Pangalengan adalah sebuah kawasan dataran tinggi di Bandung Selatan, terkenal dengan hamparan perkebunan teh, udara sejuk, serta panorama alam yang memikat. Namun, bagi pecinta petualangan seperti saya, yang dicari pertama adalah olahraga atau kegiatannya yang bikin seru di daerah ini. Dan ternyata ada satu aktivitas yang belakangan menjadi daya tarik utama di tempat ini yaitu arung jeram atau dikenal juga dengan olahraga rafting.
Pengalaman mencoba arung jeram atau rafting di Pangalengan bukan hanya tentang menantang arus sungai, tetapi juga tentang menikmati keindahan alam sembari memacu adrenalin. Bersama teman-teman dari Jakarta dan juga Bandung, saya memutuskan mencoba wisata menantang ini.
Berwisata Ke Pangalengan Bandung
Ini adalah cerita traveling lama saya sekitar tahun 2011, berarti sudah hampir 14 atau 15 tahun yang lalu. Waktu itu saya belum mengenal dunia menulis. Hari ini saya ingin menuliskannya karena ini adalah salah satu pengalaman seru yang tak terlupakan. Termasuk pengalaman pertama saya melakukan olahraga air arum jeram. Sehingga pengalaman ini sangat berkesan dan saya ingin menuliskannya sebagai salah satu memori perjalanan saya.
Awalnya, saya bersama teman-teman hanya berniat mengunjungi Curug Malela dan berkeliling di Kota Bandung saja. Tetiba teman kami yang asli orang Bandung mengajak kami berkeliling ke Pangalengan untuk mengunjungi Danau Cileunca.
Pagi itu, cuaca Pangalengan masih diselimuti kabut tipis ketika saya dan teman-teman tiba di Curug Cileunca. Udaranya segar sekali, pemandangan danau yang diselimuti kabut pagi semakin menambah sahdu suasana. Dinginnya juga merambah sampai titik terdalam tulang tubuh. Namun suasana ini justru membuat perasaan saya tenang dan damai.
Pagi itu juga belum begitu banyak wisatawan yang berkunjung. Ditambah juga tahun itu sepertinya masih jarang wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata ini. Jadi saya hanya menyaksikan masyarakat lokal yang berjualan dan beberapa wisatawan saja yang datang dari luar kota. Terlihat dari plat kendaraan yang mereka bawa dan komunikasi yang saya dengar bukan masyarakat lokal.
Ternyata di sana tidak hanya ada danau, ada juga beberapa atraksi wisata seru yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Mulai dari flying fox, paintball dan juga arum jeram atau rafting. Kami penasaran dengan arum jeram ini. AKhirnya kami memutuskan untuk mengambil paket flying fox, paintball, dan arum jeram.
Pengalaman Arung Jeram Pertama Di Pangalengan Bandung
Selesai bermain paintball dan flying fox, kami bersiap-siap untuk main air arung jeram atau rafting. Kami dibawa oleh tour leader ke titik kumpul operator rafting. Suasana sejuk menambah semangat untuk memulai petualangan. Para instruktur menyambut dengan ramah dan mengajak peserta berkumpul sambil menikmati minuman hangat.
Meskipun ada perasaan khawatir dan degdegan tapi olahraga air ini membuat saya penasaran dan ingin mencobanya. Selama dilakukan dengan benar dan dengan persiapan yang matang, peralatan yang mumpuni, dan dibekali dengan pengetahuan yang baik, mematuhi pelaturan, dan mengikuti semua instruksi, bermain di alam bebas akan selalu aman dan menyenangkan.
Sebelum turun ke sungai, melalui instruktur, operator rafting memberikan briefing terlebih dahulu kepada kami. Instruktur menjelaskan beberapa hal penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan kami selama rafting. Mulai dari cara memegang dayung, posisi duduk yang benar, teknik mendayung kiri kanan, cara menyeimbangkan tubuh agar tidak goyang-goyang, sampai dengan perintah standar seperti forward, backward, dan boom ketika harus menunduk.
