Banyuwangi terkenal dengan destinasi wisatanya yang sangat indah. Salah satunya adalah Gunung Ijen atau Kawah Ijen yang terkenal sampai ke seluruh dunia karena blue fire yang dimilikinya. Fenomena alam blue fire kawah ijen membuat banyak wisatawan nusantara dan juga wisatawan mancanegara berlomba-lomba mengunjungi destinasi wisata unik ini. Maka tak heran jika destinasi wisata ini menjadi salah satu destinasi wisata wajib bagi para wisatawan.
Mengenal Blue Fire Gunung Ijen
Gunung Ijen atau dikenal juga dengan nama Kawah Ijen adalah sebuah kawasan kawah dan gunung berapi yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Gunung Ijen terkenal karena fenomena alamnya yang unik. Yaitu blue fire atau api biru yang hanya bisa dilihat pada malam hari dan hanya ada dua di dunia, yaitu di Indonesia dan Islandia.
Selain itu daya tarik lainnya yang sangat memukau dari gunung ini adalah danau kawah yang mengandung asam tinggi, namun memiliki warna indah yaitu warna hijau. Gunung Ijen memiliki ketinggian 2.386 mdpl. Gunung berapi aktif ini terakhir kali meletus pada tahun 1999. Sebelumnya pernah 4 kali meletus pada tahun 1796, 1817, 1913, dan 1936.
Saya pertama kali mengunjungi Gunung Ijen pada tahun 2012, dimana saat itu fasilitas dan aksesibilitasnya belum sebaik sekarang. Pengelolaannya belum serapi seperti saat ini. Dan orang-orang yang berkunjung ke tempat ini juga masih terbatas, belum semasif sekarang.
Perizinan
Untuk dapat melakukan pendakian ke Gunung Ijen, wisatawan dapat mendaftar secara online melalui Balai Besar Konservasi Daya Alam Jawa Timur, yang merupakan website resmi milik pemerintah untuk mengelola kawasan Gunung Ijen.
Waktu terbaik untuk berkunjung
Datanglah pada saat musim kemarau antara bulan Juli sampai September. Agar kamu bisa menyaksikan blue fire yang sangat indah. Pada bulan tersebut, cuacanya sangat cerah dan jalur pendakian kering. Atau pada bulan Desember sampai Januari, di bulan ini intensitas kabut agak berkurang, namun waspada dengan musim hujan.
Selain itu, berkunjunglah pada musim sepi atau jangan pada musim libur panjang, karena tempat ini akan sangat ramai ketika musim liburan. Apalagi musim liburan panjang atau pas libur hari raya besar dan tahun baru.
Aktivitas Yang Dapat Wisatawan Lakukan di Gunung Ijen
Ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan oleh wisatawan di Gunung Ijen.
1. Trekking
Kegiatan pertama yang dapat dilakukan oleh wisatawan adalah melakukan trekking atau hiking ke kawasan Kawah Ijen. Sepanjang perjalanan kamu dapat menyaksikan hutan hijau yang sangat segar dan menenangkan mata.
2. Blue fire
Menyaksikan blue fire Gunung Ijen menjadi daya tarik utama di destinasi wisata ini. Karena blue fire hanya bisa disaksikan di dua tempat di dunia yaitu di Gunung Ijen dan di Islandia. Selain itu fenomena alam ini tidak dapat disaksikan setiap waktu. Si api biru ini hanya muncul di jam-jam tertentu. Biasanya pada pukul 01.00 - 04.00 WIB. Dan cahaya ini hanya bisa dilihat oleh manusia pada saat tidak ada cahaya, yaitu pada malam hari.
Untuk dapat menikmati blue fire Gunung Ijen, kamu membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dengan melakukan pendakian dari Pos Paltuding. Pendakian dapat dicapai dari Banyuwangi atau Bondowoso. Kondisi jalan jalur ini biasanya kering sehingga lebih nyaman apalagi anda harus mendaki tengah malam. Dan waktu terbaik untuk berangkat mendaki adalah pukul 22.00-23.00 WIB.
3. Menikmati sunrise
Atraksi wisata lainnya yang dapat dilakukan oleh wisatawan di Gunung Ijen adalah menikmati matahari terbit dari puncak Gunung Ijen. Jangan lupa untuk mendokumentasikannya. Karena matahari terbit di atas gunung ini sangat indah. Sunrise akan muncul sekitar pukul 05.00 - 06.00 WIB. Maka buat kamu yang ingin melihat sunrise, lakukan pendakian sekitar pukul 01.00 - 02.00 WIB.
