HUTAN MANGROVE TARAKAN DI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE DAN BEKANTAN (KKMB)

Hutan Mangrove Tarakan saat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal di provinsi termuda di Indonesia, yap, Kalimantan Utara, tepatnya di Kota Tarakan. Selain terkenal dengan mangrove-nya, hutan ini juga dihuni oleh Bekantan. Atau dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan nama Nasalis Larvatus. Banyak juga menyebutnya dengan istilah Monyet Belanda atau Kera Belanda.

Binatang ini merupakan salah satu spesies endemik di hutan Kalimantan ini. Dan juga menjadi salah satu daya tarik wisata di tempat ini. Hewan yang memiliki hidung panjang ini merupakan hewan khas Kalimantan Selatan. Bekantan yang hampir mengalami kepunahan, mulai dilindungi oleh pemerintah Indonesia dan juga dunia.

Welcome to Hutan Mangrove Tarakan

Tempat wisata Hutan Mangrove Tarakan dan Bekantan yang keberadaannya mulai punah ini terletak di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Tarakan, Kalimantan Utara. KKMB yang didirikan tahun 2001 oleh pemerintah Tarakan tujuan awalnya adalah untuk melindungi hutan bakau dan bekantan, kemudian berkembang menjadi destinasi wisata yang dibuka untuk umum.

Di kawasan konservasi ini tumbuh berbagai pohon bakau dan beberapa tumbuhan lainnya serta beberapa satwa yang sering dijadikan sebagai lokasi penelitian dan Bekantan menjadi salah satu objek yang diteliti.



Baca juga: Tanjung Puting: Surganya Orang Utan Di Kalimantan



Saat masuk ke hutan mangrove Tarakan yang luasnya mencapai 21 ha ini, suasana alam yang segar dan hijau sangat terasa mulai dari pintu masuk. Selain menjadi destinasi wisata, hutan yang menjadi paru-paru Tarakan ini juga berfungsi sebagai pelindung kota dari abrasi air laut, sehingga keberadaannya benar-benar dijaga oleh pemerintah setempat sesuai dengan tujuan awalnya.

Saat masuk kawasan wisata ini di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB), teman-teman akan melihat patung bekantan yang beratnya bisa mencapai 24 kg ini di depan pintu masuk sebagai ikon di kawasan wisata ini. Pemerintah juga melakukan kerjasama dengan beberapa pihak swasta untuk menjaga kelestarian hutan ini.




Lokasi Hutan Mangrove Tarakan

Lokasinya terletak di Jalan Gajah Mada bersebelahan dengan Pasar Gusher, salah satu pusat ekonomi di provinsi ini. Tepatnya di Jalan Gajah Mada, Tarakan, Kalimantan Utara.




Jam Berkunjung Hutan Mangrove Tarakan

Jam buka: 09.00 s/d 17.00.
Jam feeding: 09.00 – 10.00 dan 15.00 – 16.00

Harga Tiket Masuk (HTM)

HTM dewasa dan anak-anak (tahun 2013) adalah Rp. 3000-,.
Update terbaru tahun 2020 adalah Rp. 5.000-,.

Apa saja yang bisa dilakukan di Hutan Mangrove Tarakan

Bekantan

Atraksi utama dari tempat wisata ini adalah melihat bekantan, yaitu si monyet berhidung merah nan panjang. Biasanya mereka akan bergelantungan di pohon-pohon, hanya akan turun saat feeding.




Bekantan atau Monyet Belanda 

Feeding Bekantan

Feeding adalah proses pemberian makanan ke bekantan-bekantan yang ada di kawasa konservasi ini. Feeding hanya dilakukan di jam tertentu yaitu jam 09.00 – 10.00 dan sore hari pukul 15.00 -16.00. Maka jika teman-teman ingin melihat monyet-monyet merah ini saat feeding, berkunjunglah pada jam tersebut.

Hutan mangrove

Atraksi kedua yang menarik di kawasan konservasi ini adalah hutan mangrovenya, jadi sepanjang kawasan ini banyak sekali mangrove-mangrove yang cocok buat dijadikan spot foto juga.



