PERSIAPAN MENDAKI GUNUNG ANNAPURNA BASE CAMP (ABC) NEPAL

Tahun 2016 saya melakukan solo trekking ke beberapa gunung di Nepal. Ini bukan modal nekad, saya mempersiapkan secara matang mengenai banyak hal. Mulai dari fisik, mental, perlengkapan, sampai dengan informasi tentang banyak hal yang bersumber dari informasi di internet, membaca buku, dan bertanya kepada pendaki yang pernah berpengalaman.

Saya memberanikan diri mendaki dua gunung yang cocok bagi pemula di Nepal. Mengingat saya juga pertama kali melakukan pendakian ke gunung salju, sehingga saya memilih gunung yang kategori ringan yaitu Poon Hill dan Annapurna Base Camp (ABC). Selain itu juga masih aman tidak menggunakan guide atau porter.

Saya pun tinggal di Nepal hampir satu bulan. Puas melakukan pendakian, saya pun berkeliling berbagai destinasi wisata di Nepal. Ikut melakukan volunteering dengan beberapa volunteer dari Eropa dan Australia. Kondisi ini mempertemukan saya dengan banyak pendaki dari berbagai negara. Sehingga kami sharing banyak hal tentang pendakian di masing-masing negara. Termasuk juga persiapan mendaki gunung di Nepal.

annapurna base camp


Persiapan Mendaki Gunung Di Nepal

Nepal menjadi salah satu surga bagi para pecinta wisata petualangan. Bagaimana tidak, negara pemilik gunung tertinggi di dunia ini menawarkan banyak wisata gunung indah yang sangat menarik. Sehingga setiap tahunnya puluhan bahkan ratusan ribu pendaki dari berbagai negara berlomba-lomba mengunjungi Nepal untuk melakukan wisata petualangan yaitu pendakian.

Kondisi gunung Nepal dengan Indonesia cukup berbeda, mengingat di sana memiliki musim salju, dengan pegunungan terbuka. Pastinya persiapannya pun sangat berbeda. Lain lagi ada aturan tidak tertulis yang wajib diketahui. Lalu apa saja persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan pendakian di gunung Nepal.

Dan ini dia beberapa persiapan mendaki gunung di Nepal yang wajib diketahui, terutama jika seorang pemula. Persiapan yang saya sharing mulai dari keberangkatan, karena kadang masih banyak orang yang nggak memperhatikan soal ini atau justru karena belum tahu.

1. Pastikan kondisi fisik dan mental dalam keadaan sehat

Paling pertama yang harus dipersiapkan jika anda ingin melakukan pendakian adalah kondisi fisik dan mental dalam kondisi fit. Agar tidak mengganggu perjalanan anda selama pendakian. Lakukan olahraga secara rutin beberapa bulan sebelum melakukan pendakian. Bukan satu bulan sebelum keberangkatan. Pastikan juga kondisi mental anda dalam keadaan sehat.

Pastikan olahraga yang cukup melatih untuk otot kaki, karena jalur menuju Annapurna Base Camp jalur menunjuk dan bebatuan. Latihan kuatkan dan kencangkan otot kaki. Seperti latihan jalan di tangga, dan lainnya. Pastikan juga jika berkunjung di musim salju, latihan dengan cuaca dingin seperti menggunakan AC. Karena sewaktu saya ke sana malam hari di puncak itu mencapai -22 derajat. Entah di luaran pastinya bisa lebih dari itu.

2. Membeli tiket pesawat jauh-jauh hari

Belilah tiket pesawat jauh-jauh hari misalnya tiga bulan sebelum berangkat. Pastinya harga tiketnya akan jauh lebih murah. tahun 2016 berangkat saya membeli tiket H-1 alhasil harganya lumayan menguras kantong. Sementara saya bertemu dengan orang yang membeli tiket 4 bulan sebelumnya harganya sangat terjangkau.

Jika ada pesawat yang flight through lebih baik pilih ini, ketimbang harus transit. Selain menguras tenaga dan waktu untuk pindah-pindah pesawat, ketinggalan barang, potensi ketinggalan pesawat juga sangat besar. Apalagi jika terminal kedatangan dan keberangkatan cukup jauh. Itu yang saya alami sewaktu melakukan pendakian gunung ke Nepal.

