Meimoodaema || Travel Blogger

  • Home
  • About
    • About Her
    • Contact Her
    • Disclosure
  • Culinary
    • Culinary
  • Hotel
    • Hotel
    • Hotel Tips
  • Travel
    • Indonesia Destination
      • Jawa & Bali
      • Kalimantan
      • Nusa Tenggara
      • Papua
      • Sulawesi
      • Sumatera
    • International
      • Australia
      • Bhutan
      • Canada
      • Hongkong
      • India
      • Jepang
      • Korea Selatan
      • Laos
      • Malaysia
      • Myanmar
      • Nepal
      • Philipine
      • Singapore
      • Thailand
      • Vietnam
    • Mountaineering
    • Travel Tips
    • Travel Book
    • Travel Movie
    • Voluntourism
  • Thoughts
    • Beauty
    • Blogging
    • Business
    • Education
    • Environment & Social
    • Financial
    • Fashion
    • Healthy
    • Home & Decor
    • Lifestyle
    • Technology

Petani adalah tulang punggung kehidupan, menjaga keseimbangan alam lewat tangan yang terampil dan kerja keras tanpa henti. Salah satu tanaman bernilai tinggi yang mereka budidayakan adalah akar wangi, atau Vetiveria zizanioides. Tanaman ini bukan hanya sumber penghasilan, tetapi juga pahlawan lingkungan karena kemampuannya mencegah erosi dan menyerap polusi.

Di balik kesederhanaan hidup para petani, tersimpan peran besar dalam menjaga bumi melalui akar wangi yang tumbuh dari tanah subur Indonesia. Dan salah satu tempat terbaik di Indonesia untuk menanam akar wangi adalah di Garut, Jawa Barat. Tepatnya di Kecamatan Cilawu, Desa Sukamukti yang berada di bawah kaki Gunung Cikurai.

Penasaran bagaimana perjuangan para petani menanam akar wangi yang membantu mensejahterakan masyarakat desa ini? Keep reading.

ekonomi restoratif dan akar wangi



Petani Desa Sukamukti Berdikari Berkat Akar Wangi

Minggu lalu saya berkesempatan mengunjungi langsung para petani akar wangi di Desa Sukamukti, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat, bersama teman-teman Ecobloggersquad. Ternyata akar wangi Garut menjadi satu dari tiga akar wangi terbaik di dunia bersama negara Haiti dan Bourboun. Kita patut bangga akan hal ini, karena secara tidak langsung akan mendorong perekonomian masyarakat setempat untuk lebih makmur dan sejatera, selama pengelolaannya dilakukan dengan baik dan terarah.

petani akar wangi desa sukamukti



Desa Sukamukti, yang terletak di daerah perbukitan dengan kemiringan lahan cukup curam, dulunya dikenal sebagai wilayah yang rentan erosi dan kekeringan. Namun kini, desa ini justru menjadi contoh sukses bagaimana tanaman akar wangi atau bahasa latinnya Vetiveria zizanioides mampu mengubah kehidupan petani secara ekonomi dan lingkungan.

Awalnya, akar wangi diperkenalkan sebagai solusi konservasi tanah. Tanaman ini memiliki akar kuat yang mampu menahan tanah agar tidak longsor dan menjaga kelembaban tanah. Melihat potensi ekologisnya, petani Desa Sukamukti mulai menanam akar wangi di sepanjang lahan pertanian dan pekarangan mereka. Tidak disangka, tanaman ini juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Akarnya dapat disuling menjadi minyak atsiri yang digunakan dalam industri parfum, kosmetik, dan aromaterapi.

Akar wangi di Desa Sukamukti tumbuh dan berkembang mendorong kesejahteraan masyarakatnya berkat bantuan lembaga swadaya masyarakat. Di bawah pengelolaan Serikat Petani Pasundan (SPP). Dan berkat Gerakan Desa Maju Reforma Agraria (Damara) yang digagas Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) dengan SPP selama 25 tahun, para petani mulai membangun sebuah sistem baru untuk tata kelola lahan.

sp akar wangi desa sukamukti garut


Tata kelola ini membagi tanah yang ada di Desa Sukamukti secara adil ke masyarakat yang terlibat. Dan tidak hanya itu, KPA dan SPP juga mengatur agar lahan yang diolah tidak merusak lingkungan.