Kawasan Bakau

Fauna Flora

Saat saya berkunjung ke tempat ini, saya juga menemukan beberapa burung-burung cantik yang dilindungi dalam sebuah kandang, dan ada satu lokasi yang sedang ditanami beberapa tanaman. Mungkin sekarang sudah banyak flora atau fauna lainnya.




Tips berkunjung ke Hutan Mangrove Tarakan di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB)

  1. Berkunjunglah pada hari biasa karena weekend tempat ini cukup ramai.
  2. Berkunjung di jam feeding jika hendak melihat monyet-monyet ini dengan jarak dekat.
  3. Bawalah kamera yang berlensa tele, jika hendak memotret monyet-monyet ini, karena mereka berada di atas pohon tinggi-tinggi.
  4. Berkunjung dengan tenang, karena suara kencang atau teriakan akan mengganggu ketenangan mereka.
  5. Anak-anak atau dewasa dapat berkunjung ke hutan mangrove ini.

76 Comment

  1. waaa bisa feeding juga ya, seru nih kayaknya. duh apalagi bekantannya keliatan manja banget, hihi
    beneran nih kalau main ke Hutan Mangrove Tarakan kudu banget bawa lensa tele biar bisa dpt momen foto yg pas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo cobain mba Ella ke sana seru banget deh

      Delete
  2. Indah ya .. saya penasaran sama Tarakan sejak SMA ... ada teman yang orang tuanya tinggal di sana. Kalau dia balik ke Makassar, dia suka bawa pakaian bekas selundupan yang masih bagus seperti sweater yang belum ada di sini ... tahun sembilan puluhan awal waktu itu. Nah sekarang saya penasaran sama Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Tarakan. Suka banget lihat hutan bakau, secara di provinsi saya banyak yang hilang hutan bakaunya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. seru ayo cobain mba mUgni, asik banget adem tempatnya

      Delete
  3. MasyaAllah asri banget. Aku sendiri blm pernah ke tarakan. Murah bgt tiket masuknya 5000 aja...tapi ongkos ke tarakannya hehe

    ReplyDelete
  4. Sedih denger hutan mangrove di ambang kepunahan. Padahal Indonesia dulu dikenal memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Mantap ini wisatanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga aman ya kakak setelah adanya KKMB ini

      Delete
  5. Hijau yang teduh. Apakah aman berkunjung ke sana jika dilakukan tanpa berombongan? Para bekantan itu bisakah hidup di luar habitatnya? Setidaknya ada perlindungan bagi mereka di hutan bakau yang dijaga baik-baik.

    Hutan bakau sangat penting bagi pesisir pantai, semoga saja penghijauan semacam itu banyak dilakukan di daerah lain yang kondisinya memprihatikan karena abrasi laut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga dengan adanya KKMB dapat membantu melindungi mereka teh

      Delete
  6. Whooaaa tarakan! Wish list banget! Simpan dulu ah infonya! Mau dateng waktu feeding time ad 2 opsi yah! Asik! Pasti seru banget! Murah pula tiketnyaaaa

    ReplyDelete
  7. Wow, sangat menarik. Jadi pengen liat bekantan secara langsung. Sayangnya jauh banget. Semoga bisa punya kesempatan buat kesana.

    ReplyDelete
  8. Bekantan ini monyet yang dijadikan sebagai icon Dufan kan ya Mba? Aku pengen banget deh berkunjung ke hutan Mangrove

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah saya belum tahu kalau itu kak, ayo ke sana

      Delete
  9. Berkunjung ke kawasan konservasi sepertinya lebih menyenangkan daripada ke kebon binatang ya, terlihlat binatangnya lebih bebas dan bahagia.. o ya bekantannya lucu lucu ya.. termasuk salah satu binatang favorit nih..

    ReplyDelete
  10. Seru nih bawa anak2 ke tempat begini. Wisata sambil belajar flora fauna

    ReplyDelete
  11. Senang sekali pastinya saya kalo bisa lihat Bekantan secara langsung.
    Selama ini saya cuman lihat gambarnya aja di logo Dufan, haha...