3. Perhatikan bagasi pesawat dan barang bawaan

Mendaki gunung pastinya akan membawa banyak barang lebih banyak yaitu peralatan pendakian. Sehingga cek kembali bagasi saat membeli tiket pesawat. Pastikan mendapatkan jatah bagasi yang cukup untuk membawa barang-barang pendakian anda.

Jangan abaikan soal ini, karena jika sampai jatah bagasi hanya untuk kabin, maka anda akan mengeluarkan biaya lebih banyak untuk membayar bagasi peralatan gunung.

4. Cek paspor

Jika belum punya paspor, pastikan anda membuat paspor jauh-jauh hari. Pengalaman teman saya, hampir gagal berangkat gara-gara membuat paspor seminggu sebelum keberangkatan. Meskipun pihak imigrasi memiliki ketentuan pembuatan paspor normal selesai dalam 5 HK, kita tidak tahu kejadian apa yang bakal terjadi.

Jadi persiapkan jauh-jauh hari. At least satu bulan sebelum keberangkatan, paspor sudah di tangan. Apalagi sekarang pembuatan paspor harus mendapatkan jadwal secara online, dimana jadwalnya sering penuh terus.

Bagi yang sudah memiliki paspor, pastikan juga paspor masih berlaku minimal 6 bulan pada hari keberangkatan. Misalnya berangkat di bulan 1 Januari 2024, maka paspor minimal masih berlaku sampai 1 Juli 2024. Ini berlaku untuk masuk ke negara mana pun.

5. Perhatikan soal Visa

Setiap negara mempunyai kebijakan masing-masing dalam pengurusan visa. Nepal sendiri memberlakukan Visa on Arrival (VoA) untuk bisa masuk ke negaranya. Sewaktu saya dulu, visa dibuat saat kita tiba di bandara kedatangan. Untuk saat ini visa menuju Nepal dapat dilakukan pendaftaran melalui online. Jadi cari tahu bagaimana cara mengurus Visa On Arrival (VoA) Nepal dengan detail.

6. Membeli asuransi perjalanan

Mendaki gunung adalah salah satu aktivitas berisiko tinggi. Apalagi kita melakukan pendakian di negara orang. Di mana kondisi cuaca dan geografinya berbeda dengan negara sendiri, Indonesia. Jadi pastikan untuk keselamatan dan keamanan selama pendakian, beli asuransi keselamatan dan kesehatan untuk jaga-jaga. 

Sewaktu saya menuju puncak dimana hari belum bersalju, ada salah satu pendaki yang dievakuasi. Saya sempat mengobrol dengan porter yang lewat, biaya untuk memanggil heli penyelamat ini membutuhkan biaya sekitar $4000-5000. Jadi pastikan anda mempunyai asuransi perjalanan ketika hendak melakukan pendakian di luar negeri.

Asuransi perjalanan
Salah satu pendaki dievakuasi di puncak Gunung Annapurna Base Camp


7. Cek jam buka tutup imigrasi

Imigrasi Nepal tidak buka 24 jam, mereka punya jadwal tertentu. Jadi sebelum berangkat cari informasi jam tutup buka imigrasi Nepal. Jangan sampai anda menunggu terlalu lama untuk masuk imigrasi. Anda dapat memeriksa jam buka tutup imigrasi Nepal sebelum membeli tiket pesawat.

8. Cek persyaratan SIMAKSI pendakian di Nepal

Sebelum anda berangkat, pastikan anda sudah mencari informasi detail mengenai apa saja persyaratan sebelum melakukan pendakian di Nepal. Sama dengan negara kita, Nepal pun mempunyai persyaratan Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) untuk bisa masuk ke gunung-gunung di Nepal. Bahkan di luar negeri lebih strick lagi, hal ini berkaitan dengan keselamatan para pendaki.

