OYPMK BERDAYA, PATAHKAN STIGMA BURUK SOAL KUSTA

Apa yang anda pikirkan ketika mendengar penyakit Kusta? Karena keterbatasan pengetahuan, banyak stigma menanggapinya secara negatif. Bahkan OYPMK atau Orang Yang Pernah Mengalami Kusta sering sekali tak mendapatkan ruang di publik untuk hidup normal berdampingan dengan masyarakat lain. Terlebih mengalami kesulitan berkarya dan bekerja.

kusta dan oypmk
Source: Canva
Recreated by Writer


Lalu apa sebenarnya itu penyakit Kusta atau dikenal juga dengan penyakit Lepra atau Hansen atau Morbus Hansen.

KENALI APA ITU PENYAKIT KUSTA

Menurut World Health Organization (WHO), penyakit Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang penyebabnya adalah bakteri tahan asam yaitu Mycobacterium Leprae. Penyakit menahun ini dapat menular melalu lesi kulit, transmisi vertikal, dan juga sekret pernafasan. Penyakit ini biasanya menyerang jaringan kulit, saraf tepi, dan juga saluran pernafasan.

Penyakit kusta juga dapat menyerang semua kalangan umur, mulai dari bayi, anak-anak, usia dewasa, bahkan yang sudah lanjut usia. Dan tahukan anda, bahwa penyakit kusta adalah penyakit tertua sepanjang sejarah.

Hal ini dibuktikan dengan beberapa penelitian, salah satunya adalah dari jurnal kesehatan Egyptian Journal of Chest Diseases and Tuberculosis yang menyatakan bahwa penyakit kusta sudah ada 600 tahun sebelum masehi.

Apakah penyakit kusta berbahaya dan menular? Menular iya, namun proses penularan kusta tidak semudah yang kita bayangkan. Penularan ini tidak akan terjadi ketika bersalaman, duduk bersama, berhubungan seksual, bahkan tidak ada penularan dari ibu ke janin untuk penyakit ini.

Lalu bagaimana penularan kusta ini? Penyakit ini hanya akan menular jika kita terkena percikan tetesan air atau droplet dari hidung dan mulut pasien ketika kita kontak langsung dan secara terus menerus dalam jangka waktu yang sangat lama. Bahkan perkembangan bakteri ditubuhnya bisa sampai 20 tahun.

CIRI-CIRI TERINDIKASI PENYAKIT KUSTA

Berdasarkan dari beberapa referensi, untuk mengetahui gejala penyakit kusta ini dapat dilihat dari beberapa gejala awal berikut:

  1. Munculnya bercak warna putih di beberapa area kulit
  2. Otot tubuh mulai terasa melemah
  3. Terasa mati rasa di bagian tangan, kaki, lengan, dan juga tungkai, termasuk kehilangan rasa akan suhu, sentuhan, nyeri, serta tekanan lainnya
  4. Terjadi peradangan kulit yang tak biasa
  5. Tidak mengalami berkeringat pada kulit
  6. Terjadinya pembengkakan atau bejolan di wajah dan telinga
  7. Mata mengering dan jarang berkedip
  8. Sering mimisan, hidung tersumbat, serta kehilangan rasa di tulang hidung
  9. Terjadi pembesaran pada saraf seperti di siku dan lutut
  10. Alis dan bulu atau hilang secara permanen

Penyakit kusta pada umumnya tidak menyebabkan kematian, artinya dapat ditangani dan disembuhkan, hanya saja dapat menyebabkan difabilitas atau kecacatan.

Sayangnya karena rendahnya pengetahuan akan penyakit ini, banyak orang sekitar sering meremehkan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) ini.

DISKRIMINASI TERHADAP OYPMK

Beberapa stigma buruk terhadap pasien kusta menunjukan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap penyakit ini masih perlu ditingkatkan. Terbukti dengan masih banyaknya masyarakat yang melakukan diskriminasi terhadap OYPMK termasuk ketika orang sedang mengalami penyakit ini.

Banyak masyarakat yang menjauhinya, bahkan jangankan untuk bersalaman, dekat saja mereka tikak mau. Padahal penularannya tidak semudah itu dan tidak ada penularan melalui bersalaman.