Saya saat itu menyimak dengan baik karena baru pertama kali bermain olahraga air ini. Sedikit degdegan dan ada rasa cemas, takut jatuh, takut terbentur batu, dan berbagai ketakutan lainnya. Tapi dengan arahan instruktur, kekehawatiran saya sedikit berkurang. Penjelasan briefing juga sangat membantu, terutama bagi pemula yang baru pertama kali mencoba arung jeram seperti saya, setidaknya sedikit menenangkan karna diawasi sang ahli yang berengalaman.
Setelah briefing selesai, saya dan teman-teman diberikan perlengkapan keamanan mulai dari helm, pelampung, dan dayung. Lalu rombongan pun diantar menuju titik awal rafting. Dari jauh terdengar gemuruh air sungai yang mengalir deras, membuat adrenalin mulai terasa sebelum petualangan dimulai. Ditambah dengan suara teriakan dan gelak tawa dari wisatawan lain yang sudah duluan hadir. Makin degdegan tapi penasaran.
Tiba di titik kumpul, kami dibagi ke beberapa group perahu karet. Group kami terdiri dari 7 orang. Kami pelan-pelan menaiki perahu karet yang tersandar di pinggiran sungai. Begitu perahu karet menyentuh air, rasa tegang berubah menjadi antusiasme. Arus sungai yang cukup kuat dan dinginnya air Pangalengan, langsung memberi sensasi berbeda.
Seperti ada perasaan yang melonjak-lonjak, antara takut atau justru excited saat itu. Instruktur memberikan aba-aba untuk mendayung bersama, dan perahu pun melaju mengikuti aliran sungai.
Bagian awal sungai cenderung tenang, memberi kesempatan saya dan teman-teman untuk beradaptasi sambil menikmati alam sekitar. Tebing-tebing hijau yang rimbun, suara aliran sungai, serta udara segar khas hutan Pangalengan yang rimbun dengan pohon tinggi, membuat perjalanan terasa sangat menyenangkan.
Teman-teman saya mengambil foto sambil duduk di perahu sebelum memasuki area arus yang lebih menantang. Saya pun melihat beberapa operator rafting mengikuti kami di pinggiran sungai, sebagai tim keselamatan. Melihat beberapa operator menjaga keselamatan kami di sepanjang sungai, perasaan saya makin tenang.
Memasuki jeram pertama, seluruh peserta diminta bersiap. Perahu mulai terguncang ketika melewati bebatuan besar. Air memercik ke wajah dan membuat semua tertawa sekaligus menjerit penuh kegembiraan. Baju kami akhirnya basah semua. Sensasi inilah yang menjadi inti pengalaman rafting. Degdegan luar biasa tapi ternyata seru malah membuat kami semakin bersemangat dengan berteriak kencang dan tertawa bebas.
Saya juga baru tahu ternyata setiap jeram memiliki karakter yang berbeda, ada yang menurun drastis, ada yang berkelok tajam, dan ada pula yang membuat perahu seperti melompat dan terjun bebas. Tipe terakhir ini yang membuat jantung saya terasa mau lepas dan rasanya mau turun saat itu juga, rasanya gak mau lanjut lagi dan bahkan bikin saya nangis. Untungnya anaknya pantang menyerah. Yang udah dimulai wajib diselesaikan. Lanjutttt.
Buat kamu yang baru pertama ikut rafting, satu hal yang paling penting adalah komunikasi dengan instruktur. Di beberapa titik, arus sungai cukup kuat sehingga peserta harus mendayung lebih keras untuk menghindari benturan dengan batu besar. Ikuti saja arahan instruktur.
Komunikasi di sini juga termasuk, ketika kamu sudah menyerah, jangan memaksakan diri. Kalau sudah tidak kuat lebih baik diinformasikan ke instuktur atau ke teman dan minta berhenti. Pihak operator rafting akan membantu mengantar kamu ke titik kumpul. Ingat, jangan gengsi atau malu saat menyerah di tengah jalan, saat kamu merasakan cemas atau kekhawatiran berlebihan, keselamatan kamu lebih penting.