Di Nepal sendiri sewaktu saya mendaki gunung Poon Hill dan Annapurna Base Camp menggunakan ACA (Annapurna Conservation Area) untuk pendakian ke ABC dan Poon Hill. Pembuatannya cukup mudah, mengisi formulir, melampirkan foto warna ukuran 3x4, serta membayar biaya administrasi. Jadi jangan lupa membawa foto berwarna.

9. Perhatikan jam buka tutup kantor pembuatan Simaksi

Jam buka tutup kantor pembuatan izin masuk kawasan pegunungan di Nepal adalah pukul 07 - 16 waktu setempat. Sabtu Minggu atau hari libur mereka tutup. Jadi pastikan anda tidak membuat Simaksi ini di hari tersebut. Pengalaman kami berkunjung di hari Minggu mereka tutup, alhasil kami harus menunggu besok harinya.

10. Pesan hotel jauh-jauh hari untuk penginapan di kota

Penginapan di sini adalah penginapan sebelum melakukan pendakian. Karena dari Bandara Kathmandu masih membutuhkan sekitar 1-2 hari menuju kota terakhir yaitu Pokhara sebelum melakukan pendakian. Karena sesampainya di Bandara Kathmandu anda harus mengurus terlebih dahulu imigrasi yang jadwalnya belum tentu bersamaan dengan jadwal kedatangan pesawat anda. Belum lagi pengurusan surat izin pendakian, memeriksa kembali peralatan dan perlengkapan pendakian, dan lainnya.

Pastikan susun itenerary pendakian ke Nepal dengan baik mulai dari berangkat sampai pulang lagi. Pastikan kapan jadwal menginap di hotel. Dan jika anda menginap di hotel pesan jauh-jauh hari. Di musim tertentu, hotel atau penginapan di Nepal penuh terus. Anda dapat melihat penilaian dari beberapa review di aplikasi pemesanan hotel.

11. Sewa mobil menuju daerah terakhir sebelum pendakian

Jika kamu berangkat sendirian dan mempunyai waktu banyak, maka kamu dapat memilih menggunakan bus dari Thamel setelah mengurus perizinan masuk kawasan konservasi. Namun jika waktu anda sedikit anda lebih baik menyewa kendaraan dari Thamel ke Pokhara. Agar biayanya lebih murah anda dapat sharing cost jika ada para pendaki lain yang hendak ke sana. Sehingga biayanya jauh lebih murah dibandingkan sendirian.

12. Tidak perlu membawa makanan dan tenda

Pendakian menuju Annapurna Base Camp (ABC) tidak diperlukan membawa logistik seperti melakukan pendakian di Indonesia. Karena kita akan melewati homestay setiap satu atau dua jam pendakian, bahkan sampai puncak. Dimana mereka menyediakan penginapan dan makanan. Ini khusus untuk pendakian ke Annapurna Base Camp (ABC) dan Poon Hill.

Lainnya halnya dengan gunung lain, seperti ke Everest Base Camp yang dilewati bukan perkampungan warga lokal dan jalur pendakian juga cukup ekstrim, sehingga tidak ada penginapan mau pun warung warga lokal. Jadi wajib banget untuk membawa tenda dan makanan.

penginapan di ABC
Salah satu penginapan sekaligus warung makan di jalur Annapurna Base Camp


13. Bawa perlengkapan gunung sendiri

Saya pribadi lebih memilih untuk membawa perlengkapan gunung sendiri. Meskipun akan memakan tempat bagasi dan pastinya berat. Namun rasanya menggunakan perlengkapan gunung sendiri lebih nyaman. Ukurannya sudah sesuai, nyaman, dan pastinya saya memang tidak pernah menggunakan barang-barang yang melekat dengan tubuh bersamaan dengan orang lain. Dikhawatirkan juga di Nepal tidak menemukan barang yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan.

Namun jika anda malas membawa barang-barang dari Indonesia, di Thamel ada banyak toko peralatan pendakian gunung yang sangat lengkap. Mulai dari brand internasional sampai dengan brand lokal. Mulai dari barang baru sampai dengan barang second hand.

Anda dapat membeli atau pun menyewa. Harganya juga cukup terjangkau. Tetapi risikonya bisa saja ada ukuran yang tidak sesuai di tubuh anda. Atau potensi tertular penyakit karena banyak disewa oleh banyak orang, bisa saja terjadi. Hal ini juga patut anda pertimbangkan.