Para petani Desa Sukamukti dilatih untuk mengelola budidaya akar wangi secara profesional. Mereka juga diajarkan teknik penyulingan minyak secara mandiri, sehingga tidak lagi tergantung pada tengkulak. Penjualan minyak akar wangi langsung ke pembeli atau koperasi meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.

penulingan akar wangi



Kini, sebagian besar petani di Sukamukti telah merasakan dampak positif dari budidaya akar wangi. Mereka mampu menyekolahkan anak-anak, memperbaiki rumah, bahkan mengembangkan usaha kecil lainnya. Selain itu, keberadaan akar wangi juga memperbaiki kualitas lingkungan sekitar, mulai dari air tanah lebih terjaga, risiko longsor menurun, dan lahan menjadi lebih subur.

Kisah petani Desa Sukamukti membuktikan bahwa pertanian berkelanjutan bisa menjadi jalan menuju kesejahteraan. Akar wangi bukan hanya sekadar tanaman, tetapi juga simbol harapan dan perubahan nyata bagi masyarakat desa yang peduli pada alam dan masa depan.

Akar Wangi dan Ekonomi Restoratif

Akar wangi atau Vetiveria zizanioides merupakan tanaman berakar serabut dalam yang memiliki berbagai manfaat, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan. Dalam beberapa tahun terakhir, tanaman ini mulai mendapat perhatian karena perannya yang signifikan dalam mendukung ekonomi restoratif, yaitu pendekatan ekonomi yang tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada pemulihan dan pelestarian ekosistem.

Salah satu aspek utama dari ekonomi restoratif adalah mengintegrasikan praktik usaha yang memperbaiki kerusakan lingkungan. Dalam konteks ini, akar wangi memiliki nilai strategis. Akarnya yang kuat dan tumbuh dalam menjadikan tanaman ini sangat efektif untuk mencegah erosi, menstabilkan tanah, dan menyerap logam berat dari limbah industri. Oleh karena itu, akar wangi sering digunakan dalam proyek konservasi lahan, reklamasi tambang, dan pemulihan kawasan kritis.

akar wangi cilawu



Selain manfaat ekologis, akar wangi juga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat, khususnya petani di daerah dataran tinggi dan lereng perbukitan. Termasuk dalam hal ini adalah warga Desa Sukamukti, Kecamatan Cilawu, Garut.

Akar dari tanaman ini dapat disuling menjadi minyak atsiri bernilai tinggi, yang digunakan dalam industri parfum, kosmetik, dan aromaterapi. Produk olahan akar wangi ini memiliki pasar ekspor yang cukup luas, sehingga membuka peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat desa. Tidak hanya itu masyarakat Desa Sukamukti juga menafaatkan akar wangi menjadi sebuah kerajinan yang bernilai jual tinggi.

kerajinan akar wangi desa sukamukti



Inilah inti dari ekonomi restoratif, membangun sistem ekonomi yang seimbang antara kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan. Akar wangi di Desa Sukamukti menjadi salah satu contoh konkret bagaimana sektor pertanian bisa menjadi bagian dari solusi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, sekaligus menjadi sumber penghidupan yang layak bagi petani. Dan ini sudah terbukti dengan membaiknya kehidupan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat di Desa Sukamukti.

Lebih jauh dari itu, industri akar wangi juga mendukung prinsip ekonomi sirkular. Limbah dari penyulingan minyak akar wangi dapat dimanfaatkan menjadi bahan pupuk organik atau briket ramah lingkungan. Dengan demikian, tidak ada bagian dari tanaman yang terbuang sia-sia.

Seharusnya penerapan ekonomi restoratif melalui budidaya akar wangi perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga konsumen. Kesadaran kolektif untuk memilih produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan menjadi kunci agar industri akar wangi terus berkembang.

Sayangnya untuk saat penerapan ekonomi restoratif di Desa Sukamukti masih diberdayakan oleh masyarakat setempat. Padahal dengan dengan pendekatan yang tepat, akar wangi tidak hanya menjadi komoditas pertanian bagi pemerintah setempat yang akan mendorong masyarakat di wilayahnya  semakin sejahtera, tetapi juga simbol transformasi menuju masa depan yang lebih hijau, adil, dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Blogger Sebagai Penyambung Suara Petani Akar Wangi 

Di balik wangi khas minyak akar wangi, tersimpan kisah perjuangan para petani Desa Sukamukti yang bekerja keras membudidayakan tanaman ini demi kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Namun, kisah inspiratif ini tidak selalu mendapat sorotan luas. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting sebagai jembatan informasi antara masyarakat desa dan dunia luar.