    Dan ternyata gede banget yaa Bekantan itu, bisa mencapai 24kg. Wow!
    Tapi di hutan itu mereka gak menganggu pengunjung, kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ga mba mereka di atas pohon gitu dna kita juga ada aturan ga boleh berisik

      Delete
  12. Ngeliat foto-fotonya bikin aku pengen ke sana. Tiket masuknya juga enggak mahal ya. Belum lagi bisa lihat bekantan. Hutan Indonesia itu bagus banget. Sayangnya tiket pesawat yang mahal kerap jadi halangan turis domestik (kere) macam saya ini. Wkwkwk. Rasanya pengen keliling Indonesia. Kalimantan aja baru Balikpapan dan pedalaman di Kutai yang saya pernah singgahi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul tiketnya yang mahal ke sana ya mba Nieke hehheeh

      Delete
  13. Adem ya melihat hutan begini, apalagi kalau bisa bertemu bekantan. ini maskot Dufan bukan ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayaknya iya mba mirip ya saya juga baru ngeh

      Delete
  14. Kalau di hutan mangrove Jkt, hewan yg ada biawak kak agak serem jg hehe..btw sy blm pernah ketemu bekantan

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh jaid serem ya mau ke sana lihatnya heheeh

      Delete
  15. Indonesia tuh masih punya hutan sebagus dan serindang ini. Aku belum.oernah ke hutan mangrove, baca story tulisanmu ini kaya kebawa suasana jalan² ke hutan mangrove

    ReplyDelete
    Replies
    1. kita punya banyak kekayaan alam yang indah kak, ga cukup setahun eksplor Indoensia kayaknya

      Delete
  16. waa senangnya liat bekantan langsung, salah satu hewan yang belum pernah aku liat secara langsung dan pengen banget liat hihihi, lucu banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo ke sana mba deem cobain kenalan ehhehe

      Delete
  17. Saya masih agak wagu atau belum terbiasa membaca dan menulis Kalimantan Utara, Mbak Mei. Sebelumnya kan Kalbar, Kaltim, Kalteng dan Kalsel hehehe.
    Dan hutang mangrove ini keren sekali ya, Mbak. Apalagi lengkap dengan bekantannya. Selama ini saya paling berada di deretan pohon bakau di pesisir pantai hehehe.

    Jadi pengin ke sana nih, apalagi tiketnya sangat terjangkau.

    ReplyDelete
    Replies
    1. dia provinsi paling muda, masih rada aneh ya hehehe

      Delete
  18. Hanya ada di Tarakan yaa, kak Mei.
    Bekantan di Jakarta berupa logonya Dufan.
    Serem gak kak Mei kalau melihat dari dekat?

    ReplyDelete
    Replies
    1. mereka ga gangguh sih, kita juga ga boleh berisik biar mereka tidak terganggu

      Delete
  19. Kangen jalan-jalan ke hutan gini deh. Monyetnya kelihatannya jinak ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepertinya ya mba ga galak gitu, selama kita ga berisik mungkin ya

      Delete
  20. Oktober tahun lalu aku juga sempat diajak mampir ke sini, mba. Kebetulan aku mampir ke Tarakan 2 hari, jadi ada kesempatan keliling di Tarakan waktu itu. Sayangnya waktu itu si Bekantannya di atas pohon semua, jadi cuma bisa foto2 pemandangannya aja

    ReplyDelete
  21. Oktober tahun lalu aku juga sempat diajak mampir ke sini, mba. Kebetulan aku mampir ke Tarakan 2 hari, jadi ada kesempatan keliling di Tarakan waktu itu. Sayangnya waktu itu si Bekantannya di atas pohon semua, jadi cuma bisa foto2 pemandangannya aja

    ReplyDelete
  22. belum perna sih ke kalimantan, tapi lihat review ini ternyata hutan mangrove keren juga, kapan ya bisa jelajah nusantara ke kalimantan ? sebuah resolusi untuk dapat diwujudkan

    ReplyDelete
  23. Aaaa gemes pengen main ke mari juga, aku belum pernah berkunjung ke sini Kak.
    Pengen juga menjelajah hutan mangrovenya

    ReplyDelete
  24. seru ya hutan mangrove nya ada bekantannya, belum pernah ni aku ke kalimantan entah kapan nyampai kesana. kalau tampilan hutan mangrovenya si mirip sama yang di surabaya sini. beda di bekantannya ahahahhah

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya hampir sama beda jenis binatangnya aja kayaknya kak

      Delete
  25. ya ampun itu monyetnay tidur lucu

    ReplyDelete
  26. Aih bagusnya yaaa. Indonesia kalau dirawat dengan baik tuh indahhhh banget deh. Semoga satu saat nanti aku bs berkunjung kesana. Kepegennn juga main2 ke Kalimantan hihihi.