Terlebih ketika mereka sudah sembuh dari penyakit ini, OYPMK mengalami kesulitan untuk masuk dalam dunia kerja. Karena OYPMK dianggap dapat menularkan penyakit kusta di lingkungan kerja. Selain itu dianggap memiliki pendidikan rendah sehingga dianggap tidak akan memberikan kontribusi banyak untuk perusahaan.

Banyaknya OYPMK memiliki pendidikan rendah karena selama proses penyembuhan mereka harus menghabiskan waktu 6 - 12 bulan untuk proses pengobatan. Tentu saja hal ini akan berdampak pada keberlanjutan pendidikan mereka.

Belum lagi stigma masyarakat yang menganggap penyakit ini sangat berbahaya, membuat pasien kusta kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak.

WEBINAR INSPIRATIF BERSAMA KBR DAN NLR INDONESIA

Tanggal 27 Juli 2022, saya mengikuti webinar tentang penyakit Kusta dengan tema Peran Pemerintah Dalam Upaya Peningkatan Taraf Hidup OYPMK. Acara ini menghadirkan Agus Suprapto, DRG. M.Kes dari Deputi Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan KEMENKO PMK.

oypmk


Acara juga berimbang dengan menghadirkan narasumber kedua yaitu Mahdis Mustafa seorang OYPMK yang mampu bangkit bahkan saat ini menjabat sebagai Supervisor cleaning service di PT Azaretha Hana Megatrading.

Acara webinar ini pastinya menambah pengetahuan saya tentang penyakit Lepra ini. Acara dipandu oleh Rizal Wijaya secara live di channel Youtube milik KBR. Acara ini merupakan kerjasama KBR dan NLR Indonesia dan juga Kemenko.

NLR (Netherland Leprosy Relief) Indonesia adalah LSM yang bergerak dalam bidang pemberantasan kusta dan inklusi bagi orang disabilitas termasuk penyandang disabilitas akibat kusta. 

Organisasi non profit ini juga melakukan program di India dan Brazil, dimana kedua negara ini menjadi negara terbesar dalam penyebaran penyakit kusta. NLR Indonesia yang mempunyai motto Hingga Kita Bebas Kusta ini, sudah bekerjasama dengan pemerintah Indonesia sejak tahun 1975.

PROGRAM PEMERINTAH DALAM MENANGANI OYPMK

Dalam webinar ini Dokter Agus Suprapto akui bahwa pasien kusta dapat disembuhkan dan hidup normal seperti biasa. Namun masih banyak masyarakat yang khawatir bahwa OYPMK tetap akan menularkan penyakit ini. Sehingga banyak perusahaan yang menolak memperkerjakan OYPMK ini.

Dalam webinar ini Dokter Agus juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan literasi baca terkait dengan kusta. Sehingga dengan banyak mengetahui tentang penyakit ini semakin banyak masyarakat yang teredukasi dan terbuka wawasannya dalam memperlakukan OYPMK. Sehingga pasien kusta tidak harus mengalami diskriminasi.

kusta dan oypmk
Source: Zoom KBR


Pemerintah melalui Kemenkes memiliki beberapa program dalam menangani penyakit kusta ini, seperti pemberian obat gratis bagi para pasien, mengadakan pelatihan untuk mendeteksi sejak dini bagi tenaga kerja kesehatan dan mayarakat, membuat anggaran dana untuk mendukung Indonesia bebas kusta, melakukan kampanye terkait dengan stigma buruk masyarakat terhadap penyakit kusta, serta beberapa program lainnya.

Pemerintah juga melakukan kolaborasi dengan beberapa pihak seperti Kemensos, Kemenag, Kemendikbud, Kemenkes, Kemenaker dan pihak lainnya untuk menangani dan melakukan pemberdayaan OYPMK, agar mendapatkan hidup yang layak dan lebih baik.

Dalam webinar ini Dokter Agus juga mengatakan bahwa faktor kebersihan menjadi faktor utama dalam penyebaran penyakit kusta ini. Sehingga pemerintah membuat program perbaikan kota yang targetnya adalah menyasar daerah-daerah kumuh dan memiliki sanitasi rendah.

