Mendaki gunung adalah aktivitas yang menyenangkan sekaligus menantang. Kita dapat bercengkrama dengan alam indah dengan begitu dekat, sekaligus dapat menikmati pemandangan alam yang masih asri. Seperti pada umumnya petualangan, jalur pendakian juga memiliki medan yang berat dan perubahan cuaca yang di luar prediksi. DItambah juga harus menghadapi berbagai risiko, salah satunya adalah keberadaan lintah atau pacet.
Hewan kecil ini bisa sangat mengganggu dan bisa menimbulkan masalah kesehatan jika tidak ditangani dengan benar. Mendaki puluhan gunung, tidak semua gunung memiliki pacet. Tetapi ada beberapa gunung yang terkenal dengan pacetnya, karena memang daerahnya sangat lembab. Salah satunya adalah Gunung Bukit Raya yang terkenal dengan pacet atau lintahnya yang sangat banyak, sehingga butuh persiapan khusus.
10 Cara Menangani Pacet Saat Mendaki Gunung
Pacet atau lintah adalah hewan kecil yang hidup di daerah lembap seperti hutan dan daerah gunung. Hewan kecil ini akan menempel pada kulit manusia dan akan menghisap darah sebagai sumber makanannya. Meski tidak semua lintah membawa penyakit, gigitan mereka bisa menyebabkan iritasi, gatal, dan infeksi jika tidak dibersihkan dengan baik.
Berikut adalah 10 cara efektif menangani lintah atau pacet saat mendaki gunung agar pendakian tetap aman dan nyaman. Semuanya saya rangkum berdasarkan pengalaman pribadi dan juga teman-teman ketika mendaki.
1. Kenali gunung yang rawan pacet
Langkah pertama adalah mengenali gunung yang berpotensi menjadi habitat lintah. Biasanya, lintah banyak ditemukan di kawasan lembap, berhutan, dan daerah berlumut. Saat mendaki, hindari berjalan terlalu dekat dengan semak-semak, ranting rendah, atau tumpukan daun basah.
Jadi kenali gunung mana yang mempunyai banyak pacet atau lintah. Setelah mengetahuinya, kamu dapat memilih jalur yang lebih kering dan bersih dari dedaunan atau ranting, hal ini bisa meminimalisir risiko terkena pacet atau lintah.
2. Gunakan pakaian yang tepat
Pakaian adalah tameng pertama dari sengatan pacet atau lintah. Gunakan pakaian tertutup selama pendakian misalnya pakaian panjang mulai dari celana panjang dan kaos lengan panjang untuk mengurangi area kulit yang terbuka. Terutama di gunung yang sangat lembab, seperti di beberapa gunung Seven Summit Indonesia.
Pilih bahan yang tebal dan rapat agar lintah sulit menembus. Gunakan juga kaos kaki tinggi dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki dari gigitan lintah yang biasanya menempel di area ini. Tambahkan gaiter untuk perlindungan double.
3. Hindari duduk atau tiduran di tempat lembap
Salah satu kebiasaan para pendaki kebanyakan adalah ketika lelah maka akan langsung duduk atau selonjoran bahkan rebahan di mana saja. Tidak memperhatikan daerahnya bersih atau kotor, lembab atau kering, yang penting nyaman istirahat. Padahal itu berpotensi terkena gigitan pacet atau lintah tersebut.
Lintah biasanya tinggal di tempat yang lembap dan berhutan. Saat beristirahat di gunung, hindari duduk atau tidur langsung di tanah yang lembap atau di bawah semak-semak. Gunakan alas duduk atau tenda dengan lapisan plastik agar tidak langsung bersentuhan dengan lintah.
4. Periksa tubuh secara rutin saat mendaki
Selalu lakukan pemeriksaan tubuh secara berkala selama pendakian. Lintah biasanya menempel di area yang sulit terlihat seperti di belakang lutut, selangkangan, ketiak, atau leher. Dengan begitu, kamu bisa segera melepas lintah selagi masih kecil sebelum mereka menghisap darah semakin banyak.