Blogger memiliki kekuatan dalam menyebarkan cerita melalui tulisan, foto, maupun video yang mudah diakses oleh masyarakat luas. Dengan gaya bahasa yang ringan namun menyentuh, para blogger mampu mengangkat kisah para petani akar wangi dari Sukamukti ke panggung digital, mengubah cerita lokal menjadi inspirasi nasional, bahkan global.

Melalui blog, perjuangan petani dalam mengelola lahan terjal, menjaga lingkungan, hingga memproduksi minyak atsiri berkualitas dapat diceritakan dengan sudut pandang yang manusiawi. Blogger juga bisa mengedukasi pembacanya tentang pentingnya ekonomi restoratif, di mana kegiatan ekonomi tidak hanya untuk keuntungan semata, tetapi juga untuk memulihkan dan melestarikan alam.

Selain itu, blogger dapat menjadi penghubung antara petani, konsumen, dan pemangku kebijakan. Dengan menulis tentang potensi dan tantangan yang dihadapi petani, mereka dapat mendorong dukungan publik, promosi produk lokal, hingga lahirnya kebijakan yang lebih berpihak pada petani kecil.

Dengan peran yang strategis ini, blogger bukan sekadar pencatat cerita, tetapi juga agen perubahan sosial. Ketika para petani bekerja di ladang, para blogger bisa membantu menyuarakan jerih payah mereka ke dunia. Bersama, mereka menciptakan sinergi menuju masa depan yang lebih adil, hijau, dan berkelanjutan.

Lebih dari itu, kami yang berkunjung langsung kepada masyarakat setempat juga menjadi lebih teredukasi mengenak tanaman akar wangi, perjuangan masyarakat Desa Sukamukti dalam memperjuangkan tanah, sampai dengan perjuangan berbagai komunitas untuk mendorong mensehaterakan masyarakat Desa Sukamukti. Dan kegigihannya selama 25 tahun sudah membuahkan hasil, meskipun masih banyak yang harus diperbaiki untuk lebih baik.

tanaman lain di desa sukamukti



Sebgai informasi tambahan juga, Desa Sukamukti memiliki berbagai hasil tanaman selain akar wangi. Mulai dari bawang, pisang, cabai, tomat, sayuran, dan lainnya. Hal ini mempunyai potensi lebih besar lagi untuk dikembangkan ke depannya.

Mendorong ekonomi restoratif dapat dimulai dari langkah nyata seperti  memberdayakan para petani akar wangi di Desa Sukamukti. Dengan budidaya akar wangi, para petani tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan melalui konservasi tanah dan air, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.

Dukungan terhadap mereka baik dalam bentuk pelatihan, akses pasar, maupun teknologi ramah lingkungan, akan menciptakan dampak ganda mulai dari ekonomi tumbuh, alam pulih. Petani Sukamukti telah membuktikan bahwa pertanian berkelanjutan bisa menjadi jalan keluar dari kemiskinan sekaligus krisis ekologi. Saatnya kita bersama mendorong ekonomi restoratif dari akar rumput.

Menyaksikan sunrise di Penanjakan, Taman Nasional Gunung Bromo, adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi para pencinta alam. Dari ketinggian sekitar 2.700 meter, Anda dapat menikmati panorama matahari terbit yang memukau, memancarkan warna keemasan dan jingga yang menyelimuti lautan pasir dan Gunung Bromo. Suasana pagi yang sejuk dan tenang menambah kesempurnaan momen indah ini, memberikan ketenangan dan keindahan alami yang luar biasa.

Mau tahu pengalaman saya menikmati matahari terbit di Penanjakan taman Nasional Gunung Bromo? Keep reading.

view penanjakan bromo


Pengalaman Seru Menikmati Sunrise di Pananjakan Bromo

Mengunjungi Taman Nasional Gunung Bromo adalah pengalaman yang tidak terlupakan, terutama bagi pencinta alam dan petualangan seperti saya. Saya pertama kali mengunjungi taman nasional ini pada tahun 2011 bersama teman-teman backpacker Indonesia.

Kami janjian sebanyak 20 orang untuk melakukan traveling bareng ke wilayah Jawa Timur dan salah satunya adalah mengunjungi Gunung Bromo. Dan salah satu aktivitas seru yang bisa kita lakukan saat ke Taman Nasional Gunung Bromo adalah menikmati matahari terbit di Penanjakan.