14. Wajib membawa tumbler

Pendakian menuju Annapurna Base Camp (ABC) wajib membawa tumbler atau botol minum. Karena sepanjang jalur menuju Annapurna Base Camp warung milik warga lokal tidak akan menyediakan air minum kemasan. Karena pemerintah Nepal melarang penjualan air minum kemasan plastik agar tidak merusak lingkungan, tidak memproduksi sampah plastik.

Penggantinya adalah anda dapat membeli minuman hangat atau air panas di warung-warung sepanjang jalur menuju Annapurna Base Camp. Atau anda dapat mengisi air isi ulang di keran milik warga lokal yang terletak di sepanjang jalur. Tersedia air keran di beberapa lokasi yang disediakan oleh pemerintah bagi para pendaki.

annapurna base camp (abc)
Salah satu jalur refill air minum di pegunungan Himalaya

15. Perhatikan kondisi cuaca sebelum berangkat

Persiapan mendaki gunung Annapurna Base Camp berikutnya terkait soal kondisi cuaca. Sebelum berangkat pastikan anda memahami kondisi cuaca di Nepal. Apakah sedang musim panas atau musim salju. Dengan mengetahui kondisi cuaca di sana, anda dapat mengantisipasi dan mempersiapkan hal-hal apa yang kemungkinan terjadi.

16. Bawa perlengkapan sesuai dengan kebutuhan

Persiapan mendaki gunung Annapurna Base Camp selanjutnya adalah terkait perlengkapan yang wajib dibawa. Setelah mengetahui cuaca di Annapurna Base Camp, akan membantu anda juga mengenai perlengkapan dan peralatan pendakian apa saja yang wajib di bawa. 

Bawa barang sesuai dengan kebutuhan agar tidak terlalu memberatkan. Terutama jika anda pergi tanpa menggunakan jasa guide dan porter. Pilih perlengkapan seperti jaket yang ultralight sehingga lebih ringan dan tidak memakan tempat. Namun tetap menghangatkan badan.

17. Bawa makanan dan minuman yang menghangatkan

Persiapan mendaki gunung Annapurna Base Camp lainnya adalah soal makanan dan minuman. Jika anda mendaki pada musim salju, maka anda dapat membawa makanan atau minuman yang dapat menghangatkan badan. Seperti minuman jahe, bandrek, atau lainnya. Meski pun di warung lokal tersedia, membawa makanan dan minuman sendiri kesukaan kita akan berbeda rasanya.

18. Siapkan perlengkapan dokumentasi

Nah ini juga penting untuk memori. Persiapkan dengan baik alat-alat dokumentasi. Jika berangkat di musim dingin, maka bawa perlengkapan fotografi yang aman dari cuaca dingin. Atau buat jaga-jaga seperti saya waktu itu kameranya mati karena cuaca ekstrim, alhasil hanya HP yang tersedia. Pastikan membawa memori dan baterai cadangan jika membawa kamera DSLR.

19. Bawa obat-obatan pribadi

Persiapan mendaki gunung Annapurna Base Camp lainnya yang tak kalah penting adalah membawa obat-obatan pribadi. Karena belum tentu kita menemukan obat yang sesuai dengan kebutuhan kita. Sehingga kita tidak kesulitan saat membutuhkannya, obat-obatan sudah langsung tersedia.

20. Boleh untuk tidak menggunakan jasa porter atau guide

Annapurna Base Camp adalah gunung dengan vegetasi alam terbuka. Bentukannya adalah hamparan bebatuan terbuka seperti di Surya Kencana Gunung Gede, hanya saja di sana bebatuan dan ketika musim salju akan tertutup dengan salju.

jalur annapurna base camp


Perjalanan menuju ke puncak ini cukup jelas jalur atau rutenya, karena sama dengan jalur yang dilalui oleh warga setempat sampai puncak gunung. Sehingga jika anda mempunyai keberanian untuk melakukan solo trekking pun tak masalah. Anda juga akan bertemu dengan banyak pendaki lainnya atau warga lokal yang bolak balik turun naik untuk membawa persediaan makanan. 

