Buat kamu yang sudah lama tinggal di Jakarta, pastinya sudah tidak asing lagi dengan makanan legendaris Jakarta yang tersebar di beberapa wilayah. Makanan legendaris Jakarta halal ini semuanya berada di tempat-tempat yang mudah dijangkau. Soal rasa ga perlu diragukan lagi, semuanya sangat memanjakan lidah. Dan buat kamu yang merasa pecinta kuliner, wajib banget cobain makanan legendaris Jakarta yang halal dan rasanya sangat luar biasa ini.
10 Makanan Legendaris Jakarta Yang Halal dan Lezat
Ada puluhan bahkan ratusan makanan legendaris Jakarta yang halal dan lezat tersebar di berbagai sudut Jakarta. Namun kali ini saya akan memilih 10 makanan legendaris Jakarta ini. Kesepuluh makanan ini, bukan hanya sekadar enak, tapi juga bertahan puluhan tahun bahkan ada yang sampai ratusa tahun.
Ini dia 10 makanan legendaris Jakarta yang halal dan lezat.
1. Kopi Es Tak Kie (1927)
Kopi Es Tak Kie berdiri sejak tahun 1927 di kawasan Petak Sembilan, Glodok, menjadikannya salah satu kedai kopi tertua di Jakarta. Tempat kopi ini didirikan oleh Lauw Tek Lok. Awal berdirinya Kopi Es Tak Kie hanya menjual kopi hitam khas Tionghoa untuk para pedagang pasar.
Namun cita rasa kopinya yang sederhana namun kuat dengan menggunakan racikan kopi Robusta dari Lampung tanpa bahan tambahan, membuatnya dikenal di Jakarta. Sekarang, Kopi Es Tak Kie dikelola oleh generasi ketiga dan tetap menjadi destinasi favorit pencinta kopi yang mencari nuansa otentik Jakarta lama. Cocok banget niy buat kamu pecinta kopi zaman dulu.
2. Ragusa Es Italia (1932)
Ragusa Es Italia didirikan tahun 1932 di Jalan Veteran. Ragusa Es Italia adalah toko es krim tertua di Jakarta. Es krim homemade-nya menggunakan susu sapi segar, tekstur lembut, rasa alami, serta interior tempo dulu yang menawarkan pengalaman nostalgia. Satu porsi es krim dijual dengan harga terjangkau dan hingga kini tetap menjadi ikon kuliner ramah keluarga.
Ragusa Es Italia didirikan oleh dua saudara yang berasal dari Italia yaitu Luigi Ragusa dan Vicenzo Ragusa. Maka tak heran namanya Ragusa. Menu favorit yang wajib kamu coba adalah Banana Split, Tutti Fruti, dan Cassata Siciliana. Tidak hanya soal rasa yang menarik, cara penyajian es tertua di Jakarta ini juga sangat unik. Saya pertama kali mencoba es ini tahun 2024.
3. Soto Betawi H. Ma’ruf (1940an)
Soto Betawi H. Ma’ruf telah melegenda di Jakarta sejak pendirinya, H. Ma’ruf bin Sahib, mulai berjualan keliling dengan pikulan pada tahun 1940-an. Sekitar tahun 1960-an, ia mendirikan rumah makan di Pasar Cikini, dan akhirnya menetap di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng.
Keunikan soto ini terletak pada kuahnya, gabungan santan dan susu sapi murni, yang awalnya justru kebetulan saat stok santan habis, namun kemudian disukai pelanggan dan dipertahankan hingga sekarang. Selain itu, daging dan jeroannya terlebih dulu direndam dalam kuah, lalu digoreng agar tetap garing ketika disajikan. Kini, Soto Betawi H. Ma’ruf dikelola oleh cucu pendiri, Mufti Maulana, dan telah membuka empat cabang di Jakarta.