Dari Jakarta, saya bersama teman-teman menggunakan transportasi umum kereta api yang saat itu masih belum sebagus sekarang fasilitasnya. Jujur ini adalah pengalaman seru saya menggunakan kereta api jarak jauh. Penumpang saat itu masih banyak yang tidur di kolong kursi. Perjalanan memakan waktu kalau tidak salah sekitar 18 jam dari Jakarta menuju stasiun Malang. Sangat melelahkan tetapi sangat menyenangkan.

rute pananjakan bromo


Dari stasiun Malang ini, kami juga masih harus melanjutkan beberapa jam lagi perjalanan untuk menuju kaki kaki Gunung Bromo, tepatnya Desa Cemoro Lawang sebagai desa terdekat menuju ke kawasan wisata di Taman Nasional Gunung Bromo, termasuk ke Penanjakan. Selama di sana kami menyewa mobil sejenis Hiace. Mobil dan penginapan sudah kami booking jauh-jauh hari.

Kami tiba di penginapan kaki Gunung Bromo malam hari sekitar pukul 11 malam dan udara sedang begitu dingin-dinginnya. Kami bersiap istirahat karena jam 2 malam kami berencana untuk langsung trekking ke Penanjakan  Bromo yaitu spot terbaik di Taman Nasional Gunung Bromo untuk melihat matahari terbit. 

Udaranya sangat dingin sampai menusuk tulang. Saya yang membawa jaket hangat pun tetap merasa kedinginan sampai akhirnya saya dan teman-teman menyewa jaket di sekitar penginapan. Saat itu penginapan yang tersedia belum sebagus dan selengkap sekarang fasilitasnya. Kami menginap di homestay milik warga.

Jam 2 dini hari setelah tidur kurang lebih 2 jam, kami langsung bersiap menuju ke mount Penanjakan untuk melihat matahari terbit. Konon katanya Pananjakan 1 Bromo adalah tempat terbaik untuk menikmati matahari terbit. Jalan menuju Penanjakan, saat itu masih berupa tanah berpasir dan juga berbatu. Untungnya saat kami berkunjung adalah musim kemarau jadi tanahnya cukup kering.

Perjalanan ke Pananjakan Bromo dimulai dini hari dan masih gelap dengan suhu yang dingin menusuk. Banyak wisatawan yang memutuskan untuk bermalam di desa Cemoro Lawang agar lebih mudah menuju Penanjakan 1, termasuk kami. Setelah melakukan trekking santai sekitar 2-3 jam, kami akhirnya tiba di Penanjakan. Suasana sudah cukup ramai dengan wisatawan lainnya yang sedang menunggu matahari terbit.

pananjakan bromo taman nasional gunung bromo


Saat sunrise tiba, langit yang bergradasi warna jingga, merah, dan kuning menciptakan panorama luar biasa yang sering menjadi latar foto ikonik. Salah satu momen paling ikonik bagi wisatawan saat berkunjung ke Taman Nasional Gunung Bromo adalah menyaksikan matahari terbit di gunung Penanjakan ini, sebuah bukit yang berada di ketinggian sekitar 2.770 meter.

Saat matahari terbit saya bersama teman-teman mengambil beberapa foto. Sayangnya karena di beberapa spot terbaiknya kami harus gantian dengan wisatawan lain, kami jadinya harus buru-buru mengambil foto. Dan karena waktu itu juga cukup ramai jadinya beberapa spot sudah pada penuh, akhirnya kami tidak begitu punya banyak kesempatan mengambil momen indah ini. Lebih banyak menikmati suasananya dan menikmati pemandangan indah itu.

view pananjakan bromo


Setelah matahari muncul sempurna, akhirnya kami memutuskan untuk segera turun, karena kami masih mempunyai banyak itinerary yang harus kami jalankan dan melanjutkan ke beberapa objek wisata lainnya di Taman Nasional Gunung Bromo.

Salah satunya adalah mengunjungi Puncak dan Kawah Gunung Bromo. Wisatawan dapat turun ke lautan pasir yang sangat luas dan berjalan kaki atau naik kuda menuju puncak dan kawah Gunung Bromo ini. Meski pendakian ke kawah cukup menantang karena medan berpasir, sensasi melihat asap belerang yang mengepul langsung dari dalam kawah sangat memuaskan. Untuk detailnya saya tulis di artikel lain.