Pastinya tanpa menggunakan jasa porter atau guide ini akan menghemat biaya perjalanan. Namun, pastikan bahwa aman dan dapat mengantisipasi semuanya sendirian sebelum memutuskan untuk melakukan solo traveling menuju puncak gunung Annapurna Base Camp. 

Namun jika anda membutuhkan porter atau guide, anda dapat memesan melalui hotel atau mencari informasi ke beberapa pusat informasi yang berjejer sepanjang jalan di Thamel, Kathmandu, atau pun Pokhara.

Itu dia beberapa tips persiapan mendaki gunung Annapurna Base Camp (ABC) Nepal. Ada yang pernah melakukan pendakian ke gunung di Nepal ini? Boleh banget untuk sharing di kolom komentar ya.

18 Comment

  1. waaaahhhh keren mbaaaa solo tracking di pegunungan nepal...aku gak bisa banyangin gimana itu dinginnya...bbrrr...karena musim salju otomatis baju yang dibawa lebih banyak donk brarti mb? kan berlapis gitu gak sie...sampai ke puncak memakan waktu berapa hari mba? tapi kok itu enak yaa sudah disediakan penginapan serasa muncak gunung ekslusif :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gunung pertama dua hari perjalanan kalau biasa naik gunung cukup, kalau gunung kedua biasanya normalnya 12 hari, tapi waktu itu saya bisa 7 harian karena lintas jalur juga

      Delete
  2. Mantap Kaaak. Udah solo traveling, solo trekking lagi. Tapi kudu stabil mental ya sebelum naik gunung. Jadi gak bisa kayak di gunung di Indonesia, didaki untuk menghilangkan rasa galau.

    Olahraganya apa aja kak untuk persiapan sebelum mendaki?

    Oh ya ini ada batasan kah minimal usia berapa untuk naik gunung di Nepal?

    Saladin suka manjat nih apa kuajak latihan trekking aja ya hehehhe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Olahraga kaki dan punggung pastinya, biar kuat bawa beban, tapi rutin bukan pas mau naik gunung aja. Waktu saya ada pendaki Australia bawa anaknya masih bayi kayaknya i bawah setahun

      Delete
  3. Kupikir mendaki gunung di daerah sekitar udah cukup banyak persiapan, ternyata mendaki di gunung luar negeri termasuk Nepal lebih banyak lagi persiapannya. Sedia asuransi dan wajib periksa jam operasional imigrasi juga penting ya. Jadi enggak boleh modal nekad doang.

    ReplyDelete
  4. wow keren banget tinggal sampai sebulan di Nepal? Totally awesome! Ohya aku mau nanya mengenai asuransi perjalanan. ngeri juga setelah baca kalau amit2 mengalami kecelakaan dlm pendakian dan baca biayanya itu loh... Apakah asuransi perjalanannya harus yg spesifik untuk aktivitas pendakian atau asuransi tsb cover semua aktivitas kita selama di luar negeri?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagusnya mengcover semuanya mba Ria biar lebih aman

      Delete
  5. Point 6, membeli asuransi perjalanan itu memang penting seh menurutku, apalagi ini perjalanan soal pertualangan yang medannya cukup ehem itu. Nepal satu dari listku. Semoga tercapai.

    ReplyDelete
  6. Luar biasa Kak perjalanannya sampai ke Nepal buat solo trekking, medannya tidak mudah ya jadi harus mempersiapkan banyak hal dengan matang

    ReplyDelete
  7. Keren ih Mbak Mei bisa solo trekking ke beberapa gunung di Nepal. Dengan berbekal internet pula. Wow, takjub deh ih. Aku di dalam negeri, bahkan di gunung dekat tempatku, kayaknya gak sanggup kayak begitu. Apalagi ke Nepal. Keren. Pastinya ya, persiapannya kudu matang dan detail. Semua kudu diperhatikan jangan sampai kelupaan. Supaya semua bisa berjalan dengan lancar sesuai kehendak. Sehat-sehat selalu, Mbak Mei

