INDIHOME DAN KEARIFAN LOKAL SEREN TAUN

Kekayaan budaya Indonesia begitu melimpah, bahkan banyak budaya Indonesia yang sudah mendunia. Sebagai generasi muda alangkah lebih baiknya kita mengenali satu persatu kekayaan budaya tersebut sebagai kearifan lokal yang wajib dilestarikan. Setidaknya mengenali kearifan lokal di tanah kelahiran. Salah satu kearifan lokal, kekayaan daerahku Suku Sunda adalah Seren Taun, yaitu tradisi syukuran panen padi dan rutin dilakukan di Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi.

upacara seren taun kasepuhan ciptagelar
Sumber : https://www.goodnewsfromindonesia.id/


Mengenal Seren Taun: Tradisi Syukuran  Adat Sunda Kasepuhan Ciptagelar

Tentang Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar

Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar disebut juga dengan nama Kampung Adat Ciptagelar, Kasepuhan Ciptagelar terletak di kaki Gunung Halimun-Sa­lak dan masuk wilayah administrasi Kampung Sukamulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Jaraknya dari pelabuhan ratu sekitar 2 jam. 

Kampung adat ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun - Salak yang dikelola oleh Perum Perhutani. Ciri khas kampung adat ini adalah pada rumah adat kampung Ciptagelar dimana bangunan rumah masih berpegang teguh pada ciri khas bangunan Suku Sunda. 

Silsilah Kasepuhan Ciptagelar pada generasi pertama kampung adat yang berada di ketinggian 1200an mdpl ini, dimulai sejak tahun 1368 yang berasal dari Cipatat, Bogor yaitu masih keturunan Kerajaan Padjadjaran Bogor. Karena berbagai hal, warga kampung adat ini selalu berpindah tempat. Sejak tahun 2001, berpindah dari Kampung Ciptarasa di Desa Sirnarasa, ke Kampung Sukamulya, Desa Sinaresmi sampai sekarang. Abah Encun Sucipta atau lebih dikenal dengan sebutan Abah Anom sebagai ketua adat saat itu menamai desa ini dengan nama Desa Ciptagelar.

Sejak tahun 2007 sampai sekarang, kampung adat yang mempunyai suhu 21-28 derajat ini dipimpin oleh Abah Ugi Sugriana Rakasiwi yang merupakan keturunan ke-10 dan merupakan putra mendiang Abah Anom.

Kampung Adat Ciptagelar dikenal dengan budaya atau tradisinya dalam menanam dan menyimpan padi. Secara turun temurun adat ini terus dilestarikan, mulai dari me­mi­lah benih, proses penanaman, proses panen, sampai dengan menyimpan padi. Semua prosesnya dilakukan dengan proses yang masih sangat tradisional.

Kasepuhan atau panggilan untuk orang yang tinggal di Kampung Adat Ciptagelar menganggap padi merupakan bentuk pasangan hidup manusia yang harus dijaga dan dirawat. Sehingga masyarakat kasepuhan ini tidak pernah memperjualbelikan beras hasil panen.

Penanaman padi di tempat ini hanya dilakukan satu tahun sekali. Tradisi syukuran padi ini puncaknya pada saat melakukan proses panen dengan proses acara yang sangat meriah. Hingga akhirnya tradisi ini dikenal oleh banyak orang dari luar Kampung Adat Ciptagelar dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan proses panen padi yang dikenal dengan nama Seren Taun.

Bagaimana upacara Seren Taun berlangsung?

Tujuan upacara Seren Taun adalah puncak rasa syukur masyarakat Ciptagelar kepada Sang Pencipta atas berkah panen yang didapat. Kearifan lokal yang kemudian menjadi khas Suku Sunda di Ciptagelar ini merupakan salah satu amanah dari leluhur Kampung Adat Ciptagelar yang wajib dilakukan dan dilestarikan.

Tradisi Seren Taun yang digelar setiap tahun ini diikuti oleh masyarakat Ciptagelar dan semua sesepuhnya selama beberapa hari. Acara akan diramaikan dengan kegiatan Wayang Golek, Tari Jaipong, Debus, Dogdog Lojor, dan juga berbagai tarian khas Sunda lainnya. Biaya yang dikeluarkan untuk Seren Taun ini merupakan hasil swasembada masyarakat dan juga para sesepuh di kampung adat yang sudah berusia ratusan tahun ini.

Acara ini juga terbuka bagi masyarakat luar yang ingin menyaksikan tradisi tataran Sunda ini. Untuk laki-laki disarankan menggunakan iket atau penutup kepala khas Suku Sunda. Sementara untuk para perempuan disarankan menggunakan kain sarung atau kain yang biasa digunakan untuk penutup bawahan.