Tips Menyaksikan Matahari Terbit di  Pananjakan Bromo

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum mengunjungi Gunung Bromo. Mengingat tempat wisata ini harus melakukan trekking, memiliki cuaca dingin dan harus berangkat menjelang dini hari untuk dapat menikmati keindahannya.

1. Datang Lebih Awal

Untuk mendapatkan tempat terbaik menikmati matahari terbit, usahakan tiba di Pananjakan Bromo sebelum pukul 4 pagi. Ini juga menghindari keramaian.

2. Kenakan Pakaian Hangat

Persiapkan pakaian hangat. Suhu di Pananjakan Bromo bisa sangat dingin, terutama saat pagi hari. Bawa jaket tebal, sarung tangan, dan penutup kepala agar tetap hangat. 

3. Gunakan Kendaraan yang Sesuai

Jika naik motor atau mobil pribadi, pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan mampu melewati medan berbatu dan berpasir. Alternatifnya, sewa jeep yang biasa disediakan untuk wisatawan untuk menuju desa terdekat ke Penanjakan.

4. Bawa Perlengkapan Foto

Siapkan alat dokumentasi. Pemandangan di Penanjakan Taman Nasional Gunung Bromo sangat instagramable, jadi jangan lupa abadikan momen indahnya. Carilah spot terbaik untuk mendapatkan hasil dokumentasi foto atau video terbaik. Pastikan membawa kamera atau smartphone dengan baterai penuh untuk mengabadikan momen matahari terbit. Dan power bank juga sangat penting sebagai cadangan daya buat kamu yang hanya membawa smartphone.

5. Siapkan Fisik yang Fit

Perjalanan menuju Pananjakan Bromo memerlukan tenaga ekstra. Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan cukup istirahat sebelum berangkat.

6. Gunakan alas kaki yang nyaman.

Medan sedikit berbatu dan berpasir sehingga memerlukan alas kaki yang cocok dan nyaman, agar trekking menuju Pananjakan Bromo tetap nyaman dan aman.

7. Bawa masker dan kacamata.

Jalur menuju Penanjakan cukup berdebu, membawa masker dan kacamata dan mencegah terkena paparan debu dan juga dingin secara langsung terisap.

8. Perhatikan keselamatan.

Ikuti jalur yang sudah ditentukan, berjalan dengan santai, tidak perlu terburu-buru.

9. Bawa camilan

Membawa camilan dan air mineral bisa membantu menjaga stamina dan juga membantu menghangatkan tubuh selama perjalanan atau selama menikmati sunrise di Penanjakan. Kamu bisa menikmati camilan ini sembari menyaksikan matahari terbit, indah sekali dan menyenangkan.

10. Jaga lingkungan

Patuhi aturan tentang lingkungan dan tetap menjaga kebersihan. Jangan merusak alam sekitar, termasuk jangan membuang sampah bekas camilan atau minuman sembarangan.

Itu dia beberapa tips yang wajib kamu perhatikan sebelum menyaksikan matahari terbit di Pananjakan Bromo.

My thought

Menikmati sunrise di Penanjakan, Taman Nasional Gunung Bromo, adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa saja yang mencintai keindahan alam, termasuk saya. Saat pertama kali matahari muncul di balik pegunungan, golden sunrise-nya menyinari lautan pasir dan Gunung Bromo. Warna warna keemasannya sangat memukau, lelahnya perjalanan terbayarkan sudah rasanya.

Pananjakan Bromo bukan sekadar destinasi wisata, melainkan sebuah tempat di mana Anda dapat merasakan kedamaian dan kekaguman yang mendalam terhadap keajaiban alam. Udara dingin yang menyegarkan, pemandangan yang menakjubkan, dan suasana pagi yang tenang menciptakan momen sempurna untuk menikmati keindahan alam.

Pengalaman ini juga mengajarkan pentingnya kesabaran dan persiapan. Datang lebih awal, membawa pakaian hangat, dan mempersiapkan segala kebutuhan akan membuat perjalanan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Tidak hanya cocok untuk fotografi, sunrise di Pananjakan Bromo juga menjadi tempat healing yang dapat mengisi ulang energi dan semangat.

Bagi siapa pun yang berkunjung ke Penanjakan di Taman Nasional Gunung Bromo, menyaksikan sunrise dari Pananjakan Bromo adalah hal wajib yang akan meninggalkan kenangan indah dan inspirasi mendalam. Sebuah hadiah alam yang mengingatkan kita akan keindahan dan kebesaran dunia ini. Ada yang pernah mengunjungi Pananjakan Bromo? Boleh sharing pengalamannya di kolom komentar.

