Belakangan ini planet kita semakin terasa panas. Kerusakan lingkungan terjadi dimana-mana. Pencemaran lingkungan ini tidak hanya terjadi di darat tetapi juga terjadi di laut. Salah satu sumbangsih kerusakan bumi ini adalah produksi sampah plastik yang semakin meningkat.
Fenomena menggunungnya sampah plastik telah menjadi momok yang sangat mengkhawatirkan untuk keberlangsungan bumi. Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia Menjadi Penyumbang Sampah Terbesar Kedua Di Dunia
Maraknya sampah plastik sekali pakai yang didukung awareness masyarakat akan plastik sekali pakai masih minim membuat sampah plastik di Indonesia semakin meningkat.
Ditambah dengan pengelolaan sampah plastik sekali pakai ini juga belum maksimal, dana pengelolaan sampah yang belum jelas, produsen pengelola sampah masih jarang, membuat sampah plastik di negara kita semakin menggunung dan belum menemukan solusi yang tepat.
Merujuk pada data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) per 24 Juli 2024 hasil input data dari dari 290 kab/kota se Indonesia menyebutkan bahwa sampah nasional berada di angka 31,9 juta ton. Dan sampah plastik menyumbang 16% atau sekitar 5.1 juta ton dari total produksi sampah.
SIPSN juga menyebutkan bahwa sampah-sampah tersebut baru 63,3% atau 20,5 juta ton yang sudah dikelola. Sisanya sekitar 35,67% atau 11,3 juta ton sampah belum dikelola dengan baik. Sisa-sisa yang belum dikelola ini akan menjadi bom waktu jika ditumpuk secara terus menerus. Tentu saja didalamnya adalah sampah plastik yang belum dikelola dengan sangat baik sehingga berkontribusi merusak lingkungan.
Melihat fenomena sampah plastik yang semakin booming ini, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalisirnya. Mulai dari aksi kecil dari rumah dan lingkungan kita.
Atau juga aksi besar skala nasional yang digerakan oleh pemerintah. Aksi kecil maupun besar untuk menjaga bumi dari sampah plastik jika dilakukan secara bersama-sama dan terus menerus aksi ini akan berdampak besar untuk planet bumi kita.
Apa saja yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi dari sampah plastik? Ada banyak yang bisa kita lakukan mulai dari mencari pengganti bahan alternatif pengganti plastik.
Misalnya jika anda berbelanja bawa dari rumah tas daur ulang, atau jika membeli makanan tertentu anda dapat membawa kotak dari rumah atau mengganti styrofoam dengan bungkus daur ulang yang ramah lingkungan.
Membawa botol minum kemana-mana dan mengisi refill di tempat tertentu. Mulai menggunakan barang apapun termasuk plastik yang ramah lingkungan atau daur ulang plastik.
Sementara bagaimana penanganan sampah yang sudah menumpuk? Salah satunya adalah dengan mendaur ulang sampah plastik tersebut menjadi barang-barang bermanfaat atau berdaya guna. Salah satunya adalah membuatnya menjadi karya seni atau kerajinan dan hiasan. Seperti yang dilakukan oleh Mba Fatmawati Arisuddin, seorang penggiat dalam dunia lingkungan.
Fatmawati Arisuddin Ubah Sampah Plastik Menjadi Karya Berdaya Guna
Fatmawati Arisuddin adalah perempuan kelahiran Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat yang mempunyai segudang prestasi terkait dengan lingkungan. Perempuan yang pernah menjadi duta bangsa mewakili Sumatera Barat dalam Indonesia China Youth Exchange Program dari Kemenpora ini memiliki segudang prestasi dalam menyulap sampah plastik menjadi barang unik yang memiliki nilai dan daya guna.
Sumber: https://www.instagram.com/fatmawati_arisuddin/ |
Perempuan yang akrab disapa Fatma ini, bersama suaminya Jumardi yang juga sama-sama pernah menjadi mahasiswa berprestasi bidik misi nasional yang juga merupakan alumni saudara satu negara (Malaysia, Singapura, dan Thailand) adalah pasangan konsultan dan pegiat lingkungan yang berfokus pada isu-isu lingkungan, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Keduanya adalah penerima penghargaan Australia Award dan pemenang provinsi Apresiasi Satu Indonesia Award serta 10 besar Pemuda Penggerak Perubahan oleh Filantropi Indonesia. Keduanya juga terpilih sebagai 25 Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi tahun 2019.
Kepeduliannya terhadap lingkungan yang sangat besar membuat Fatma dan suaminya terdorong untuk mendirikan sekolah lingkungan dan pusat kegiatan belajar masyarakat. Fatma dan suaminya juga mendirikan sebuah yayasan bernama Founder Professores Art Production (PAP).
Fatma sebagai ketua Professores Art Production (PAP) aktif memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang pengelolaan sampah plastik. Fatma juga bekerjasama dengan beberapa komunitas dan sekolah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga anak-anak sekolah untuk mengelola sampah plastik dan mendaur ulangnya menjadi sebuah barang yang bermanfaat. Misalnya menjadi sebuah kerajinan berupa lampion, tabungan, tas, pot bunga dan pernak-pernik hiasan lainnya.
Sumber: https://mamujumengajar.or.id/ |
Edukasi mengenai kegiatan daur ulang sampah kepada masyarakat dan juga anak-anak untuk menjadi barang bernilai dan bermanfaat ini tentu saja akan memberikan pemahaman sekaligus edukasi untuk bijak dalam menggunakan plastik. Begitu pula kepada anak-anak sejak dini mereka dikenalkan akan bahayanya sampah plastik dan juga bagaimana mengurangi. Serta mengelola sampah yang sudah ada.
