol ke bawah) artinya turun lebih dalam. Tanda 👌 artinya semua dalam kondisi baik-baik saja dan kode ✋ artinya berhenti atau stop dan mengarah tangan ke dada lalu menunjuk ke mulut artinya kehabisan udara.
8. Atur Buoyancy (Daya Apung)
Gunakan BCD dan pernapasan untuk menjaga posisi tubuh tetap netral di dalam air. Jangan terlalu negatif (tenggelam ke dasar) atau terlalu positif (mengapung ke permukaan). Pelajari daya apung dengan baik dan benar.
9. Jaga kecepatan turun dan naik
Naik atau turun terlalu cepat saat scuba diving bisa menyebabkan decompression sickness (penyakit dekompresi). Maka lakukan turun naik dengan kecepatan yang sesuai. Kamu dapat menggunakan pedoman misalnya tidak lebih cepat dari 18 meter/menit saat naik. Lakukan safety stop di kedalaman sekitar 5 meter selama kurang lebih 3 menit saat akan ke permukaan, untuk menstabilkan nitrogen dalam tubuh.
10. Jaga jarak dengan biota laut dan jangan merusaknya
Saat berada di bawah laut, jangan sembarangan menyentuh biota laut seperti terumbu karang, hewan laut, atau makhluk hidup di bawah air lainnya. Selain bisa merusak ekosistem, beberapa hewan laut bisa berbahaya seperti lionfish, sea urchin, atau jellyfish.
11. Jangan membawa apapun
Saat naik, jangan membawa Biarkan semua tetap di habitatnya. Jangan mengambil karang, kerang, atau benda laut lainnya sebagai oleh-oleh. Ingat jangan merusak apapun yang ada di bawah air. Termasuk jangan membawa apa pun saat ke atas. Cukup melihatnya dan menyimpannya dalam memori.
12. Buang meninggalkan sampah
Selama melakukan diving, jangan membuang sampah di laut, baik saat diving maupun dari kapal. Karena dengan membuang sampah sembarangan, kamu sudah merusak ekosistem laut untuk jangka panjang. Jika kamu ingin menggunakan sunblock, maka gunakan sunblock yang ramah lingkungan (reef-safe sunscreen) sebelum diving.
13. Perhatikan cuaca dan patuhi semua briefing instruktur
Hal ini sangat penting untuk keamanan dan keselamatan. Perhatikan kondisi cuaca dan arus laut sebelum menyelam. Jangan lupa juga untuk selalu selalu patuhi briefing dari dive master atau guide. Dan minum air putih yang cukup sebelum dan sesudah diving untuk mencegah dehidrasi.
14. Perhatikan jam penerbangan
Untuk keselamatan dan keamanan, hindari penerbangan minimal 18–24 jam setelah diving untuk mencegah decompression sickness. Karena kondisi ini akan membuat telinga sangat sakit saat tebang, dan bisa berbahaya.
Diving atau menyelam merupakan aktivitas yang menantang sekaligus menyenangkan. Selain menawarkan pengalaman melihat keindahan dunia bawah laut, diving juga mengajarkan disiplin, ketenangan, dan tanggung jawab terhadap alam. Dengan mempersiapkan diri secara maksimal dan mematuhi etika serta prosedur keselamatan, diving bisa menjadi pengalaman tak terlupakan yang aman untuk dilakukan.
Ada yang suka diving? Boleh banget untuk sharing di kolom komentar.
0 Comment
Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.