Setiap jalur yang dilalui menuju puncak Gunung Semeru menyimpan pesona tersendiri. Tak heran jika banyak pendaki yang menyebut Semeru sebagai gunung dengan panorama terlengkap dan paling memikat di Indonesia. Mulai dari danau cantik Ranu Kumbolo, tanjakan legendaris yang menguji mental, sampai dengan padang bunga ungu Oro-Oro Ombo yang menakjubkan.

Oro-oro Ombo menjadi salah satu mahakarya alam yang tak pernah gagal memikat hati para pecinta petualangan. Lokasinya berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur yang merupakan bagian jalur menuju Gunung Semeru. Penasaran bagaimana pengalaman saya mengunjungi Oro-oro Ombo yang sangat indah? Keep reading.

oro-oro ombo di kaki gunung semeru


Mengenal Oro-oro Ombo, Taman Bunga Ungu Di Kaki Gunung Semeru

Oro-Oro Ombo merupakan salah satu taman bunga berwarna ungu yaitu bunga verbena brasiliensis yangberada di jalur pendakian Gunung Semeru. Dikenal karena memiliki padang savana indah yang luas dan lautan bunga ungu yang memesona. Namun di balik keindahannya, tempat ini menyimpan sejarah dan perubahan ekosistem yang menarik untuk ditelusuri.

Secara etimologis, Oro-Oro dalam bahasa Jawa memiliki arti padang rumput atau lapangan terbuka, sementara Ombo berarti luas. Jadi artinya secara harfiah adalah padang rumput yang luas. Nama ini sangat menggambarkan kondisi geografis kawasan indah ini, yaitu berupa hamparan sabana terbuka di ketinggian sekitar 2.500 meter di atas permukaan laut.

Juga membentang luas di antara Ranu Kumbolo dan Kalimati. Dahulu, Oro-Oro Ombo merupakan kawasan terbuka yang didominasi oleh vegetasi alami pegunungan seperti rumput alpine dan semak khas dataran tinggi tropis.

Namun mulai awal tahun 2000-an, perubahan mulai muncul ketika bunga verbena brasiliensis yaitu sebuah spesies tanaman invasif asal Amerika Selatan, mulai tumbuh subur di kawasan ini. Bunga ini diduga masuk ke wilayah Oro-oro Ombo secara tidak sengaja, terbawa oleh pendaki atau hewan. Karena daya adaptasinya yang tinggi, verbena dengan cepat menyebar dan mendominasi padang rumput, menggusur flora asli.

oro-oro ombo taman lavender di semeru


Fenomena inilah yang menjadikan Oro-oro Ombo viral di kalangan pendaki, karena bunga ungunya menciptakan pemandangan yang menakjubkan, mirip ladang lavender. Namun di sisi lain, kondisi ini memicu kekhawatiran dari pihak konservasi karena mengancam keseimbangan ekosistem lokal.

Saat ini, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terus berupaya mengendalikan populasi verbena, sambil tetap menjaga keindahan alami Oro-oro Ombo, agar kawasan ini tetap lestari untuk generasi mendatang.

taman bunga oro-oro ombo

Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Waktu terbaik untuk dapat menikmati mekarnya bunga-bunga ungu di Oro-Oro Ombo adalah pada musim kemarau, yaitu antara Mei hingga September. Karena pada musim ini:

  • Jalur pendakian lebih kering sehingga sangat aman untuk pendakian.
  • Bunga verbena bermekaran indah, memenuhi padang savana dengan warna ungu keunguan yang mencolok.
  • Cuaca cenderung cerah, memudahkan untuk menikmati panorama dan mengambil foto terbaik.
  • Hindari berkunjung pada musim hujan, karena jalur menuju tempat ini biasanya sangat licin dan berbahaya. Selain itu, keindahan Oro-Oro Ombo akan berkurang karena bunga tidak bermekaran sempurna.

Aktivitas Seru di Oro-Oro Ombo di Kaki Gunung Semeru

Ada beberapa aktiviats seru yang bisa kamu lakukan saat mengunjungi Oro-oro Ombo di kaki Gunung Semeru.

1. Menikmati Lautan Bunga Verbena

Inilah daya tarik utama Oro-Oro Ombo. Bunga verbena yang tumbuh liar membentuk lautan ungu yang kontras dengan lanskap savana dan pegunungan. Spot ini menjadi favorit para fotografer dan pendaki untuk beristirahat sejenak sambil mengagumi keindahan alam.

