Beberapa kali melakukan solo traveling, membuat saya menyadari dan belajar banyak hal. Salah satunya adalah terkait dengan keselamatan kita. Kadang-kadang, ada perasaan was-was atau khawatir saat menaiki transportasi. Baik online maupun offline ketika traveling sendirian, terutama di malam hari. Apalagi banyaknya kejadian-kejadian yang kurang menyenangkan di kendaraan umum, membuat alarm insecure saya otomatis menyala.
Kejadian-kejadian ini selain merugikan penumpang, juga merusak nama baik driver yang benar-benar bekerja mencari rezeki. Secara pribadi, alhamdulillah selalu dapat driver yang baik, hanya 1 atau 2 driver yang kurang sesuai dengan standar pelayanan dan masih dalam batas wajar dan tidak membahayakan keselamatan.
Tips aman naik transportasi saat traveling
Buat kamu yang suka solo traveling atau suka naik transportasi umum, pasti pernah mengalami perasaan khawatir ketika naik transportasi umum. Begitu pula yang saya rasakan. Karena saya sering bepergian sendirian, baik untuk traveling maupun untuk pekerjaan dinas kantor.
Based on my experience, saya mempunyai beberapa tips agar aman saat naik transportasi umum, baik yang dipesan secara online maupun offline saat sendirian atau bahkan solo traveling. Tips ini untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Ini berlaku saat solo traveling atau juga saat di kegiatan sehari-hari.
Ini dia beberapa tips aman naik transportasi umum saat solo traveling, baik online maupun offline.
1. Catat dan kirim nomor kendaraan dan nama driver ke orang terdekat
Pastikan plat kendaraan yang dipesan dan yang datang sama, jika teman-teman memilih kendaraan berbasis aplikasi. Jika memang berbeda, konfirmasi ke si penyedia kendaraan online. Jika kendaraan umum seperti bus atau taksi tanpa pesanan online, biasanya saya akan tetap mencatat nomor platnya. Hal ini untuk jaga-jaga, apalagi saat di luar negeri.
![]() |
Pict from Canva Edited by Writer |
Setelah mencatat nomor kendaraan dan driver, biasanya saya akan screenshoot dan mengirimkannya ke orang terdekat, keluarga, pasangan, atau sahabat dekat.
Bahkan pernah waktu jalan di luar, saya mintakan identitas drivernya, lalu difoto dan mereka bersedia. Mintalah baik-baik dengan alasan yang logis dan tidak menyinggung. Kalau dipesankan oleh orang hotel, mintakan ke hotel identitas si pengemudi. I think it's ok to make sure everything be ok.
2. Check kursi atau bagasi belakang
Awalnya dulu sering dinas kerja dan mengharuskan ke bandara dini hari sekitar pukul 3 atau 4 pagi. Demi keamanan, saya selalu meminta driver membuka bagasi belakang dengan alasan menyimpan koper di belakang. Padahal sebenarnya saya sedang memastikan bahwa bagasi kosong. Buang merasa tidak enak atau takut menyinggung.
Jika mendapat kursi yang seven seat, pastikan juga jok belakang kosong tidak ada apa-apa. Pernah lihat film, tiba-tiba penjahatnya muncul dari kursi belakang kan?
3. Gunakan fitur Share Trip (berbagi detail perjalanan)
Sekarang beberapa transportasi online sudah menggunakan fitur berbagi perjalanan untuk keamanan penumpang. Jadi kalau misalkan aplikasi kendaraan online yang anda pakai sudah ada fitur ini, manfaatkanlah untuk keamanan anda. Bagikan detail perjalananmu dengan keluarga terdekat ketika menggunakan kendaraan online.
4. Fake call
Nah ini adalah tips andalan saya. Biasanya kalau sudah masuk mobil, saya akan langsung berpura-pura menelpon keluarga, pasangan, atau teman dekat, make call with them. Atau teleponan beneran juga dan sudah janjian dengan orang yang ditelepon. Biasanya di telepon itu, saya akan menyebutkan detail perjalanan secara rinci, apalagi kalau sedang melakukan perjalanan di luar negeri.
![]() |
Pict from Canva Edited by Writer |
Saya akan menyebutkan plat nomor kendaraan, nama driver, nomor taksi, dan akan selalu bilang kalau saya sudah mengirimkan detail perjalanan atau foto data-data tersebut. Atau berpura-pura mengatakan bahwa lawan bicara kita bisa cek posisi kita melalui aplikasi yang kita gunakan.
Seolah-olah orang rumah tahu posisi kita ada dimana dan bisa memantau kita lewat aplikasi lokasi. Pastikan obrolan kita didengar oleh driver. At least jika ada yang berniat jahat, mereka akan mikir dua kali dengan mendengar obrolan kita.
5. Pastikan kondisi sehat, sadar dan tidak mengantuk
Pastikan teman-teman pergi dalam kondisi sehat dan sadar alias tidak mengantuk. Misalnya sakit mending jangan pergi melakukan perjalanan. Khawatirnya pingsan di dalam mobil, bahaya bukan?