Tanpa menambahkan MSG, soto ini tetap mempertahankan cita rasa otentiknya selama tiga generasi. Hidangan favoritnya yang klasik adalah soto kuah santan-susu, dengan toppings emping, bawang goreng, dan jeroan yang garing. Berkunjung setelah makan siang atau sebelum makan siang, jika tidak ingin mengantri panjang. Saya yang tidak begitu menyukai santan, namun sangat suka dengan soto ini.
4. Gado-Gado Cemara (1947)
Gado‑gado Cemara pertama didirikan oleh Ibu Niawati Setiawan pada tahun 1947. Tempat makanan legendaris Jakarta ini berawal dari depot sederhana di pertigaan Jalan Cemara, Jakarta. Nama Cemara diambil dari lokasi awal berdirinya. Sewaktu saya bekerja di kantor, kami sering sekali memesan gado-gado ini untuk acara meeting.
Keistimewaan Gado‑gado Cemara terletak pada saus kacang kental dan halus, yang diracik dari kacang tanah dan kacang mete secara tradisional. Sayurannya segar, direbus dengan tingkat kematangan pas, kemudian disiram saus, ditambah kerupuk dan emping untuk tekstur yang memikat.
5. Bakmi Gang Kelinci (1957)
Bakmi Gang Kelinci adalah bakmi paling legendaris seantero kota Jakarta. Soal rasanya udah gak perlu diragukan lagi. Bakmi ini berdiri sejak tahun 1957 yang dulunya dibangun dari gerobak kecil di Gang Kelinci, Pasar Baru. Maka dari itu dinamakan Bakmi Gang Kelinci. Saya pertama makan bakmi ini sekitar tahun 2012 diajak teman, namun saat itu saya tidak begitu hafal kalau bakmi ini sangat terkenal. Dan terakhir ke sini bulan Juni kemarin.
Berkali-kali mengunjungi bakmi ini, selalu ramai dan penuh. Rasanya itu konsisten dari saya coba beberapa kali. Mienya kenyal, kuah gurih, dan pangsit tipis. Bakmi halal legendaris ini berkembang karena racikan topping jamur, ayam kecap, ayam rebus, dan sawi plus pangsit gohiong udang yang super lezat.
Menu andalan dan legendarisnya Bakmi Gang kelinci adalah Bakmie Ayam Jamur yang rasanya memang sedap sekali. Pengunjung juga dapat memesan selain bakmi, yaitu chinese food seperti dimsum, nasi tim, gohyong, pangsit, dan fuyunghai. Bakmi Gang Kelinci juga mempunyai beberapa cabang di Cengkareng, Kuningan, Blok M, dan juga wilayah Bintaro.
6. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih (1958)
Legend yang tak lekang oleh waktu, didirikan sejak tahun 1958 oleh almarhum H. Nein di Kebon Sirih. Nasi goreng ini terkenal karena rempah bumbunya yang sangat kuat, potongan kambing besar dan empuk, serta aroma khas dengan menggunakan wajan besar untuk memasak puluhan porsi nasi goreng.
Disajikan dengan acar kubis yang mirip asinan Betawi, lengkap juga sate kambing, hati, dan ayam. Cocok disantap malam hari karena buka mulai pukul 17.00 sampai malam, selalu ramai oleh pemburu kuliner tradisional. Dan antre panjang di akhir pekan jadi bukti keabsahan legendarisnya. Siap-siap antri ya kalau ingin mencoba makanan ini. Saran saya biar lebih nyaman dibungkus dan makan di rumah.
7. Bakmi Gajah Mada (1959)
Bakmi GM bermula sebagai warung kecil di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, yang didirikan pada 1959 oleh pasangan suami istri Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong. Dibuka dengan hanya lima meja dan menu sederhana—bakmi ayam, bakso, dan pangsit—warung ini cepat menjadi favorit.
Popularitas makanan legendaris Jakarta halal dan lezat ini, semakin naik saat Asian Games 1962–1963, dan setelah direnovasi karena pelebaran jalan, mereka kembali ke lokasi lama dengan ruang yang lebih besar.