4. Kawah Ijen
Daya tarik wisata lainnya yang sangat menarik dari Gunung Ijen adalah Kawah Ijen. Kawah ini mempunyai warna yang sangat indah yaitu warna hijau toska. Danau asam terbesar di dunia ini memiliki warna toska yang menakjubkan dan memukau.
Di Kawah Ijen, wisatawan juga dapat menyaksikan kawah indah dengan luas 5.446 hektar ini, mengeluarkan bau belerang. Kawah Ijen mengandung 35 juta kubik air asam, kawah ini menjadi kawah terbesar di Pulau Jawa. Buat kamu yang memiliki asma, hipertensi, atau gangguan jantung tidak disarankan untuk menghirup bau belerang ini. Dan siapapun yang berkunjung menyaksikan keindahannya, wajib menggunakan masker khusus.
5. Hunting foto
Sepanjang perjalanan menuju Gunung Ijen ini, banyak sekali pemandangan indah yang dapat disaksikan. Terutama jika berkunjung di musim kemarau, kamu akan menyaksikan rerumputan berwarna coklat karamel.
Tentunya ini selain blue fire, kawah ijen, dan sunrise. Kamu juga dapat mendokumentasikan warga lokal yang menambang, ketika membawa bongkahan blok-blok belerang di sepanjang jalur pendakian.
6. Bunga Edelweis
Selain dapat menikmati sensasi mendaki, wisatawan juga dapat menikmati bunga edelweis sepanjang jalur pendakian. Tapi ingat tidak boleh dipetik jika edelweisnya tumbuh liar di hutan. Karena bunga edelweis masuk dalam salah satu bunga yang dilindungi.
7. Menyaksikan hasil penambangan
Sepanjang jalan menuju Gunung Ijen, kamu akan menyaksikan warga lokal yang pekerjaannya sebagai pekerja penambangan. Penambangan belerang ini, prosesnya dilakukan secara tradisional oleh para pekerja yang dikenal dengan nama penambang belerang.
Mereka mengambil belerang cair yang mengalir dari celah-celah kawah, yang kemudian mengeras dan diproses menjadi blok-blok belerang. Maka tak heran jika kamu mengunjungi destinasi wisata ini, akan melihat banyak warga lokal yang membawa blok-blok belerang sepanjang jalur pendakian.
8. Hunting local food
Kamu juga dapat menikmati berbagai makanan khas lokal yang dijual oleh masyarakat setempat sepanjang jalur pendakian. Kamu dapat menemukan beberapa makanan khas atau buah-buah segar.
Itu dia beberapa aktivitas yang dapat kamu lakukan selama berkunjung ke Gunung Ijen. Selain itu kamu juga wajib tahu tips mendaki ke Gunung Ijennya.
Tips mendaki ke Gunung Ijen
Ada beberapa tips yang perlu kamu ketahui sebelum melakukan traveling ke Gunung Ijen.
- Bawa jaket hangat, sarung tangan, dan kaos kaki tebal karena udaranya sangat dingin pada malam hari. Atau kalau yang alergi dingin, disarankan juga membawa longjohn. Perlengkapan ini akan membantu tubuh kamu tetap hangat.
- Bawa senter atau headlamp, karena untuk melihat blue fire biasanya wisatawan akan berangkat pada malam hari, maka bawa senter atau headlamp untuk perjalanan menuju kawah.
- Bawa trekking pole karena kondisi jalan menuju gunung ini lumayan curam dan menanjak.
- Gunakan sepatu yang proper untuk trekking atau hiking, karena perjalanan menuju tempat ini selain dingin, berpasir, jalannya juga bebatuan.
- Bawa botol minum dan makanan untuk sumber energi sepanjang perjalanan.
- Bawa alat dokumentasi untuk mendokumentasikan perjalanan dan keindahan blue fire pada malam hari, kawah ijen yang hijau, dna views indah alam lainnya sekitar gunung.
- Bawa masker khusus untuk dapat melihat blue fire dan juga kacamata UV untuk menjaga mata kamu tetap aman.
- Persiapkan fisik sudah pasti karena tempat ini butuh mendaki, bagi pemula naik gunung jangan lupa latihan olahraga dulu beberapa hari sebelum ke tempat ini.