Termasuk dalam kondisi mengantuk. Hindari tidur di dalam kendaraan umum, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini berlaku untuk kendaraan yang dipesan secara online maupun offline. Terutama jika sedang bepergian sendirian.
6. Jangan mengeluarkan barang apapun
Ini sangat penting, jangan suka mengeluarkan barang apapun saat naik transportasi online atau offline. Terutama barang-barang berharga, hal ini akan menarik perhatian dan resiko kehilangan juga sangat besar. Termasuk dengan HP saat di kendaraan, kecuali jika kamu ingin memantau jalan melalui map.
7. Fokus selama perjalanan dan jangan main HP di mobil
Fokus dengan perjalanan untuk memastikan jalur sesuai dengan tujuan. Atau perhatikan jalan yang kita lewati. At least jika ada apa-apa ada informasi yang bisa kita ingat. Jika kamu baru pertama kali ke tempat tujuan, check sebelum berangkat melalui google map, waze, atau aplikasi lainnya, atau bertanya kepada yang sudah pernah dan bisa dipercaya.
Jangan bermain HP saat sedang naik transportasi online atau offline ya. Karena selain menghilangkan fokus, dapat juga merusak mata. Bermain HP ini dapat memancing hal-hal yang tidak diinginkan. Baik itu pencurian, HP jatuh saat akan keluar karena terburu-buru atau tertinggal, dan lain sebagainya.
8. Check argo perjalanan
Saya beberapa kali memesan taksi secara online maupun offline, sudah beberapa meter, driver lupa menyalakan argo, bantu ingatkan. Be aware, untuk jaga-jaga. Jika dari awal tidak menggunakan argo pastikan sudah menyepakati harga sejak awal perjalanan untuk menuju tujuan.
![]() |
Pict from Canva Edited by Writer |
9. Jangan shared trip (berbagi kendaraan) online dengan orang lain
Sekarang ada beberapa aplikasi yang menawarkan menu shared trip dengan penumpang lain. Jangan pernah melakukannya jika bukan dengan orang yang sudah kamu kenal, menurut saya sangat tidak aman. Terutama ketika kamu sedang melakukan solo traveling atau bepergian malam hari.
10. Buka jendela dan pilih kaca jendela terang
Tips aman naik transportasi umum lainnya adalah dengan membuka jendela mobil, jangan terlalu besar tapi seenggaknya terbuka apalagi itu di malam hari. Hal ini memudahkan teman-teman jika ada apa-apa. Pilih juga kaca jendela mobil yang lebih terang jika memilih taksi offline.
11. Pastikan mobil terkunci saat kendaraan berjalan
Pastikan setelah berjalan beberapa meter pintu mobil kendaraan langsung terkunci otomatis. Jika tidak otomatis, minta driver untuk menguncinya atau kita kunci sendiri kanan kirinya. Pernah lihat di film luar, ada yang masuk saat mobil sedang berjalan, dan ada orang yang masuk kendaraan. Untuk menghindari hal ini, maka cek pintu kendaraan dengan teliti, terlihat sepele namun ini sangat penting.
12. Duduk bersebrangan dengan driver
Biasakan jika naik transportasi umum jika itu berupa mobil, duduk bersebrangan dengan driver. Karena jika ada orang yang masuk, kemungkinan besar dia akan masuk melalui pintu seberang driver karena itu adalah tempat turun. Dengan kita duduk di pintu masuk, akan menghindari orang dengan mudah masuk kendaraan yang kita tumpangi.
13. Siapkan semprotan cabe
Alat semprotan cabe ini ternyata sudah menjadi barang umum untuk dibawa saat kita pergi sendirian. Tidak hanya saat berkendara, semprotan cabe ini juga bermanfaat ketika terjadi genting lainnya. Dan beberapa teman traveler saya dari luar negeri banyak yang membawa barang ini, untuk keamanan.
14. Mengisi aplikasi Safe Travel
Di Indonesia tersedia aplikasi yang dikembangkan oleh Kemenlu yaitu Safe Travel. Aplikasi ini berfungsi untuk mengontrol keamanan WNI yang berada di luar negeri. Isilah sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri untuk keamanan. Tidak secara langsung berkaitan dengan transportasi online atau offline tapi ini sangat berguna untuk keselamatan perjalanan solo traveling.
Aplikasi ini memiliki fitur "panic button" saat kamu mengalami keadaan darurat, teman-teman bisa menekan tombol fitur tersebut dan bisa mengirim photo, video, mengirim lokasi kejadian, atau menghubungi perwakilan Indonesia terdekat, bahkan bisa mengirim pesan ke sesama pengguna Safe Travel, jika mengalami kondisi darurat.
Itu dia beberapa tips aman naik transportasi umum ketika melakukan solo traveling. Tips ini berdasarkan pengalaman pribadi, sharing dari beberapa teman traveler lainnya. Beberapa tips di atas juga dapat digunakan pada saat menggunakan kendaraan umum sehari-hari. Mengingat belakangan ini banyak sekali kejadian-kejadian di transportasi umum. da yang punya tips lainnya, silakan untuk sharing di kolom komentar.