TIPS AMAN MENDAKI GUNUNG RINJANI BAGI PEMULA

Gunung Rinjani adalah gunung tertinggi kedua di Indonesia. Tingginya sekitar 3.726 mdpl. Lokasinya berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Untuk mencapai puncak gunung yang dikenal dengan sebutan Puncak Dewi Anjani ini, membutuhkan waktu sekitar 3-5 hari. Namun semenjak pandemi, informasi dari eRinjani hanya diberikan waktu sekitar 3 hari saja.

tips mendaki gunung rinjani


Sedikitnya waktu tersebut persiapannya pastinya harus matang, baik secara fisik, mental, termasuk persiapan peralatan dan perlengkapan yang harus dibawa. Nah, ini dia beberapa tips aman mendaki Gunung Rinjani bagi pemula. Bagi yang sudah biasa naik gunung mestinya sudah ada bayangan.

TIPS AMAN MENDAKI GUNUNG RINJANI BAGI PEMULA

1. Persiapan fisik

Ini tips nomor wahid untuk melakukan pendakian Puncak Anjani. Tidak hanya Rinjani tapi juga gunung lainnya. Lakukan latihan fisik beberapa bulan sebelum mendaki gunung. Setidaknya 2 bulan sebelumnya. Tujuannya untuk membuat fisikmu terbiasa dan terlatih. Istirahatlah 1-2 minggu sebelum pendakian. Ingat waktu tersebut bukan justru kamu kerja keras untuk latihan.

Mengingat Gunung Dewi Anjani jalur trek menuju puncaknya adalah berpasir dan menanjak, latihan fisik ini sangat penting. Apalagi Kekuatan fisik setiap orang berbeda-beda. Saya hampir menyerah ketika harus melewati trek pasir ini. Buat saya jalur menuju puncak gunung yang kental dengan adat budaya ini cukup berat.

Jadi untuk kamu yang ingin mendaki Gunung Rinjani lakukan latihan. Bisa dimulai dari yang ringan, lanjutkan dengan sedikit menantang. Lakukan latihan untuk punggung dan kaki. Misalnya bersepeda, jogging, atau latihan lainnya.

2. Persiapan mental

Ini tak kalah penting, niatkan saat kamu mendaki Gunung Rinjani bahwa akan pulang dengan selamat. Tidak merepotkan orang lain. Yakin bahwa kita mampu dan bisa. Selalu berpikir positif. Biasanya itu hal-hal yang saya tanamkan ke diri saya sendiri.

Dengan begitu, semuanya akan berjalan lancar dan baik-baik saja. Jangan ada perasaan takut, ragu. Karena Gunung Rinjani mempunyai jalur trek yang lumayan menantang kalau menurut saya, terutama saat akan mencapai puncak.

3. Kenali teman-teman seperjalanan

Hal sering diabaikan oleh banyak orang. Meski kita yakin dengan kemampuan fisik dan mental kita, tak ada salahnya mengenali karakter teman yang akan menjadi teman seperjalanan.

Bisa tanya ke orang yang pernah pergi mendaki dengan orang tersebut. Atau ajak diskusi soal pendakian sebelum keberangkatan. Dari cara orang tersebut berbicara, pemikirannya, kamu akan tahu bagaimana karakternya nanti saat mendaki.

4. Pahami medan atau jalur pendakian

Sebelum berangkat mendaki Gunung Rinjani lakukan riset kecil-kecilan, bisa tanya ke orang yang pernah ke sana atau mencarinya di internet mengenai medan atau jalur pendakian. Hal ini penting untuk persiapan yang harus dilakukan. Termasuk persiapan alat atau perlengkapan yang harus dibawa. Misalnya naik atau turun melalui jalur Sembalun tidak seberat dan sepanjang melalui jalur Torean. Dan ketika memutuskan untuk memilih jalur Torean, pastinya fisik kamu harus lebih kuat terutama bagian kaki.