2. Camping dan Menyatu dengan Alam

Banyak pendaki memilih bermalam di area sekitar Ranu Kumbolo atau Oro-Oro Ombo. Dengan pemandangan langit malam yang jernih dan suara alam yang menenangkan, camping di sini akan menjadi pengalaman tak terlupakan.

3. Hiking Lanjut ke Kalimati dan Mahameru

Bagi yang berniat mencapai puncak Mahameru, Oro-Oro Ombo hanyalah persinggahan. Namun bagi sebagian pendaki, tempat ini sudah cukup untuk melepas penat dan menikmati petualangan.

oro-oro Ombo


4. Fotografi Alam dan Makro Bunga

Memiliki lanskap yang unik dan menakjubkan, Oro-Oro Ombo adalah surga bagi pencinta fotografi. Momen sunrise atau golden hour di padang bunga ini sangat memukau. Kamu dapat mengambil berbagai foto alam yang membentang luas berupa lapangan ungu bunga verbena brasiliensis. Kamu juga bisa mengambil beberapa foto makro bunga verbena brasiliensis ini.

5. Kemping

Buat kamu yang ingin puas menikmati Oro-oro Ombo, kamu daat berkemah di sekitarnya, seperti di Danau Ranu Kumbolo. Di sinilah tempat kemping resmi dan paling umum dilakukan oleh para pendaki sebelum melanjutkan perjalanan ke Oro-Oro Ombo atau puncak Mahameru. 

Itu dia beberapa aktivitas seru yang bisa kamu lakukan selama bermain ke Oro-oro Ombo di kaki Gunung Semeru.

Pengalaman Berkunjung Ke Oro-Oro Ombo di Kaki Gunung Semeru

Saya berkunjung ke Oro-oro Ombo pertama kalinya tahun 2013 bersama teman-teman. Kami tujuannya adalah mendaki Gunung Semeru dan berkunjung di musim kemarau yaitu sekitar bulan Mei. Pada saat berkunjung, rumput sepanjang jalur menuju Oro-oro Ombo sedang berwarna kuning kecoklatan. Sangat cantik sekali. Jalur menuju tempat bunga ungu ini juga kering sehingga sangat aman untuk pendakian.

bunga oro-oro ombo


Tak kalah pentingnya adalah saat kami berkunjung, bunga verbena brasiliensis sedang proses mekar indah berwarna keunguan, sehingga pada saat dilihat dari atas warnanya ungu merata sangat cantik. Bunga-bunga cantik ini sedang bermekaran pada musim kemarau ini, sehingga mekarnya merata dan kondisi langit cenderung cerah biru bersih. Sebuah pemandangan alam yang menakjubkan.

Untuk menikmati pemandangan indah Oro-oro Ombo yang sangat memukau, kami memutuskan untuk mendaki Gunung Semeru terlebih dahulu, setelah itu kami baru mengunjunginya. Jadi saat kami berangkat, kami hanya melewatinya. Baru pada saat turun dari Mahameru, kami menikmati padang lavender ini dan kami menginap di Danau Ranu Kumbolo, yang mana lokasinya tidak begitu jauh dari padang bunga ungu ini.

oro-oro ombo berada di jalur pendakian


Dan besok paginya kami trekking sebentar dari Ranu Kumbolo menuju Oro-oro Ombo, sekitar 20 menitan untuk menuju tempat ini. Kami menghabiskan waktu selama beberapa jam untuk dapat menikmati keindahan bunga verbena brasiliensis. Dari atas jalur, kami melihat hamparan rumput luas yang hijau mulai menguning. Karena bulan Mei merupakan awal musim kemarau, jadi rumput-rumput termasuk pohon bunga lavender ini masih banyak berwarna kehijauan.

Selain mengambil foto bunga-bunga levender ungu ini, kami juga menikmati berbagai pemandangan indah sekitar Oro-oro Ombo. Dan mengambil foto lanskap pemandangan alamnya yang sangat indah dan memukau. Lokasi tanaman bunga yang berada di tengah-tengah dan dikelilingi oleh pohon-pohon besar, membuat bunga ungu ini nampak sangat mencolok dan mendominasi padang savananya.

oro-oro ombo mahameru


Bunga verbena brasiliensis terlihat berjejer indah bermekaran, dikelilingi rumput ilalang yang menghampar sangat luas sepanjang jalur menuju Kalimati. Membentuk bentangan alam yang sangat agung mempesona. Rasa-rasanya mempunyai rumah di sekitar tempat ini, akan sangat menyenangkan dan menenangkan.