Saat itu juga saya melihat ada group lain yang minta turun karena ketakutan dengan kondisi jeram yang menantang, dia meminta berhenti dan turun tengah jalan dan dijemput oleh pihak operator di pinggir sungai. Kita juga sebagai teman tidak boleh memaksakan, kalau ada teman yang tidak kuat dan ingin turun, karena tingkat keberanian orang itu beda-beda.
Buat saya pribadi meski menegangkan, setiap tantangan jeram justru membuat momen rafting ini semakin tak terlupakan. Ada rasa lega sekaligus puas setiap kali berhasil melewati jeram dengan aman dan lancar. Tawa, teriakan, dan percikan air menambah keceriaan sepanjang perjalanan kami, pokoknya seru banget. Cocok buat kamu melepas perasaan yang dipendam haha.
Di tengah perjalanan rafting, ada momen perahu diarahkan menuju ke sebuah spot yang tenang di pinggir sungai untuk beristirahat. Tempat ini dikelilingi pohon besar dan bebatuan yang alami, menciptakan suasana damai meski di tengah petualangan penuh adrenalin. Menghirup udara segar hutan Pangalengan di tengah air tenang itu rasanya damai sekali, apalagi selepas dari tantangan jeram yang bikin degdegan.
Beberapa peserta dari group lain, memilih duduk di batu sambil menikmati camilan, ada juga yang turun ke air untuk merasakan kesegaran sungai. Di sinilah biasanya semua saling bertukar cerita lucu tentang momen-momen tak terduga saat melewati jeram. Termasuk teman saya yang kamera water prooof dan HP-nya hampir jatuh.
Bahkan instruktur ikut bercerita dan membagikan informasi menarik tentang ekosistem sungai, sejarah kawasan Pangalengan, hingga kisah perjalanan mereka membimbing ratusan peserta setiap bulannya. Ada yang pingsan ada yang minta balik bahkan di titik awal, ada yang menangis, pokoknya banyak sekali kisah para peserta arum jeram ini. Momen istirahat ini tidak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga mempererat kebersamaan kami dalam satu perahu.
Setelah energi kami pulih, perjalanan dilanjutkan menuju bagian sungai yang lebih santai. Arus yang tidak terlalu kuat membuat peserta bisa lebih leluasa menikmati pemandangan dan mengambil beberapa foto. Perahu bergerak perlahan, dan beberapa instruktur bahkan mengajak peserta melakukan fun games kecil seperti berdiri di perahu atau saling lempar air.
Mendekati titik akhir, suasana terasa campur aduk antara puas dan ingin mengulang lagi. Setelah turun dari perahu, perasaan haru dan bangga jelas terlihat dari wajah para peserta, terutama mereka yang awalnya ragu mencoba rafting. Termasuk saya yang sumringah, bahagia bercampur puas. Senang karena selamat sampai titik akhir dan ternyata berani juga, karena awalnya memang takut dan gak yakin bakal melewatinya.
My thought
Buat saya rafting di Pangalengan bersama teman-teman bukan sekadar olahraga ekstrem. Namun sebuah pengalaman seru tak terlupakan antara petualangan, menikmati keindahan alam, kebersamaan, dan tantangan. Dari arung jeram di Pangalengan ini juga yang membuat saya semakin berani mencoba olahraga yang menantang lainnya.
Arus sungai yang bervariasi, instruktur profesional, serta panorama alam Pangalengan yang memukau menjadikan pengalaman ini sangat layak dicoba, baik bersama teman, keluarga, maupun rekan kerja. Ga menyesal sama sekali mencoba pengalaman baru ini dan jadi lebih berani lagi saat semisal rafting lagi karena sudah ada pengalaman pertama.
Buat kamu yang berencana berlibur ke Bandung, wajib banget cobain wisata olahraga air arung jeram di Pangalengan ini. Jika tidak keliru, panjang perjalanan sungai yang ditempuh sekitar 5 KM dengan durasi waktu kami saat itu sekitar 3 jam. Sensasinya tidak hanya menguji seberapa kuat adrenalin kamu, tetapi juga menciptakan kenangan seru dan tak terlupakan dalam hidup.
Ada yang pernah melakukan olahraga rafting di Pangalengan ini? Boleh banget untuk sharing di kolom komentar.







0 Comment
Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.