Pada 1971, cabang pertama dibuka di Melawai, dan pada 1986, mereka berekspansi ke MH Thamrin dan Pondok Indah. Kini, bakmi ini sudah tersebar di 50 outlet di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali. Makanan legendaris Jakarta ini bisa juga kamu temukan di beberapa mall.
8. Ayam Goreng Berkah Rachmat (1963)
Makanan legendaris Jakarta halal dan lezat berikutnya adalah Ayam Goreng Berkah Rachmat. Didirikan oleh Rachmat Mulyoredjo, seorang tentara veteran pada awal 1963 di Mayestik. Berawal dari gerobak sederhana di kawasan Mayestik dan Melawai, warung ini menjadi pemasok makan siang para pekerja pembangunan Gelora Bung Karno sekitar 1960-an. Saya pun lupa kapan terakhir makan ayam goreng lezat dan halal ini.
resto ini dikenal karena ayam kampung segar yang dipotong tiap hari, bumbu turun-temurun, dan penyajian tanpa bahan pengawet. Kini dikelola generasi ketiga, warung ini mampu menyajikan ratusan ekor ayam kampung setiap hari. Kendati berganti generasi, rasa gurih dan tekstur crispy-outside, juicy-inside tetap terjaga.
9. Kwetiau Sapi Akhiang 79 (1979)
Terletak di Jalan Gajah Mada No. 202–203, Glodok. Kwetiau Sapi Akhiang 79 terkenal sebagai salah satu destinasi utama kwetiau halal di Gajah Mada Jakarta. Makanan legendaris Jakarta ini, buka setiap hari dari pukul 10 malam hingga pukul 1 pagi dan menyajikan berbagai varian, seperti kwetiau siram sapi, goreng, bun, yam, hingga seafood. Semua menu makanannya halal dan kuahnya melimpah dengan porsi yang cukup besar.
Menyajikan kwetiau siram dengan pilihan topping sapi atau udang sejak lama. Porsinya banyak dan harganya sangat terjangkau. Kuahnya terasa mlekoh alias gurih menggoda, pas untuk menghangatkan badan. Lokasi mudah dijangkau, jadi kerap jadi tujuan kuliner lokal.
10. Soto Betawi Nyonya Afung (1982)
Soto Betawi Nyonya Afung didirikan pada tahun 1982 di kawasan Glodok, Jakarta, oleh seorang perempuan Tionghoa yang ingin mengenalkan kelezatan soto Betawi dalam versi halal. Kuah santannya gurih dan kaya rempah, berisi potongan daging sapi, paru, dan kadang babat, disajikan bersama emping, nasi, dan sambal pedas.
Awalnya Soto Betawi Nyonya Afung hanya berupa warung kecil, Soto Betawi Afung berkembang berkat cita rasanya yang otentik dan konsisten. Kini, warung ini dikenal luas dan menjadi salah satu ikon kuliner Betawi yang melintasi generasi. Lagi-lagi meski pun bersantan saya suka dengan rasa dan aromanya.
Itu dia rekomendasi makanan legendaris Jakarta halal dan lezat. Kesepuluh makanan di atas bukan hanya sekadar enak, tapi juga bertahan puluhan tahun, bahkan ada yang sudah lebih dari seratus tahun. Mereka menjadi bagian dari memori Jakarta di masa lalu. Namun dengan konsistensi rasanya yang autentik, dengan warisan resep turun-temurun, menjadikan makanan-makanan ini legendaris.
Nah sekarang sudah gak bingung lagi kan, mencari rekomendasi tempat makanan nusantara di seluruh Indonesia, termasuk makanan legendaris Jakarta yang halal dan lezat. Saya baru mencoba beberapa, ada yang pernah mencoba semua makanan di atas, boleh banget sharing di kolom komentar.
0 Comment
Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.