    ReplyDelete
  27. aku tu mupeng liat kamu jalan2 terus, aku belum kesampaian jga ini ke kalimantan

    ReplyDelete
  28. Melihat suasananya yang asri dan sejuk, sangat berharap untuk hutan mangrove ini tetap kita jaga kelestariannya, baik sebagai pengelola apalagi sebagai pengunjung.

    ReplyDelete
  29. Dengan harga tiket terjangkau bisam menikmati keindahan alam seindah itu. Masyaa Allah banget..
    Cocok utk merefresh otak nih setelah sibuk bekerja..hihi

    ReplyDelete
  30. lihat hijau-hijau gini jadi seger. ingin sekali bisa menikmati keindahan alam lagi setelah berbulan-bulan ga bisa kemana-mana. butuh piknik nihh

    ReplyDelete
  31. Jadi ingat kampung halamanku Bengkulu, beberapa tahun belakangan adikku cerita kalau di deket pantai udah dibuka destinasi wisata hutan mangrove juga.
    Tapi emang belum begitu diketahui banyak orang karena letaknya kurang strategis.
    Tapi pemandangan di hutan mangrove bikin betah berlama lama,bikin sejuk dan menyatu dengan alam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah bisa dikunjungi tuh kapan-kapan kak pasti seru banget deh

      Delete
  32. Masya Allah asri banget! Aku belum pernah berkunjung ke hutan mangrove.. pokoknya setelah pandemi mau berkelana ah!

    ReplyDelete
  33. Aku kalau ada monyetnya gini biasanya agak nggak berani sih mbak. Nggak berani masuk. Cari tempat lain aja. 🙈

    ReplyDelete
    Replies
    1. aman ko ada penjaganya juga yang keliling hehehe

      Delete
  34. Woww...jenis bakau yang dikembangkan di sana banyak juga ada dua puluhan gitu. Dulu pernah ke hutan bakau di Karimunjawa, Mei, dikejar-kejar nyamuk setiap jalan di tengah-tengahnya gitu. Dulu sih, mungkin sekarang udah enggak. Kalau yang di Tarakan ini nyaman ya untuk jalan-jalan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. nyaman ga ada nyamuk mba Uniek, apa mungkin karena ada perawatan khsusus entahlah

      Delete
  35. wah hutan mangrovenya bagus banget ini kak... nyaman juga kayaknya jalan2 di dalamnya.. Harga tiketnya pun muraaah.. pengen kesiniiii

    ReplyDelete
    Replies
    1. soon cari tiket kak ke sana hehehe bagus tempatnya

      Delete
  36. Seru banget pasti main kesini, suasananya sejuk, bisa lihat bekantan lagi. Didaerahku juga ada wisata mangrove tapi ngga seluas di Tarakan ini. Dan disini juga ngga ada hewan hewannya kayak gitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah dimanakah itu mba, aku pengen nyobain

      Delete
  37. Hutan mangrove sepertinya salah satu yang harus dikunjungi saat pandemi berakhir ya kak, sejuk, kembali ke alam begitu nikmatnya. Btw, picture bekatannya keren kak.

    ReplyDelete
  38. Jalan-jalan ke Hutang Mangrove, ikuti tips dari tulisan ini. Penting buat saya dan teman-teman agar mendapatkan informasi dan feed instagram juga bagus.

    ReplyDelete
  39. Indah sekali tempatnya, mana harga tiket masuknya juga murah banget. Ini bisa jadi destinasi pilihan karena selain bisa dijadikan sarana rekreasi juga bisa menjadi sarana edukasi. Semoga bisa ke sana dan melihat sendiri keindahan tempat ini.

    ReplyDelete

Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.