WEBINAR INSPIRATIF, PATAHKAN STIGMA BURUK TENTANG OYPMK

Narasumber kedua adalah Mahdis Mustafa, seorang OYPMK yang berhasil bangkit dari stigma buruk penyakit Kusta. Saat ini Mahdis Mustafa bekerja sebagai Supervisor cleaning service di PT Azaretha Hana Megatrading. 

Mahdis bercerita pengalamannya saat menjadi pasien Kusta dan bagaimana perjuangannya untuk bangkit dan menepis stigma buruk tentang OYPMK yang dianggap tak berdaya dan tidak memiliki kemampuan untuk masuk dalam dunia kerja. 

Minimnya akses untuk memasuki dunia kerja, membuat Mahdis semakin bersemangat untuk menunjukan bahwa OYPMK mampu berdaya. Keberhasilannya menepis stigma buruk, bahwa kenyataaanya selama masih diberikan kesempatan, para OYPMK dapat memiliki karir yang baik di perusahaan.

Menurut Mahdis, tantangan saat ini yang dihadapi oleh banyak OYPMK adalah soal pendidikan. Karena proses pengobatan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga mereka memiliki hambatan waktu untuk meraih pendidikan yang layak.

Namun dengan begitu, selama masih memiliki kemauan untuk bangkit, maka semua OYPMK bisa mendapatkan kehidupan yang layak dan lebih baik, serta sehat kembali.

Tentu saja hal ini akan berhasil ketika semua pihak bekerjasama. Jadi mari kita bergandeng tangan untuk mendukung program pemerintah untuk membantu pemberdayaan terhadap pasien kusta dan OYPMK.

Dan semakin banyak masyarakat yang teredukasi tentang penyakit kusta ini, proses penyembuhan akan lebih cepat dan berjalan lebih baik. Dan semoga kita bisa segera mewujudkan Indonesia sehat dan bebas kusta.

PESAN MORAL MAHDIS MUSTAFA UNTUK OYPMK

Sebelum menutup sharingnya, Mahdis Mustafa menyampaikan beberapa pesan moral yang dapat membuka pikiran semua orang khususnya OYPMK dalam menjalani hidup.

Jangan Pikirkan Kata Orang

Pesan pertama yang Mahdis Mustafa sampaikan adalah jangan pernah pikirkan apa kata orang. Banyak orang secara tidak langsung mengatakan mereka anti pada OYPMK karena merasa takut tertular.

Jangan pedulikan, karena OYPMK sudah dalam kondisi sembuh, jalani saja hidup dengan bahagia dan jangan pedulikan omongan orang. Ingat bahagia itu ada ditangan kita, kita yang ciptakan bukan tergantung dari orang lain.

Gali Potensi Diri

Hampir semua OYPMK mengalami kehilangan percaya dirinya, merasa tidak akan berguna dan tidak akan bermanfaat apa-apa bagi lingkungan sekitar. Hal ini cukup wajar mengingat banyak respons negatif dari masyarakat sekitar.

Namun hidup harus tetap berjalan, dari pada memusingkan omongan orang, lebih baik kita terus gali potensi yang ada dalam diri kita. Hal ini akan berpeluang besar untuk membuat hidup kita lebih baik, termasuk mendapatkan kesempatan untuk berkarya dan berkarir di bidang yang kita kuasai dan kita sukai.

Jujur dan terbuka

Saat kita mendapatkan kesempatan untuk masuk dunia kerja, belajarlah untuk jujur dan terbuka pada HRD bahwa anda seorang OYPMK. Hal ini akan lebih baik terbuka di awal. 

Jika ditolak, kita dapat mengetahui dari awal ini seberapa besar lingkungan dapat menerima kita. Jika diterima maka pihak HRD tahu apa yang harus dilakukan untuk kebaikan semua pihak termasuk OYPMK sendiri dan rekan kerja yang mungkin belum bisa menerima, maka pihak HRD dapat memberikan edukasi tentang ini.

Jadi terbuka dan jujurlah sedari awal untuk kebaikan semuanya.

0 Comment

Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.