Sebelum acara puncak tradisi Seren Taun dilakukan, ada beberapa siklus padi yang harus dilakukan oleh warga Ciptagelar sebelum panen yang memakan waktu sekitar 3-5 bulan. Siklus padi tersebut yaitu Ngaseuk, Sapang Jadian Pare, Selamatan Pare Ngidam, Mapag Pare Beukah, Upacara Sawenan, Syukuran Mipit Pare, Nganjaran/Ngabukti dan Ponggokan. Dan Seren Taun adalah puncak dari siklus padi tersebut dengan memanen padi dan merayakannya sebagi bentuk syukur kepada Yang Maha Kuasa.

Pada acara Seren taun, puncak acaranya adalah Upacara Ngadiukeun Pare, atau memasukkan padi yang sudah diikat secara simbolik ke dalam lumbung keramat Leuit si Jimat yang terletak di tengah-tengah Kampung Adat Ciptagelar. Prosesi ini dilakukan oleh kepala adat Kasepuhan Ciptagelar yang saat ini dipegang oleh Abah Ugi Sugriana Rakasiwi. Prosesi ini diawali dengan pembacaan doa dan mantra.

Padi yang disimpan di leuit si jimat tersebut menjadi tabungan beras untuk seluruh warga Kasepuhan. Sehingga saat di luar harga beras naik turun, di kampung adat tradisional ini tetap stabil dan sebagai bentuk kemandirian ketahanan pangan yang akan menyokong kesejahteraan masyarakat di kampung adat ini.

Tradisi Seren Taun, yang merupakan kearifan lokal Suku Sunda, kini sudah menjadi salah satu festival tradisi yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Baik berkunjung secara langsung pada saat acara berlangsung atau juga menikmatinya melalui informasi dari sosial media atau berita. Tentu saja ini tidak lepas dari kemajuan teknologi yang namanya internet.

Peran internet dalam melestarikan kearifan lokal

Kemajuan teknologi mempermudah berbagai informasi berkembang sangat pesat. Termasuk penyebaran informasi tentang tradisi Seren Taun di Kasepuhan Ciptagelar yang lokasinya cukup jauh dari kota bahkan berada di pelosok. Namun berkat ketersediaan layanan internet, semua orang dapat menikmati dan memberikan informasi tentang upacara ini di sosial media, dan akhirnya tersebar ke berbagai wilayah.

indihome internetnya indonesia


Layanan internet IndiHome dari Telkom Group sudah tersedia di kampung adat Ciptagelar ini. Jaringan internet yang tersedia di Kasepuhan Ciptagelar ini dikelola langsung oleh Kasepuhan Ciptagelar dan semua warga dapat menikmati layanan komunikasi ini. Sehingga masyarakat dapat memberikan informasi terkait dengan apapun tentang kampung adat ini. Termasuk acara tahunan Seren Taun.

Keberadaan jaringan internet IndiHome yang merupakan internetnya Indonesia ini pastinya membuat masyarakat mudah dalam mengakses informasi apapun. Begitu pula dengan wisatawan yang berkunjung. Wisatawan bisa tetap berkomunikasi dengan pihak keluarga atau sahabat melalui layanan jaringan telepon ataupun internet yang tersedia di kampung adat ini.

IndiHome dengan tagline Aktivitas Tanpa Batas, merupakan salah satu produk dari Telkom Indonesia. Menawarkan berbagai macam layanan dengan paket promo yang sangat menguntungkan bagi para pelanggannya. Keberadaanya dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia bahkan sampai ke pelosok negeri. Pastinya mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi berbagai kearifan lokal di seluruh penjuru negeri. Berkatnya, kita dapat menyaksikan berbagai kebudayaan dan kearifan lokal Indonesia tanpa harus berkunjung ke tempat acara.

Saat ini IndiHome terus mengembangkan berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan oleh para pelanggannya untuk memberikan layanan terbaiknya. Juga menawarkan harga promo sebagai salah satu bentuk pelayanan dan apresiasi bagi para pelanggan setianya dimana saja dan kapan saja.

Semoga IndiHome sebagai keluarga besar Telkom Group semakin meningkatkan pelayanan dan kualitasnya dalam melayani masyarakat Indonesia. Serta turun berperan penting dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal, kekayaan daerahku.

20 Comment

  1. baru tahu soal seren taun ini. kalau pakai indihome jadi mudah ya mengakses info soal beginian.

    ReplyDelete
  2. Baru tahu soal seren taun ini. Adem banget lihatnya, dengan adanya Indihome, kearifan lokal seperti ini jadi bisa dikenal luas, ya.