5. Cara tepat melepas lintah
Untuk melepas lintah, bisa menggunakan bahan alami seperti garam, minyak kayu putih, atau alkohol yang diteteskan ke lintah agar ia melepaskan diri. Jika tidak ada, gunakan kuku atau benda pipih seperti kartu plastik untuk mengangkat lintah perlahan dari kulit dengan gerakan melingkar dari pangkal lintah ke arah luar. Setelah dilepas, bersihkan area bekas gigitan dengan antiseptik.
Maka dari itu jangan lupa untuk membawa obat-obatan atau bahan untuk melepaskan pacet atau lintah seperti garam, air tembakau, alkohol, atau bahan lainnya yang dapat membantu melepaskan pacet atau lintah dari kulit.
6. Gunakan repellent atau obat anti lintah
Ada banyak produk repellent yang mengandung bahan aktif seperti DEET yang efektif mengusir pacet atau lintah. Semprotkan obat anti lintah pada pakaian dan kulit terutama pada bagian kaki, betis, dan tangan sebelum dan selama pendakian. Pastikan mengikuti aturan pakai agar aman bagi kulit.
7. Jangan menggosok atau mencabut pacet dengan kasar
Saat pacet atau lintah sudah menempel dan menghisap darah, biasanya kita akan panik dan segera ingin melepasnya. Tetap dalam kondisi tenang, jangan mencabutnya dengan kasar atau bahkan menggosok untuk melepasnya. Cara ini justru bisa membuat mulut lintah tertinggal di kulit dan menyebabkan infeksi. Gunakan teknik yang benar saat melepas lintah untuk menghindari komplikasi dan menimbulkan penyakit.
8. Bersihkan luka gigitan dengan benar
Setelah lintah dilepas, pastikan membersihkan luka gigitan dengan antiseptik seperti betadine atau alkohol. Luka gigitan lintah bisa mudah terinfeksi karena kondisi lingkungan yang lembap. Selalu bawa perlengkapan P3K yang lengkap saat mendaki agar bisa segera melakukan pertolongan pertama dan bebas infeksi dari gigitan pacet atau lintah.
9. Ganti pakaian yang terkena lintah
Setelah selesai mendaki atau saat istirahat, segera ganti pakaian yang mungkin telah terkena lintah. Atau pada saat tiba di area camp, ganti pakaian yang digunakan saat mendaki dengan pakaian untuk tidur. Lintah bisa menempel dan bertahan lama di pakaian basah atau lembap. Mencuci pakaian dengan air panas akan membantu membunuh lintah yang menempel.
10. Waspadai gejala infeksi setelah gigitan
Meskipun gigitan lintah biasanya tidak berbahaya, ada kemungkinan terjadinya infeksi atau reaksi alergi. Jika setelah gigitan muncul gejala seperti pembengkakan berlebihan, nyeri, kemerahan yang meluas, demam, atau tanda-tanda infeksi lainnya, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Lintah atau pacet memang menjadi salah satu ancaman kecil yang sering dihadapi pendaki gunung, terutama di daerah dengan kondisi lembap dan berhutan. Dan meskipun dianggap ancaman kecil, tapi ini sangat mengganggu kenyamanan. Dengan mengetahui cara-cara menangani lintah yang tepat seperti mengenali habitatnya, menggunakan pakaian pelindung, melakukan pemeriksaan rutin, hingga cara melepas lintah dengan benar.
Kamu bisa meminimalisir gangguan dan risiko yang ditimbulkan oleh hewan ini. Ingat, kesiapan dan kewaspadaan adalah kunci agar pendakian tetap aman dan menyenangkan. Selamat mendaki, dan jangan lupa selalu jaga kebersihan dan kesehatan selama perjalanan. Ada pengalaman terkena gigitan pacet atau lintah saat mendaki? Boleh sharing di kolom komentar.
0 Comment
Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.