Tapi ingat teman-teman, buat kamu yang diberikan kesempatan mengunjungi Oro-oro Ombo, jangan pernah merusak tanaman ini dengan memetiknya atau hal-hal lain yang sifatnya dapat merusak bunga-bunga cantik ini. Kamu cukup menikmati keindahannya dan menyimpannya dalam galeri foto kamu. Mari menjadi pendaki yang bertanggung jawab dan menjadi smart traveler dengan tidak merusak tempat wisata yang kita kunjungi.

Itu dia pengalaman saya saat mengunjungi Oro-oro Ombo di kaki Gunung Semeru yang sangat indah dan memukau. Dan memberikan saya pengalaman yang tak terlupakan. Berkunjunglah di musim kemarau untuk dapat menikmati keindahannya dan juga langit yang biru.

Ada yang pernah mengunjungi Oro-oroOmbo di kaki Gunung Semeru? Boleh sharing pengalamannya di kolom komentar.

Newer Posts Older Posts Home

ABOUT HER

Call her Mei. Her biggest passions are education, the environment, and traveling the world. So that you can chit-chat with her everything about it, she is now active as a voluntourism, environment, and education volunteer.

POPULAR POSTS

  • SATSPAM, FITUR ANTI SPAM DENGAN TEKNOLOGI AIVOLUSI 5G DARI IM3
  • 15 TEMPAT WISATA DIENG WONOSOBO YANG WAJIB DIKUNJUNGI
  • SOMPO INSURANCE INDONESIA, LUNCURKAN MINI SERIES TENANG ADA SOMPO
  • WISATA BUDAYA RUWATAN ANAK GIMBAL DI DIENG
  • PENGALAMAN MENGUNJUNGI BUKIT BATU PANDANG RATAPAN ANGIN DIENG
  • CONTACT HER
  • NATUR HAIR TONIC GINSENG EXTRACT
  • PANTAI TANJUNG AAN, PANTAI DENGAN PASIR BIJI MERICA
  • PURA TIRTA EMPUL, WISATA AIR SUCI DI KOTA BALI
  • REVIEW SLIMSURE, FIBER DRINK YANG BANTU MAKSIMALKAN DIET SEHATMU

ARTICLE

  • 2025 98
    • September 3
      • DORONG EKONOMI RESTORATIF DENGAN BERDAYAKAN PARA P...
      • MENIKMATI MATAHARI TERBIT DI PANANJAKAN BROMO
      • ORO-ORO OMBO, TAMAN BUNGA LAVENDER DI KAKI GUNUNG ...
    • August 11
    • July 17
    • June 13
    • May 13
    • April 10
    • March 8
    • February 13
    • January 10
  • 2024 148
    • December 9
    • November 9
    • October 17
    • September 13
    • August 7
    • July 8
    • June 14
    • May 19
    • April 4
    • March 19
    • February 17
    • January 12
  • 2023 111
    • December 6
    • November 20
    • October 14
    • September 10
    • August 6
    • July 7
    • June 8
    • May 4
    • April 10
    • March 14
    • February 8
    • January 4
  • 2022 160
    • December 13
    • November 13
    • October 21
    • September 18
    • August 21
    • July 14
    • June 12
    • May 9
    • April 6
    • March 15
    • February 7
    • January 11
  • 2021 55
    • December 8
    • November 4
    • October 9
    • September 2
    • August 4
    • July 2
    • June 6
    • May 4
    • April 3
    • March 5
    • February 5
    • January 3
  • 2020 44
    • December 4
    • November 3
    • October 4
    • September 4
    • August 4
    • July 4
    • June 4
    • May 4
    • April 2
    • March 4
    • February 3
    • January 4
  • 2019 9
    • December 1
    • November 2
    • August 1
    • July 1
    • June 1
    • March 3
  • 2018 9
    • November 1
    • August 3
    • March 1
    • February 2
    • January 2
  • 2017 21
    • December 1
    • November 1
    • October 3
    • September 3
    • July 1
    • April 1
    • March 4
    • February 3
    • January 4
  • 2016 10
    • December 4
    • November 6

Logo Komunitas BRT Network

Seedbacklink

Copyright © Meimoodaema || Travel Blogger. Designed by OddThemes