WISATA RELIGI PUJA MANDALA BALI, KOMPLEK IBADAH 5 AGAMA

Bali terkenal dengan budayanya yang sangat luar biasa, keanekaragaman budaya dan juga agama di dalamnya, membuat Bali terkenal dengan toleransinya yang sangat tinggi. Mak tak heran ada banyak destinasi wisata dan religi di Bali yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Salah satu wisata religi yang banyak dikunjungi saat liburan ke Bali adalah wisata religi Puja Mandala.

komplek wisata religi Puja Mandala

Mengenal Wisata Religi Puja Mandala Bali Sebagai Komplek 5 Agama Di Indonesia

Komplek wisata religi Puja Mandala Bali merupakan komplek pusat peribadatan yang sangat unik di Bali, karena kompleks ini menjadi simbol kerukunan antarumat beragama di Indonesia, dengan berdirinya rumah ibadah lima agama besar di Indonesia yang berdampingan dalam satu area. Lokasinya berada di Desa Kampial, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Sejarah pembangunan wisata religi Puja Mandala sebagai komplek rumah ibadah seluruh agama besar di Indonesia ini dimulai pada tahun 1994. berawal dari keinginan umat Muslim di daerah Nusa Dua dan Benoa untuk memiliki masjid yang lebih dekat, karena masjid terdekatnya berjarak sekitar 20 km di Kuta.

wisata religi Puja Mandala


Sayangnya terkendala dengan perizinan yang sulit, karena untuk dapat mendirikan sebuah tempat ibadah, mempunyai syarat minimal mempunyai jemaah 500 KK pemeluk agama tersebut.

Setelah MUI bersama Yayasan Ibnu Batutah, menyampaikan hal tersebut kepada pemerintah Jakarta, keinginan masyarakat muslim Bali ini mendapat perhatian dari Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi saat itu, yaitu Joop Ave, yang kemudian berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk membangun pusat peribadatan bagi lima agama besar di Indonesia.

Akhirnya dibangunlah komplek rumah ibadah Puja Mandala ini, di atas lahan seluas 2,5 hektar milik PT Bali Tourism Development Center (BTDC). Masing-masing agama diberikan lahan seluas 5.000 m² untuk mendirikan rumah ibadah. 

Tahap pertama selesai pada tahun 1997 dengan diresmikannya Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, dan Gereja Kristen Protestan Bukit Doa oleh Menteri Agama saat itu, Tarmidzi Taher. Lalu menyusul Vihara Buddha Guna diresmikan pada 20 Desember 1997, dan Pura Jagat Natha pada 30 Agustus 2004.

Seiring waktu, komplek Puja Mandala, saat ini bukan hanya sebagai tempat ibadah 5 agama besar di Indonesia, tetapi juga sebagai destinasi wisata religi di Bali yang ramai dikunjungi oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Komplek Puja Mandala sebagai simbol kerukunan antar umat beragama. Sekaligus juga memberikan pelajaran dan insight mengenal nilai-nilai toleransi dalam kehidupan beragama.

5 Tempat Ibadah dalam Komplek Wisata Religi Puja Mandala

Kompleks wisata religi Puja Mandala terdiri dari lima rumah ibadah agama yang diakui secara resmi di Indonesia yaitu agama Islam, Katolik, Kristen, Budha, dan Hindu.

1. Masjid Agung Ibnu Batutah 

Masjid Ibnu Batutah dibangun pada tahun 1994 dan diresmikan pada tahun 1997. Nama masjid ini diambil dari seorang ulama dan penjelajah muslim terkenal asal Maroko.

Masjid Agung Ibnu Batutah merupakan masjid megah dan indah yang memiliki tiga lantai  dengan desain arsitekturnya mengadopsi bangunan gaya Timur Tengah, yang mampu menampung hingga 3.000 jamaah. Memiliki ciri khas berupa kubah tinggi disertai dengan ornamen-ornamen bernuansa Islam.

Masjid Agung Ibnu Batutah
Sumber: https://masjiduna.com/


2. Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa

Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa dibangun pada tahun 1995. Merupakan gereja yang memiliki menara lonceng dan fasad elegan, yang mencerminkan arsitektur gereja Katolik tradisional.

Gereja ini bagian dari Keuskupan Denpasar dan pusat spiritual umat Katolik di wilayah Nusa Dua dan sekitarnya. Sebelumnya kehadiran gereja di komplek ibadah ini, umat Katolik di wilayah Nusa Dua bernaung di bawah Paroki Santo Fransiskus Xaverius, Kuta.

Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa
Sumber: https://jadwal-misa.info/


3. Gereja Kristen Protestan Bukit Doa

Yaitu gereja dengan desain yang terkesan sederhana namun elegan, yang memiliki salib besar di bagian depan. Gereja ini dibangun pada tahun 1994 dan diresmikan pada tahun 1997. Gereja ini juga didirikan untuk menjadi tempat ibadah umat Kristen Protestan di kawasan Nusa Dua yang terus bertambah jumlahnya dan semakin berkembang.

Gereja Kristen Protestan Bukit Doa
Sumber: https://rumahibadah.kemenagbali.com/


4. Pura Jagat Natha

Merupakan Pura dengan dekorasi serba putih dan tambahan kolam buatan, memberikan kesan tempat ibadah yang tenang dan juga sejuk. Pura Jagatnatha menjadi rumah ibadah terakhir yang diresmikan oleh pemerintah di komplek ibadah ini, yaitu pada 30 Agustus 2004.

Pura Jagat Natha
Sumber: baliconventioncenter.com


5. Vihara Buddha Guna

Yaitu Vihara dengan cat warna kuning cerah dan memiliki arsitektur bergaya Thailand yang dilengkapi dengan pagoda emas dan patung gajah putih. Vihara ini dibangun pada tahun 2000 untuk tempat ibadah umat Budha yang jumlahnya semakin meningkat.

Puja Mandala Vihara Buddha Guna
Sumber: viharabuddhagunabali.com


Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional

Wisata Religi Puja Mandala tidak memungut biaya tiket masuk. Syaratnya semua pengunjung menjaga ketertiban dan menghormati pengunjung tempat umat ibadah lain.

Wisata religi Puja Mandala buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WITA. Namun, jam buka dapat bervariasi tergantung pada jadwal ibadah masing-masing rumah ibadah. Disarankan untuk mengunjungi pada jam operasional umum untuk kenyamanan.

Cara menuju Puja Mandala

Wisata Religi Puja Mandala berada di Jalan Raya Kurusetra, Desa Kampial, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Dari pusat Kota Denpasar, kompleks ini dapat dicapai dalam waktu sekitar 30 menit berkendara melalui By Pass I Gusti Ngurah Rai. Memiliki area parkir dengan kapasitas 40 bus.

Singgah Ibadah di Wisata Religi Puja Mandala Bali

Bolak balik Bali hampir tiap tahun, pertama kalinya saya mengunjungi destinasi wisata religi Puja Mandala Nusa Dua ini justru baru tahun 2019. Karena kami kesulitan mencari tempat sholat saat itu. Akhirnya sekalian lewat, dari destinasi wisata lainnya, dan puas menikmati kuliner Bali, kami mampir di komplek wisata religi Puja Mandala ini.

komplek puja mandala bali


Beruntung saat saya tiba di kawasan wisata religi Puja Mandala Bali ini, tidak begitu ramai, sehingga ketika hendak sholat tidak perlu harus mengantri. Kawasan wisata religi ini memiliki area parkir yang cukup luas, serta beberapa taman hijau lengkap dengan tempat duduk dan mainan anak-anak. Jadi bagi yang membawa putra putri, bisa menunggu di taman hijau ini.

Seperti yang saya lakukan, karena sholatnya lebih awal selesainya, jadi saya menunggu teman-teman saya di area taman hijau ini. Sayangnya karena panasnya sangat menyengat, saya tidak berkeliling ke komplek wisata religi ini.

Bahkan saat ini, memiliki area kantin yang dapat dikunjungi oleh semua pengunjung. Jadi selesai ibadah dan mengelilingi semua komplek ibadah, pengunjung dapat mampir ke kantinnya, untuk menikmati berbagai jenis hidangan khas Bali.

Sayangnya saat itu saya tidak berkeliling ke semua tempat ibadahnya, karena udaranya sangat panas sekali. Jadi memilih setelah melakukan sholat, kami langsung menuju destinasi wisata lainnya.

Beberapa tips yang harus pengunjung perhatikan ketika berkunjung ke  Puja Mandala worship complex ini adalah Pakaian:

    • Gunakan pakaian yang sopan, disarankan untuk menggunakan pakaian yang sopan dan menutupi aurat saat mengunjungi rumah ibadah.
    • Perhatikan waktu kunjungan, untuk menghindari keramaian, kunjungi di luar jam ibadah utama.
    • Patuhi aturan fotografi, jangan lupa untuk memperhatikan aturan fotografi di setiap rumah ibadah apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan selalu minta izin sebelum memotret, ketika memotret orang yang sedang beribadah.
    • Jaga kebersihan, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan komplek wisata religi ini dengan tidak membuang sampah sembarangan atau merusak properti yang ada di komplek ini.

Ada yang pernah mengunjungi wisata religi Puja Mandala yang merupakan simbol nyata dari kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Bali? Kalau sudah boleh sharing di kolom komentar.

0 Comment

Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.