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin allahuma aamiin Mba Nia, terima kasih banyak, sehat juga buat mba Nia dan keluarga ya

      Delete
  8. Amazing, keren banget mba Mei solo tracking di gunung Nepal 🤩. Tentu persiapannya lebih mendetail, terutama persiapan fisik, mental, daftar asuransi dan penunjang pulang-pergi.
    Mana suhu disana berbeda sama di kita, beneran jadi pengalaman berkesan ya mba.
    Semoga semakin banyak gunung yang di daki lagi, stay strong..
    Thank you atas kisah, tips mendetail nya. Pasti sangat bermanfaat, apalagi bagi para pendaki yang hobby berkunjung ke luar negeri.

    ReplyDelete
  9. Ka Meeiii.. Juara banget kata aku mah..
    Keren bisa mencintai alam kemanapun berada, selalu mencari gunung untuk di"dekati". Semakin dekat dengan alam, semakin bijak dalam mengambil keputusan yaa..
    ((nyambung... hehehe))

    Tapi aku suka panduannya begini.
    Karena buat newbie, pasti butuh banget point-point yang ka Mei sebutkan di atas. Terutama untuk membawa perlengkapan hiking pribadi. Meskipun terkesan riweuh, tapi yang pasti nyaman.

    Selamat berpetualang, ka Meiii..
    Kayaknya aku rasa ka Mei kudu kerjasama sama stasiun tipi deh... Seru pengalaman ka Mei buat dijadikan acara variety show.

    ReplyDelete
  10. Luar biasa Mbak Mei sudah solo trekking mana jauh pula tempatnya. Tip-tipnya cocok sekali ini.bagi yg mau lakukan hal yg sama. Persiapan mental memang pas ditempatkan sebagai persiapan awal karena sangat penting dalam melakukan perjalanan jauh apalagi di luar negri dengan kondiai cuaca yg ekstrim. Saya lihat foto-fotonya Mbak dengan latar salju saja sudha bikin saya menggigil, ih... dingin banget kan.

    ReplyDelete
  11. Aku ksh tepuk tangan dulu lah buat mba mei 🎉👏👏👏. Krn aku pribadi ga mungkin ngelakuin ini soalnya, mimpi aja ga berani 😅🤣🤣.
    .
    Sadar diri Ama kemampuan soalnya mba 😅.

    Saluuut sih... Aku tau ini ga gampang, butuh persiapan yg ga main2. Banyak orang terlalu sepele dengan gunung. Mereka ga tau gunung menyimpan banyak misteri. Apapun bisa terjadi.

    Makanya aku ga respect dengan orang2 yg naik gunung hanya utk pamer, apalagi ga mempersiapkan segala perlengkapan dengan benar. Mikirnya gampaaang, ntr bisa diatur dll.

    Nepal salah satu yg mau banget aku visit, tapi mungkin buat eksplor kotanya, bukan untuk naik gunung 😂. Aku baca tulisan mbak mei aja kalo itu😉

    ReplyDelete
  12. Waah jadi ingat masa-masa rempong ngurusin kebutuhan tim yang mau mendaki ke Nepal buat bikin konten... Meski ngga ikut berangkat tapi ikut sibuknya... hihihihi...

    ReplyDelete
  13. Perjalanan seperti ini memang membutuhkan persiapan yang sangat detail karena tidak hanya berada di negara lain dan juga melihat kebudayaan lain pendakian seperti ini butuh fisik dan mental yang kuat.salut sih bisa melakukan ini semua sendirian

    ReplyDelete
  14. kalau aku membaca cerita pengalaman temen temen naik gunung di Nepal sana, pasti muncul keinginan untuk berharap semoga someday bisa kesana juga
    tapi balik lagi kadang aku suka mikir, sanggup apa enggak ya. Dan pastinya kalaupun kesana, aku mau pakai porter aja hahaha, kayaknya naik gunung yang biasa aja di Indo, kalau bisa menggunakan porter, padahal cuman sehari.
    Kalau ke Nepal pastinya ga bisa sehari naik gunungnya, jadi barang bawaan dipastikan akan lebih banyak lagi

    ReplyDelete

Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.