Bogor mempunyai banyak destinasi wisata menarik yang sangat cocok untuk dikunjungi. Terutama bagi kamu para pekerja yang tidak punya banyak waktu untuk melakukan liburan panjang. Selain kulinernya, Bogor juga mempunyai banyak tempat wisata alam yang dapat dikunjungi dalam sehari. Salah satunya adalah Trekking Cisadon Sentul yang belakangan ini menjadi primadona bagi para penyuka wisata hiking atau trekking.
Mengenal Wisata Trekking Cisadon Sentul Bogor
Cisadon adalah sebuah kampung yang berada di Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Lokasinya berada di antara bukit atau sekitar 76 km dari pusat kota Jakarta. Dari gerbang Tol Sentul Selatan, kamu bisa langsung mengarah ke Padepokan Garuda Yaksa. Dari padepokan ini, jaraknya sekitar 1 KM lagi untuk dapat memulai trekking ke Cisadon Sentul.
Trekking Cisadon Sentul sendiri merupakan kawasan trekking yang berada di Sentul Bogor. Lokasinya tidak begitu jauh dari Jakarta, hanya sekitar 2-3 jam saja menggunakan kendaraan roda empat. Trekking Cisadon Sentul mempunyai titik awal perjalanan dari banyak tempat. Mulai dari Gunung Pancar, Rawa Gede, Babakan Madang, Paseban dan juga titik lainnya.
Di tempat ini para wisatawan dapat melakukan aktivitas olahraga hiking atau trekking yaitu olahraga berjalan kaki ke sebuah desa yang jarang dikunjungi oleh masyarakat. Desa ini berada di sebuah perbukitan yang dikelilingi oleh hutan hijau yang asri dan segar.
Sepanjang jalan menuju desa yang jarang penduduk ini, kita akan melewati hutan belantara terbuka, sangat aman untuk dikunjungi. Jalur trekking menuju Cisadon sangat jelas, berupa jalur dengan bebatuan, muat juga untuk kendaraan roda dua. Namun bagi wisatawan luar yang berniat untuk trekking tentu saja harus berjalan kaki jika ingin melakukan trekking. Selain itu, juga memang dilarang menggunakan kendaraan untuk dapat mencapai desa Cisadon ini.
Pengalaman Wisata Trekking Cisadon Sentul, Bogor
Saya bersama teman saya dari Bekasi mengunjungi tempat ini di hari biasa, sehingga kondisi jalan tidak begitu macet untuk menuju kawasan trekking Cisadon Sentul ini. Perjalanan memakan waktu sekitar 2-3 jam dari Bekasi menggunakan kendaraan roda empat. Jalanan untuk menuju titik awal trekking berupa jalan yang masih aman dilewati mobil.
Sekitar pukul 10 siang, kami tiba di sebuah warung kecil dimana menjadi tempat penitipan mobil, sekaligus juga menjadi titik awal trekking. Niat kami ke tempat ini adalah untuk latihan trail running, karena teman saya bulan depan akan mengikuti lomba trail running. Saya mengantar sekaligus olahraga tipis-tipis sebelum melakukan pendakian ke Gunung Inerie di Nusa Tenggara Timur juga bulan depannya lagi.
Perlengkapan trail running sudah siap dan aman untuk dipergunakan. Tidak lupa kami juga membawa makanan dan minuman untuk perjalanan. Beruntungnya lagi cuaca waktu itu cerah namun tidak panas, sehingga sangat nyaman untuk melakukan trekking.
Sekitar pukul 11 siang, kami berdua memulai perjalanan menuju Desa Cisadon. Teman saya melakukan trail running, sementara saya melakukan trekking dengan santai. Sesuai dengan tujuan kami masing-masing. Jalur menuju Desa Cisadon ini sangat jelas jalurnya, berupa jalan bebatuan dan biasa dilewati oleh warga dan trekker lainnya.