Termasuk pada saat menjelang pendakian, tidurlah lebih awal untuk mengumpulkan tenaga karena biasanya pukul 2 atau 3 dini hari orang-orang sudah mulai melakukan pendakian untuk mencapai puncak Rinjani. Jadi seenggaknya pukul 1 dini hari kita sudah bangun.

5. Persiapan perlengkapan

Saat melakukan riset tentang Gunung Rinjani, kita akan tahu apa yang harus kita persiapkan. Selain fisik pastinya juga peralatan dan perlengkapan selama pendakian. Apakah akan membawa dari tempat asal atau menyewa di sekitar Gunung Rinjani. Termasuk urusan logistik yang harus dibawa. 

Pastinya bawalah perlengkapan sesuai kebutuhan, jangan berlebihan. Cari list barang yang harus kamu bawa. Contoh sepatu gunung di atas mata kaki, sleeping bag, dan lainnya. Termasuk buat saya saat mendaki Rinjani, trekking pole itu sangat penting karena jalur menuju puncak berpasir. Alat ini akan membantu kamu mencapai puncak dan meminimalisir lelah kamu.

6. Pilih waktu yang tepat

Jangan mendaki Gunung Rinjani saat high session seperti musim liburan Lebaran, Natal, Tahun Baru atau libur kuliah atau long holiday semisal tanggal merah. Pasti ramai sekali. Pastinya ini akan membuat pendakian kurang nyaman karena jalur pendakian mengantri, tempat kemping terbatas, terlalu ramai, kuota juga dibatasin, ketersedian porter atau guide bisa jadi tidak tersedia.

Saya waktu itu memilih pendakian pas puasa dan juga hari kerja. Sehingga pendakian sangat sepi. Hanya beberapa orang saja. Jadi benar-benar menikmati kondisi perjalanan dan gunungnya.

Kedua, jika tidak ingin terganggu atau khawatir dengan cuaca hujan, maka mendakilah di musim kemarau, meski malam hari dinginnya lebih dingin, tapi setidaknya tidak khawatir soal kondisi akan turun hujan. Buat saya paling menghindari mendaki di musim hujan.

7. Jasa porter atau guide

Buat kamu yang ingin mendaki Gunung Rinjani dan ingin meminimalisir budget, kamu tidak perlu menggunakan jasa porter atau guide. tapi pastikan jika kamu baru pertama kali maka kamu sudah mencari informasi banyak soal Gunung Rinjani ini, mulai dari pendaftaran sampai kamu turun. Atau setidaknya kamu pergi dengan teman yang pernah ke sana.

Tapi buat saya pribadi, lebih memilih menggunakan jasa porter karena mengingat fisik sebagai perempuan harus lebih dijaga dan mengingat usia juga. Sehingga mengurangi beban bawaan saat pendakian. Sementara untuk Guide, waktu pertama kali ke sana menggunakan jasa Guide, karena belum tahu jalur apalagi summit attack-nya lumayan curam, jalurnya tipis, dan berupa jurang. Sementara harus berangkat pukul 2 dini hari. Jadi saya memutuskan menggunakan jasa guide, demi keamanan dan keselamatan.

Jika kamu ingin memesan porter atau guide, maka pesanlah mereka sebelum keberangkatan. Karena mereka biasanya sudah punya jadwal dengan para pendaki lain. Dan sebelum keberangkatan, bisa tanya banyak hal mengenai apa saja yang harus dipersiapkan. Jadi kalau saran saya jika kamu pemula dan temanmu tidak ada yang pernah ke sana, gunakan jasa guide atau porter.

8. Kebutuhan logistik

Buat kamu yang hendak mendaki Gunung Rinjani, jika kamu menggunakan jasa porter atau guide, kamu bisa menitip barang belanjaan untuk logistik selama pendakian. Cukup berikan saja uangnya, biar porter atau guide yang mengatur. Mereka lebih tahu kebutuhan apa saja yang harus dipersiapkan untuk makanan dan minuman selama pendakian. Cukup membeli kebutuhan pribadi saja.