Selain aktif melakukan edukasi di sekolah-sekolah Fatma bersama PAP yang dipimpinnya juga melakukan kerjasama dengan beberapa komunitas dan yayasan untuk memberikan pelatihan mengenai daur ulang sampah plastik.
Aksinya dalam mengelola sampah plastik ini telah mengantarkannya ke dalam berbagai penghargaan, salah satunya adalah menjadi Penerima SATU Indonesia Awards Nasional tahun 2018 dari Astra. Kontribusinya dalam mengurangi sampah plastik memang layak membuatnya mendapatkan penghargaan ini.
Lalu bagaimana dengan kita, sudahkah kita berkontribusi mengurangi sampah plastik? Yuk kita lakukan mulai sekarang untuk mengurangi sampah plastik agar planet bumi kita semakin membaik.
#LFAAPADETIK2024 #BersamaBerkaryaBerkelanjutan #KitaSatuIndonesia
Referensi:
https://www.masalembo.com/2019/12/jumardi-fatmawati-arisuddin-terpilih.html
https://makassar.tribunnews.com/2017/04/05/kreatif-gadis-asal-majene-sulbar-ini-sulap-sisik-ikan-jadi-souvenir
https://www.masalembo.com/2019/12/jumardi-fatmawati-arisuddin-terpilih.html
16 Comment
Keren ya Kak Fatma dan suaminya ini. Menyulap plastik jadi pernak pernik yang sangat bermanfaat
ReplyDeletePerlu kita apresiasi nih
Supaya sampah tidak menimbulkan masalah, tapi bisa jadi berkah
Dari sampah bisa diolah jadi beragam kerajinan cantik begtu ya..keren nih Kak Fatma yang mengubah sampah plastik menjadi karya berdaya guna sekalian mengedukasi sesama tentang kegiatan daur ulang sampah
ReplyDeleteWaduh malunya jadi penyumbang sampah nomer dua sedunia. Terima kasih buat yang sudah berkontribusi mendaur ulang sampah, ya. Moga aku juga bisa.
ReplyDeleteMamaku suka bikin pernak pernik dari bekas botol air mineral jadi bungalah, bungkus kopi jadi tas belanja lah. Kreatif2 dan bagus hasilnya. Bahkan sampah diapers buat media tanam juga
ReplyDeleteAku juga pernah nih ikutan daur ulang sampah dari plastik dari bank sampah, hasilnya juga mereka bakal dijual ke pameran, selain itu kita juga diajarin macem2 cara buat bikin banyak kerajinan tangan
ReplyDeleteGak nyangka kalo ternyata indonesia jadi penyumbang sampah dunia ke dua donkkk...menyedihkan...
ReplyDeleteMemang di negara kita masih sangat minim tntang pengolahan sampah terutama limbah plastik,,terbiasa kemana2 kalo beli apa2 pasti pakai kantong plastik dan tidak terbiasa dengan pemanfaatan botol refil...
Semoga semakin banyak fatma lain nya di Indonesia yang mengolah sampah untuk lebih berdaya guna..termasuk saya sndiri smg bisa lebih bijak lagi dalam membuang sampah plastik
Kebetulan anakku kemarin di proyek P5-nya juga berhubungan dengan daur ulang sampah nih Kak. Dan ternyata karya-karya anak sekarang pun sudah semakin kreatif-kreatif ya. Mudah-mudahan nanti banyak penerus Kak Fatma nih. Bisa memanfaatkan sampah menjadi barang-barang baru yang berguna.
ReplyDeleteMasya Allah banget ya orang-orang yang concern pada daur ulang sampah plastik akan tidak tercemar
ReplyDeleteMiris banget ya...Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Upaya untuk menyulap limbah menjadi berbagai kerajinan seperti ibu ini keren banget bener-bener pahlawan lingkungan
ReplyDeleteKeren banget nih mba Fatma dan suami, pantesan menyabet banyak banget penghargaan. Beliau aktif memberikan penyuluhan dan sosialisai tentang pengelolaan sampah plastik. Hingga bisa memiliki daya guna menjadi ragam kerajinan bermanfaat dan berkelanjutan.
ReplyDeleteWah, keren sekali
ReplyDeleteSampah plastik jadi lebih bernilai guna ya
Mengurangi jumlah sampah plastik pula
Kreatif dan inspiratif yaa, mbak Fatma dan suami.
ReplyDeleteMengelola sampah agar tidak bertumpuk banyak di TPA dan selamatkan bumi dari plastik yang sulit di daur ulang.
Orang-orang kreatif gini banyak ya di Indonesia. Mengubah yang dianggap gak berguna menjadi hal yang berfaedah itu butuh kreatifitas dan inovasi. EHmmm keren layak jadi penerima SATU Indonesia Awards
ReplyDeleteKeren nih pasutri tersebut. Kalau kita sebenarnya bisa juga bantu kurangi sampah dengan rethink sebelum membeli sesuatu. Jadi beli karena butuh jangan karena fomo
ReplyDeletekeren banget ini pasutri dua-duanya orang pintar dan berprestasi. apalagi juga mbak fatma menggeluti bidang lingkungan yang pastinya turut melestarikan bumi juga
ReplyDeleteSampah plastik di Indonesia termasuk sangat banyak yaaa... kehadiran orang2 seperti Fatma ini bisa menjadi motor penggerak untuk kecintaan pada lingkungan. Sampah2 plastik yang ada bisa diberdayakan agar punya nilai lebih sekaligus mengurangi beban lingkungan.
ReplyDeleteSilakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.