    ReplyDelete
  3. Negeri ini memang kaya akan adat dan budaya yah Mba. Jadi penasaran pengen lihat upacara Seren Taun ini deh. Untung yah ada IndiHome yang bisa menyatukan Indonesia.

    ReplyDelete
  4. ternyata setiap daerah punya kearifan lokal yang unik dan menarik ya, mbak. Saya jadi tahu banyak tentang kearifan lokal nih, untung juga di rumah pakai Indihome

    ReplyDelete
  5. Dari dulu penasaran banget sama upacara seren taun ini. Pengen deh suatu hari bisa lihat langsung dan menikmati kemeriahannya

    Untuk sementara cukup baca2 dulu via internet

    ReplyDelete
  6. Internet menyatukan Indonesia, bahkan di pelosok pun sekarang sudah. bisa dong update-update, upacara adat di daerah pun jadi bisa disebar ke seluruh dunia melalui internet :)

    ReplyDelete
  7. Salut sama masyarakat adat yang konsisten menanam padi sekali dalam setahun. Makanya hasilnya bagus dan melimpah. Kami jangankan sekali setahun, setahun dua kali saja karena terganggu musim, sudah sangat rugi. Ya karena kami ngejar hasil, bukan semata keberkahan alam dan lingkungan. Secara teori kan lahan memang harus diistirahatkan dulu agar hasilnya nanti bagus. Paling tidak beberapa Minggu atau bulan. Nah sekarang karena ngejar hasil kalau bisa panen setahun empat kali, maka setelah panen langsung bajak dan nanam lagi makanya hasilnya tidak maksimal

    ReplyDelete
  8. Ternyata ada acara Seren Taun di daerah Sunda. Berkat internet yang lancar, membaca informasi ini juga jadi mudah. Jadi ingin melihat kegiatannya secara langsung.

    ReplyDelete
  9. Harapannya dengan adanya internet, budaya bisa lestari ll.. tapi memang perlu pintar2 juga dengan segala informasi dari internet biar tidak memudarkan budaya lokal

    ReplyDelete
  10. Seneng banget melihat dan menonton secara langsung serangkaian acara Seren.
    Biasanya langsung diabadikan melalui video yaa, kak Mei agar banyak orang tahu mengenai tradisi ucapan rasa syukur atas panennya.

    ReplyDelete
  11. Wah baru tahu soal Seren ini, seru banget kayaknya. Suka banget aku nonton tradisi kayak gini, mantapp kaliik <3 beruntung banget bisa menyaksikan meskipun lewat online yah kan

    ReplyDelete
  12. Seru ya tradisi seren taun ini. Pasti rame banget pas acara berlangsung.

    ReplyDelete
  13. Ada filosofinya ya soal padi hasil panen, dan menurut daku bagus sih, karena padi lalu menjadi beras kemudian dimasak menjadi nasi adalah bahan pangan kita yang harus dijaga

    ReplyDelete
  14. Baru tahu tradisi Seren Taun ini, tapi ya emang rata2 setiap daerah punya tradisi khusus panen padi ya. Untungnya sekarang teknologi udah semakin canggih ya dengan adanya dukungan jaringan internet yang stabil seperti IndiHome kita bisa dengan mudah mengakses berbagai informasi termasuk mengenai tradisi atau budaya dari daerah lain

    ReplyDelete
  15. Baca ini jadi ingat juga tradisi sedekah bumi yg ada di kampung halamanku
    Kearifan lokal seperti ini harus dilestarikan ya mbak

    ReplyDelete
  16. Coba nggak ada internet, aku nggak akan sampai ke blog mbak dan tahu ada tradisi bernama Seren. Thanks to internet :)

    ReplyDelete
  17. Senang kalau kearifan lokal seperti ini selalu dijaga dengan baik
    Membuat kita yang makin ke sini makin tahu tentang adat budaya

    ReplyDelete
  18. Aku baca sampai 2 kali lho artikel ini, tapi gak nemu kapan sih tepatnya seren taun ini diselenggarakan. Dua minggu lalu aku sama Pewe ke Sukabumi ya gara-gara browsing dan nemu ulasan tentang kearifan lokal yang satu ini, tapi tak menemukan adanya pagelarannya eh.

    ReplyDelete
  19. Paling suka baca artikel budaya seperti ini. Apalagi Pada acara puncak seren taun ada prosesi memasukkan padi yang sudah diikat secara simbolik ke dalam lumbung keramat. Jadi penasaran dengan lumbung keramat Leuit si Jimat

    ReplyDelete
  20. Unik juga ya tradisi seren taunnya suku Sunda. Harus dilestarikan nih dan dikenalkan kepada generasi penerus. Jangan sampai punah dan hanya jadi sejarah.

    ReplyDelete

Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.