Tapi jika kamu ingin membelinya sendiri tidak masalah. Ada pasar warga yang lokasinya tidak jauh dari basecamp Sembalun, jika kamu naik melalui Sembalun. 

8. Rapikan kamera dan barang bawaanmu

Jika kamu berkunjung pada musim hujan, pastikan kameramu dikemas dengan rapi agar tidak terkena hujan. Baterainya bisa dilepas terlebih dahulu dan dibungkus dengan plastik.

Terlebih di pos Pelawangan, banyak sekali binatang monyet yang mengintai barang bawaan kita kapan saja. Jadi pastikan barang berharga selalu dibawa kemanapun kamu pergi. Kejadian saat saya mendaki, ada tenda yang diacak-acak oleh binatang tersebut sampai tendanya sobek dan barang-barangnya dibawa pergi oleh monyet-monyet tersebut.

9. Cek perkiraan cuaca dan aktivitas gunung

Sebelum berangkat pastikan kamu melakukan pengecekan cuaca di Gunung Rinjani. Salah satunya dengan mengecek di Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memastikan kondis cuaca di sana selama pendakian.

Cek juga kondisi aktivitas gunung dengan menggunakan aplikasi Magma dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana geologi (PVMBG). Dalam aplikasi ini kamu bisa mengecek tentang tingkat aktivitas gunung, laporan aktivitas, informasi letusan, Kawasan Rawan Bencana (KRB) letusan gunung api, dan live seismogram. Termasuk kondisi Gunung Rinjani.

Jangan lupa pahami jalur evakuasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Bekali diri kita dengan beberapa hal terkait dengan keamanan. Seperti membaca peta, pertolongan pertama saat terjadi darurat, dan lainnya. Hal ini akan membantu meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

10. Bawa turun sampah

Ingat salah satu motto kita pergi kemanapun, jangan pernah tinggalkan apapun selalin jejak. Jadi jangan lupa sebagai pendaki kita tidak boleh merusak lingkungan gunung dengan sampah-sampah bekas makanan dan minuman selama mendaki. Kemasi semua sampah di plastik dan bawa turun kembali.

Saya menemukan banyak sampah di gunung yang masuk dalam Seven Summit Indonesia ini, dimana orang membuang sampah masih sembarangan. Jadi jika kamu mendaki, jadilah pendaki yang cerdas jangan rusak alamnya dengan membuang sampah sembarangan.

Akan ada petugas dari masing-masing pos yang akan memeriksa sampah saat turun. Selain menjaga lingkungan, kamu juga menghindari kenda denda akibat meninggalkan sampah di gunung.

11. Turun sesuai jadwal

Jika kamu menggunakan eRinjani, pendaki saat ini hanya dibatasi 3 hari 2 malam saja. Jika kamu menggunakan jasa Trip Organizer (TO) maka kamu dapat mendaki 4 hari 3 malam tanpa harus mendaftar di eRinjani. Jika kamu melebihi jadwal tersebut maka akan dikenakan blacklist selama 2 tahun.

12. Manfaatkan aplikasi eRinjani

Beberapa tahun ini aplikasi eRinjani sudah tersedia. Jadi lakukan pendaftaran secara online sebelum melakukan pendakian. Hal ini pastinya mempermudah para pendaki dari luar Lombok. Di aplikasi ini juga juga para pendaki dapat mengetahu kuota tersedia perharinya. Prosedur apa yang harus diperhatikan, list barang bawaan yang bolehd na tidak boleh dibawa, pengecekan sampah, dan informasi lainnya.

Jangan lupa patuhi semua aturan dari Taman Nasional Gunung Rinjani maupun aturan adat warga setempat demi keamanan dan keselamatan selama pendakian.