Kami saling percaya mengenai kemampuan kami, sehingga pas di awal berangkat kita sepakat untuk bertemu di Desa Cisadon. Karena teman saya ini tujuannya trail running, yang mana konsepnya trail running otomatis juga akan lari cepat. Sementara saya hanya trekking dengan berjalan santai. Jadi pasti secara waktu saya akan ketinggalan terus. Namun kadang dia menunggu saya juga di depan.
Kami sempat juga keliru memilih jalur dan akhirnya bertanya ke warga yang kami lewati rumahnya. Sepanjang jalan menuju desa Cisadon, ada beberapa rumah warga namun sangat jarang dan jaraknya juga sangat jauh-jauh.
Sepanjang jalur trekking, kami melewati hutan kota Bogor yang masih sangat rindang dan hijau. Semakin ke atas, jalur semakin meninggi dan udaranya semakin sejuk. Hawanya semakin dingin. Selama melakukan trekking menuju Desa Cisadon, saya tidak bertemu dengan trekker lainnya. Jadi memang hanya kami berdua.
Sekitar pukul 1 siang, saya tiba di pusat Desa Cisadon. Perjalanan ditempuh sekitar 2 jam karena saya cukup santai jalannya dan mengambil beberapa footage video dan juga foto. Ada sebuah gapura masuk yang menandakan batas desa tersebut. Dan teman saya sudah menunggu saya di tempat tersebut.
Saya pun berfoto di depan gapura ini. Sekitar pintu masuk gapura, saya melihat beberapa villa yang sedang dibangun. Saya juga mulai melihat beberapa masyarakat desa Cisadon dengan rumah-rumahnya yang masih tradisional. Suasana hangat mulai terasa ketika bercengkrama dengan warga setempat. Mereka menyapa kami dengan senyuman.
Dari depan gapura ini Desa Cisadon ini, kami masih berjalan kaki untuk menuju tempat yang sering dijadikan tempat berkumpul para trekking di tempat ini. Tempat ini berupa warung yaitu rumah warga yang cukup luas, dan tepat berada di pinggiran bukit hijau.
Di depan gapura ini juga kami bertemu dengan beberapa wisatawan Jepang yang baru akan turun, mereka juga sama ke tempat ini untuk berolahraga, terlihat dari pakaiannya.
Warung ini biasanya menjadi tujuan akhir para trekker atau wisatawan yang datang. Kita bisa menikmati kelapa muda hijau yang segar, makanan khas Sunda berupa gorengan, jagung rebus jika sedang musim, pisang goreng, goreng singkong dan lainnya. Pemilik warung ini adalah warga asli desa ini yang sudah lama tinggal di desa ini.
Sambil menikmati pemandangan hijau ini, kamu dapat mengambil berbagai foto. Ada lapangan rumput hijau yang luas dan juga sebuah danau. Dan di tempat yang lokasinya datar ini, kamu juga bisa melihat sebuah tempat cuci tangan yang di buat dari sumbangan orang-orang Jepang.
Beruntung saat saya ke sana, tidak begitu ramai, sehingga saya dan teman bisa bebas menikmati pemandangan hijau di sana. Juga menikmati kelapa muda dan makanan lainnya tanpa harus mengantri. Sahdu sekali.
Sekitar pukul pukul 3 sore kami memutuskan untuk turun, karena cuaca sudah mulai mendung. Setelah puas berfoto dan membayar semua makanan, kami pun mulai turun. Karena kami jalan lumayan cepat, ternyata kami bertemu lagi dengan para turis Jepang yang tadi bertemu di gapura.
Sekitar pukul 4 sore kami tiba di bawah, lalu kamu bersih-bersih badan di warung tempat kami menitip mobil. Warung ini menyediakan kamar mandi yang bisa digunakan untuk mandi dan membayar Rp5000,00.
Selesai rapi-rapi dan berkemas, kami pamit kepada pemilik warung dan langsung pulang ke Jakarta. Badan terasa lelah namun pikiran kami segar sekali rasanya. Menghirup udara sejuk dengan pemandangan hijau membuat penat kepala saya hilang. Terima kasih Trekking Cisadon Sentul, melihat hijaumu sangat menenangkan dan menyenangkan.
0 Comment
Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.