Itu dia beberapa tips aman mendaki Gunung Rinjani bagi pemula. Meskipun memang treknya lumayan berat, tapi pengalaman mendaki Gunung Rinjani sangat mengesankan buat saya. Semoga tipsnya bermanfaat. Atau kamu ada tips lain yang bermanfaat, yuk share di kolom komentar.


11 Comment

  1. Wah ngebayanginnya udah ngos-ngosan Mbak. Mungkin karena tidak terbiasa travelling alam, atau memang fisik aku kurang cocok dengan aktivitas berat. Pernah ikut ekskul Taekwondo yang baru belajar mengepal tangan dan melayangkannya berkali-kali, nggak kuat dan langsung berkunang-kunang kepalaku.
    Duh, wajib banyak gerak dan makan makanan bergizi tinggi nih.

    ReplyDelete
  2. Sepuluh tahun lalu, saya naik Rinjani saat sedang hamil usia kandungan tiga bulan. Alhamdulillah semuanya lancar.
    Saat itu naik Sembalun turun Senaru sih. Ini mau ajak anak keburu pandemi. Eh terus malah banyak kegiatan lain jadinya belum kesampaian juga. Pengen coba juga turun lewat Torean

    ReplyDelete
  3. Rinjani, salah satu gunung yang ingin saya daki. Canggih juga sekarang sudah ada aplikasi eRinjani yang akan memudahkan calon pendaki. Terima kasih infonya kak!

    ReplyDelete
  4. Salah satu gunung yang susah ditaklukkan nggak sih mbak? Keren sih buat yang masih suka mendaki. Aku waktu muda aja naik gunung Ungaran udah ngos2an, apalagi sekarang... tapi suka menikmati catatan perjalanan para pendaki.

    ReplyDelete
  5. Rinjani memang selalu punya saya tarik tersendiri ya kak. Btw lama juga sampe ke puncak ya. Kak.. Udah keren juga sekarang ya, udah ada aplikasi erinjani. Bisa sangat bermanfaat nih mana tau pendaki pemula butuh banyak sekali informasi.

    ReplyDelete
  6. Saya pribadi belum pernah mendaki gunung , tapi kalau lihat keindahan gunung Rinjani lewat foto tampak indah sekali ya kak..jadi pengen ke sana

    ReplyDelete
  7. Gunung Rinjani pernah jadi target gunung yang pengen saya daki waktu sekolah
    Sekalian jalan-jalan ke Lombok
    Banyak temen saya ke pernah ke sana dan bilang emang indah bangetttt!
    Sebanding dengan persiapannya yang lumayan banyak

    ReplyDelete
  8. Sejak jaman kuliah banyak banget kawan kuliah yang ngajakin mendakit gunung rinjani. Hmm, sampai saat ini pun belum juga kesana, pastinya memang persiapan mental itu penting banget ya kak dan kawan mendaki yang tepat juga.

    ReplyDelete
  9. Keren Mbak..Bermanfaat sekali infonya ini. Saya forward artikel ke suami. Dia bareng teman-teman kuliah dulu, terakhir ke Lawu bulan April lalu. Rencana ke Rinjani dalam waktu dekat, nunggu next cuti. Memang mesti perhatikan banyak persiapan ya biar pendakian lancar jaya dan aman.

    ReplyDelete
  10. Wow, untuk mendaki gunung ternyata ada aplikasinya? Keren banget! Saya juga baru tahu ada porter dan guide, saya pikir cuma ada di Himalaya aja. Sebagai orang awam saya jadi tercerahkan. Selamat mendaki summits lainnya Mbaaa

    ReplyDelete
  11. Tips yang nomor tiga hype bangeet, auto inget ada hadits Rasulullah SAW, jd kl mau tahu karakter asli seseorang ajaklah dia bepergian ya kayak naik gunung seperti ini yaa,, ntar keluar deh gimana watak aslinya, like or dislike nya hehe, nice info Mbak

    ReplyDelete

Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.